A : ”
Adi bage, asakai bere-bere ?”. ”Kalau begitu berapa
bere-bere ?”
terjemahan oleh Zakaria Ginting
46
Acara ini bertujuan menjalin keakraban antara dua kelompok kerabat yang baru melalui musyawarah menentukan jumlah mas kawin. Juga menegaskan bahwa
segala keputusan dalam acara maba belo selambar merupakan hasil musyawarah bersama kedua kelompok kerabat tersebut.
d. Pedalan Pudun
.
Pedalan pudun berarti menjalankan jadwal pesta yang telah disepakati. Setelah semua pembicaraan mengenai mas kawin dan juga waktu diadakannya pesta
46
Pembicaraan selanjutnya lihat Box. 6
BOX. 6 B :
” Bere-bere
Rp. 92.000,-” A :
” Asakai ka perkempun
?”. ”Berapa perkempun
?” terjemahan oleh Zakaria Ginting. B :
” Perkempun
Rp. 46.000,-” A :
” Asakai ka perbibin
?” B :
” Perbibin
Rp. 32.000,-” A :
” Uga ka kerna si man alonkendu anakberu Sebayang mergana, emkap kerna siermakan entah pe perkembaren
entah pe ningen sabe ?”. ”Bagaimana dengan yang akan diterima
anakberu marga sebayang , yaitu tentang
siermakan ataupun
perkembaren ataupun
sabe ?” terjemahan oleh Zakaria Ginting.
B : ”
Sungkunlah kalimbubundu Brahmana kerna si e, asa kai kin gel-gel aloken kami sebab sada nge dalan kami nandangi Sebayang mergana
”. ”Tanyakanlah kalimbubu Brahmana
soal itu berapa biasanya yang kami terima sebab satunya jalan kami dengan
marga Sebayang ” terjemahan oleh Zakaria Ginting.
A : ”
Eak silih cuba kam arih kerina, maka nina anakberu Sebayang kalimbubundu ah pe enggom ietehna kerna perkembaren e, uga nge nindu
?”. ”Ya silih coba musyawarah dulu semua, maka kata anakberu Sebayang
kalimbubu kalian itupun sudah mengetahuinya soal
perkembaren , bagaimana kata kalian?” terjemahan oleh
Zakaria Ginting. B :
” Adi bage gel-gel aloken kami perkembaren
Rp. 34.000,- ugapasa akapndu
?”. ”Kalau begitu kami terima perkembaren
Rp. 34.000,- bagaimana menurut kalian?” terjemahan oleh Zakaria Ginting. A :
” Eak silih, nina anakberu Sebayang perkembaren
Rp. 34.000,- ugapasa akapndu
?”. ”Ya silih
, kata anakberu
Sebayang perkembaren Rp. 34.000,- bagaimana menurut kalian?” terjemahan oleh Zakaria Ginting.
H : ”
Enggo merandal, biasana pe aseng aloke kami ”
. ”Sudah baik, biasanya pun sebesar itu yang kami terima”
terjemahan oleh Zakaria Ginting. A :
” Kai denga akapndu si tading lupanta mama
?”. ”Apalagi menurut kalian yang ketinggalan?” terjemahan oleh Zakaria Ginting.
B : ”
Lit denga, arah kuta kami ah lit gelarna gamber inget-inget, buena Rp. 1600,-” ”Masih ada, di desa kami ada
namanya gamber inget-inget
, banyaknya Rp. 1.600,”. terjemahan oleh Zakaria Ginting. A :
” Merandal
”. ”Baiklah” terjemahan oleh Zakaria Ginting.
Universitas Sumatera Utara
selesai, maka diberikanlah penindih pudun atau penguat jadwal. Penindih pudun diberikan dalam bentuk uang sebagai jaminan bahwa pesta perkawinan pasti akan
dilangsungkan. Jika pesta telah terlaksana penindih pudun ini akan dikembalikan. Pada proses acara ini akan ada pembicaraan sebagai berikut:
A : ”
Adi bage enggo dung, enggo banci pedalan kami pudun enda ?”.
”Kalau begitu sudah bisakah kami menjalankan jadwal pesta ini?” terjemahan oleh Zakaria Ginting.
B : ”
Enggo ”.
A : ”
Enda pudun ras penindihna Rp. 13.000,-
mata kerja wari Kamis, 28 Juli 2006”
diberikan empat penindih pudun
. ”Ini jadwal dan penguatnya Rp. 13.000,- jadwal pesta hari Kamis 28 Juli 2006.” terjemahan oleh Zakaria Ginting.
B : ”
Enda sada man bandu siempo. Enda pudun man bandu sukut Sebayang, enda sada pudun man kalimbubu, janah sada bas kami anakberu
”. ”Ini satu kepada yang pria. Ini satu kepada
sukut Sebayang , dan satu lagi sama kami
anakberu .” terjemahan oleh
Zakaria Ginting.
Tujuan acara ini adalah menegaskan kembali bahwa pesta akan dilaksanakan sesuai dengan tanggal, bulan dan hari yang telah disepakati, dan untuk meyakinkan
pihak kerabat pengantin wanita bahwa pesta perkawinan tersebut pasti terlaksana maka diberikanlah sedikit uang sebagai jaminan.
3.5. Proses Pembagian dan Penyerahan Mas Kawin 3.5.1. TakaranUkuran Mas Kawin