Berdasarkan grafik 4.5 dapat kita perhatikan bahwa mulai dari periode 1999 sd 2004 total asset turnover cenderung menunjukkan peningkatan, namun
melihat nilainya tingkat perputaran aktiva ini masih tergolong lambat hal ini ditunjukkan dengan kecilnya nilai perputaran aktiva. Walaupun penjualan terus
meningkat namun peningkatan penjualan tersebut tidak sebanding dengan peningkatan jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang mana masih sangat
besarnya jumlah piutang perusahaan dan masih belum maksimalnya perputaran aktiva tetap dan persediaan menjadi penyebab terus meningkatnya jumlah aktiva
perusahaan.
6. Inventory Turnover
Rasio perputaran persediaan merupakan perbandingan antara penjualan dengan persediaan yag dimiliki oleh perusahaan. Perputaran persediaan
menggambarkan kecepatan perputaran dari persediaan, dimana semakin besar rasio ini maka akan semakin baik. Semakin tinggi perputarannya maka akan semakin
singkat penanaman modal dalam persediaan dengan transaksi penjualan. Adapun pergerakan dari inventory turnover selama periode penelitian dapat kita lihat pada
gerafik dibawah ini.
ITO
2 4
6 8
10 12
14 16
18
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
Ta hun
ITO
Sumber : Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero, diolah Gambar 4.6 : Perkembangan Inventory Turnover Periode 1999 sd 2006
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan grafik 4.6 maka dapat kita lihat inventory turnover mengalami peningkatan, khususnya pada rentang tahun 1999 sampai dengan 2004.
kenaikan perputaran ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah penjualan perusahaan sehingga apabila tingkat penjualan semakin tinggi maka berarti
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba juga akan semakin besar.
7. Fixed Asset Turnover
Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti tanah perkebunan, pabrik dan peralatan. Apabila perputarannya
lambat maka kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat untuk dapat meningkatkan penjualan atau
mungkin disebabkan oleh hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang dapat diperoleh perusahaan.
Dalam industri perkebunan perputaran aktiva tetap sangat diutamakan sebab pengelolaan lahan perkebunan dan pabrik merupakan sumber utama dari penjualan
perusahaan sehingga apabila perputaran aktiva tetap ini lambat maka kemampuan untuk menghasilkan laba melaluai penjualan juga akan semakibn kecil. Adapun
pergerakan dari fixed asset turnover selama periode penelitian dapat kita lihat pada gerafik.
Universitas Sumatera Utara
FATO
0.5 1
1.5 2
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
Tahun
FATO
Sumber : Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero, diolah Gambar 4.7 : Perkembangan FATO Periode 1999 sd 2006
Berdasarkan grafik 4.7 dapat kita lihat bahwa perputaran aktiva tetap perusahaan masih tergolong lambat walaupun terdapat kenaikan pada rentang
tahun 1999 sd 2004 hal ini disebabkan oleh belum maksimalnya perusahaan memanfaatkan aktiva tetap yang telah dimiliki perusahaan dalam menghasilkan
penjualan.
8. Analisis Kemampulabaan ditinjau dari Return on Investment ROI