BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Luar Biasa E SLB-E Negeri Pembina Medan. Adapun pertimbangan mengenai pelaksanaan penelitian di tempat
tersebut adalah: 1. Belum pernah dilakukan penelitian sejenis di tempat tersebut.
2. Adanya izin dari pihak SLB-E Negeri Pembina Medan untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.
3.2.2. Waktu Penelitian
N O
. Kegiatan
Bulan
Desember
Januari Februari
Maret April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
Proposal 2.
Seminar Proposal
3. Perbaikan
Proposal 4.
Pengambilan Data
5. Pengolahan
Data 6.
Penulisan Laporan
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh guru tunarungu dan tunagrahita di
SLB-E Negeri Pembina Medan yaitu sebanyak 18 orang yang terdiri dari 7 guru tunarungu dan 11 guru tunagrahita.
3.3.2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling, dimana seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. 1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden dengan cara
memberikan kuesioner penilaian stres yang telah dimodifikasi. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner baku dari NUT National Union of
Teachers yang telah direvisi dengan standar manajemen dari HSE Health and Safety Environtment untuk kategori stres akibat kerja.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari SLB-E Negeri Pembina berupa gambaran umum sekolah, sejarah sekolah dan struktur organisasi.
3.5 Definisi Operasional
1. Guru tunarungu di SLB-E Negeri Pembina adalah guru yang melakukan terapi bicara serta mengenalkan dan mengajarkan kosa kata pada murid
dengan gangguan pendengaran dengan metode lips reading. 2. Guru tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina adalah guru yang
mengajarkan lab skill dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki murid dengan gangguan intelektual.