Analisis Model Statistik antara Debt to Asset Ratio dengan ROI

leverage mempunyai hubungan yang berbanding terbalik dengan ROI kemapulabaan perusahaan. Pengujian Hipotesis Uji-t Pengambilan keputusan ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik-t. Pada 5 untuk uji dua pihak dk= n-2, maka nilai t tabel adalah 2, 447, sementara t hitung 2 1 2 r n − − dapat dicari sebagai berikut: t = r t = -0. 310 2 310 . 1 2 8 − − − t = -0. 310 904 . 6 t = -0. 310 637 . 6 t = -0. 798 Hasil dari perhitungan uji-t diatas menunjukkan bahwa nilai t hitung adalah -0. 798. hal ini berarti t hitung lebih kecil daripada t tabel -0. 798 2,447, sehingga dengan demikian maka H

3. Analisis Model Statistik antara Debt to Asset Ratio dengan ROI

diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain debt to equity ratio tidak mempinyai hubungan yang signifikan dengan ROI kemampulabaan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero. Berikut ini adalah hasil analisis statistik antara debt to asset ratio dengan ROI. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Spearman dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t. Universitas Sumatera Utara Hipotesis H o : r = 0 Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara debt to asset ratio X 3 dengan ROI Y. H a : r ≠ 0 Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara debt to asset ratio X 3 Debt to asset ratio X dengan ROI Y. Analisis perhitungan Korelasi Spearmen Tabel 4.3 Data dan Ranking Variabel Debt to Asset Ratio dan ROI ROI Y Ranking debt to asset ratio Ranking ROI Di 2 di 0.362 0.068 5 3 2 4 0.370 0.059 3 4 -1 1 0.363 0.027 4 8 -4 16 0.359 0.053 7 5 2 4 0.361 0.048 6 6 0.353 0.125 8 1 7 49 0.474 0.090 2 2 0.554 0.046 1 7 -6 36 TOTAL 110 Sumber: Hasil Penelitian, 2008 diolah Rumus perhitungan Spearman: Rs = 1 - 1 6 2 2 − ∑ n n b i Rs = 1 - 1 8 8 110 6 2 − Rs = 1 - 63 8 110 6 Rs = -0. 310 Universitas Sumatera Utara Melalui hasil perhitungan maka didapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara debt to asset ratio dengan ROI. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya Rs hitung = -0, 310 lebih kecil dari Rs tabel = 0, 738, sedangkan tingkat signifikansi debt to asset ratio yang dihasilkan SPSS adalah lebih besar dari 5 yaitu sebesar 0, 456. oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa H diterima dan Ha ditolak. Artinya setiap terjadi kenaikan nilai debt to asset ratio pada perusahaan maka akan berhubungan negatif dengan nilai ROI. Hal ini sesuai dengan pendapat Kuswadi 2004: 209 yang mengatakan bahwa rasio leverage mempunyai hubungan yang berbanding terbalik dengan ROI kemapulabaan perusahaan. Pengujian Hipotesis Uji-t Pengambilan keputusan ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik-t. Pada 5 untuk uji dua pihak dk= n-2, maka nilai t tabel adalah 2, 447, sementara t hitung 2 1 2 r n − − dapat dicari sebagai berikut: t = r t = -0. 310 2 310 . 1 2 8 − − − t = -0. 310 904 . 6 t = -0. 310 637 . 6 t = -0. 798 Hasil dari perhitungan uji-t diatas menunjukkan bahwa nilai t hitung adalah -0. 798. hal ini berarti t hitung lebih kecil daripada t tabel -0. 798 2,447, sehingga dengan demikian maka H diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain debt to Universitas Sumatera Utara asset ratio tidak mempinyai hubungan yang signifikan dengan ROI kemampulabaan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero.

4. Analisis Model Statistik antara Long Term Debt to Equity Ratio dengan ROI