BAB V PE
MBAHASAN 5.1.
Karakteristik Guru Tunarungu dan Tunagrahita SLB-E Negeri Pembina Medan
5.1.1. Umur
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui frekuensi guru paling banyak pada kelompok umur 40-49 tahun sebanyak 10 orang 55,6 yang terdiri dari 5 orang
27,8 guru tunarungu dan 5 orang 27,8 guru tunagrahita. Guru tunarungu lainnya berada pada kelompok umur 30-39 tahun dan ≥ 50 tahun masing-masing
berjumlah 1 orang sedangkan guru tunagrahita lainnya berada pada kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 6 orang. Umur guru terendah adalah 34 tahun dan tertinggi 57
tahun. Hardjana 1994 menyatakan tak seorang pun bisa terhindar dari stres. Bayi,
balita, kaum remaja, orang dewasa bahkan kelompok lansia. Penelitian yang dilakukan Fimian 1983 dalam Putter 2003 menunjukkan bahwa umur guru bukan
faktor yang mempengaruhi tingkat stres kerja pada guru.
5.1.2 Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui jumlah guru perempuan sebanyak 11 orang 61,1 dan jumlah guru laki-laki sebanyak 7 orang 27,8. Terdapat 2 guru
laki-laki dan 5 guru perempuan pada kelas tunarungu sedangkan pada kelas tunagrahita terdapat 5 guru laki-laki dan 6 guru perempuan.
Sulky dan Smith 2005 menyatakan bahwa perempuan lebih sering mengalami stres daripada laki-laki. Laki-laki dan perempuan juga menunjukkan
reaksi yang berbeda terhadap macam-macam stressors sumber stres. 45
5.1.3. Status Perkawinan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa semua guru di SLB-E Negeri Pembina Medan mempunyai status perkawinan kawin. Firth 1998 dalam Vanagas, dkk.
2004 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres yang tinggi dengan konflik keluarga dan pekerjaan.
Preston 1995 dalam Vanagas, dkk. 2004 menyatakan dari empat kelompok responden laki-laki dan perempuan yang sudah menikah, laki-laki dan perempuan
yang belum menikah, perempuan yang sudah menikah paling sering terserang stres. Perempuan menikah yang bekerja bagaimanapun juga adalah ibu rumah tangga yang
sulit lepas begitu saja dari lingkungan keluarga karenanya dalam meniti karier, perempuan mempunyai beban dan hambatan lebih berat dibanding rekan laki-lakinya.
Artinya perempuan lebih dahulu harus mengatasi urusan keluarga-suami, anak dan hal lain yang menyangkut rumah tangganya Anoraga 1998.
5.1.4. Masa Kerja
Dari hasil penelitian diketahui bahwa masa kerja terendah pada guru SLB-E Negeri Pembina Medan adalah 3 tahun dan tertinggi adalah 27 tahun. Sebagian besar
guru berada pada masa kerja antara 1-5 tahun yaitu sebanyak 11 orang 61,1 yang terdiri dari 4 guru tunarungu 22,2 dan 7 guru tunagrahita 38,9. Guru
tunarungu lainnya memiliki masa kerja 16-20 tahun sebanyak 2 orang dan masa kerja ≥ 20 tahun sebanyak 1 orang sedangkan pada guru tunagrahita pada masa kerja 6-10
tahun terdapat 2 orang, masa kerja 11-15 tahun dan masa kerja 16-20 tahun masing- masing 1 orang.