dan Ha ditolak. Artinya setiap terjadi kenaikan inventory turnover pada perusahaan maka akan berhubungan positif dengan nilai ROI.
Pengujian Hipotesis Uji-t
Pengambilan keputusan ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik-t. Pada 5 untuk uji dua pihak dk= n-2, maka
nilai t
tabel
adalah 2, 447, sementara t
hitung
2
1 2
r n
− −
dapat dicari sebagai berikut: t = r
t = 0. 238
2
238 .
1 2
8 −
−
t = 0. 238 934
. 6
t = 0. 238 423
. 6
t = 0.603 Hasil dari perhitungan uji-t diatas menunjukkan bahwa nilai t
hitung
adalah 0. 603. hal ini berarti t
hitung
lebih kecil daripada t
tabel
0. 603 2,447, sehingga dengan demikian maka H
7. Analisis Model Statistik antara Fixed Asset Turnover dengan ROI
diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain inventory turnover
tidak mempinyai hubungan yang signifikan dengan ROI kemampulabaan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero.
Berikut ini adalah hasil analisis statistik antara fixed asset turnover dengan ROI. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Spearman
dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis H
o
: r = 0 Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fixed asset
turnover X
7
dengan ROI Y. H
a :
r ≠ 0
Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara fixed asset turnover X
7
Fixed asset turnover
X
dengan ROI Y.
Analisis perhitungan Korelasi Spearmen Tabel 4.7
Data dan Ranking Variabel Fixed Asset Turnover Ratio dan ROI ROI
Y Ranking
fixed asset turnover
Ranking ROI
Di
2
di
1.184 0.068
6 3
3 9
1.202 0.059
5 4
1 1
1.172 0.027
7 8
1 1
1.396 0.053
3 5
-2 4
1.568 0.048
2 6
-4 16
1.779 0.125
1 1
1.310 0.090
4 2
2 4
1.017 0.046
8 7
1 1
TOTAL 36
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 diolah
Rumus perhitungan Spearman: Rs
= 1 -
1 6
2 2
−
∑
n n
b
i
Rs = 1 -
1 8
8 36
6
2
−
Rs = 1 -
63 8
36 6
Rs = 0. 571
Universitas Sumatera Utara
Melalui hasil perhitungan maka didapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara fixed asset turnover dengan ROI. Hal ini
ditunjukkan dengan besarnya Rs
hitung
= 0, 571 lebih kecil dari Rs
tabel
= 0. 738, sedangkan tingkat signifikansi fixed asset turnover yang dihasilkan SPSS adalah
lebih besar dari 5 yaitu sebesar 0, 139. oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa H
diterima dan Ha ditolak. Artinya setiap terjadi kenaikan fixed asset turnover pada perusahaan maka akan berhubungan positif dengan nilai ROI.
Pengujian Hipotesis Uji-t
Pengambilan keputusan ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik-t. Pada 5 untuk uji dua pihak dk= n-2, maka
nilai t
tabel
adalah 2, 447, sementara t
hitung
2
1 2
r n
− −
dapat dicari sebagai berikut: t = r
t = 0. 571
2
571 .
1 2
8 −
−
t = 0. 571 674
. 6
t = 0. 571 902
. 8
t = 1.704 Hasil dari perhitungan uji-t diatas menunjukkan bahwa nilai t
hitung
adalah 1. 704. hal ini berarti t
hitung
lebih kecil daripada t
tabel
1.704 2,447, sehingga dengan demikian maka H
diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain fixed asset turnover tidak mempinyai hubungan yang signifikan dengan ROI
kemampulabaan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan dari rumusan masalah yang dihipotesiskan. Hipotesis memprediksikan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja keuangan yang diukur dengan quick ratio, debt to equity ratio, debt to asset ratio, longterm debt to equity
ratio, asset turnover, inventory turnover dan fixed asset turnover dengan kemampulabaan yang diukur dengan return on investment ROI perusahaan. Oleh
sebab itu penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel quick ratio, mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap
kemampulabaan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero. Artinya semakin besar nilai dari rasio maka nilai ROI pada perusahaan juga akan semakin
meningkat. Hal ini dibuktikan dari besarnya spearman rho Rs sebesar 0. 786 yang mempunyai arti bahwa hubungan antara kedua variabel adalah kuat dan nilai
signifikansinya lebih kecil dari α = 5 0. 0210.05.
2. Variabel debt to equity ratio, mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap kemampulabaan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero. Artinya
semakin besar nilai dari rasio maka nilai ROI pada perusahaan juga akan semakin menurun. Hal ini dibuktikan dari besarnya spearman rho Rs sebesar -0. 310
Universitas Sumatera Utara