Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat

2 2 Alam Pulau Dua, kondisinya sangat menghawatirkan. Banyak lahan mangrove telah dikonversi menjadi pertambakan sehingga beberapa fungsi ekosistem ini tidak berlangsung optimal. Dengan adanya bentuk tekanan-tekanan tersebut maka perlu dilakukan diantaranya kajian mengenai kondisi status ekologi mangrove. Dengan pendekatan ini, harapannya dapat digunakan sebagai acuandasar untuk menentukan upaya pengelolaan yang tepat dan berkelanjutan guna mempertahankan dan mengembalikan fungsi ekosistem ini.

1.2. Perumusan Masalah

Keberadaan ekosistem mangrove sesungguhnya tidak terlepas dari pengaruh proses daratan dan aquatik, mengingat bahwa ekosistem ini termasuk ekosistem peralihan antara darat dan laut. Dengan semakin padatnya pembangunan disertai meningkatnya kepentingan masyarakat yang beragam, hal ini akan berdampak terhadap kelangsungan ekosistem baik secara langsung maupun tidak. Seperti halnya di Kecamatan Kasemen, tepatnya di kawasan pesisir Pulau Dua di luar Cagar Alam Pulau Dua. Di kawasan ini terdapat beberapa kondisi yang mengindikasikan adanya degradasi ekosistem, seperti: meluasnya hamparan pertambakan di sekitar area mangrove dan semakin menyempitnya areal mangrove, disertai sampah-sampah yang menumpuk di sekitar muara sungai dan pesisir, kerapatan dan distribusi mangrove yang tidak merata. Hal ini merupakan beberapa contoh indikasi bahwa ekosistem tersebut telah mengalami degradasi. Ekosistem yang terdegradasi dapat tercermin dari perubahan status ekologinya. Status ekologi ini dapat dilihat berdasarkan keseimbangan antarkomponen penyusunnya, yang terdiri atas komponen biotik dan abiotik Gambar 1. Oleh karena itu, ruang lingkup masalah pada penelitian ini adalah: 1 bagaimana kondisi lingkungan perairan aquatik dan sedimentanah sebagai komponen penyokong kehidupan mangrove; 1 bagaimana keseimbangan anatarkomunitas mangrove dan biota yang berasosiasi; 3 bagaimana keterkaitan anatarkomponen- komponen tersebut. Langkah-langkah inilah yang diperlukan sebagai dasar untuk menentukan upaya pengelolaan yang tepat guna mempertahankan keberlangsungan ekosistem mangrove sehingga fungsi ekosistem ini dapat kembali berlangsung secara optimal. 3 3

1.3. Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status ekologi mangrove di sekitar Kawasan Pesisir Pulau Dua di luar Cagar Alam Pulau Dua, meliputi ; 1 kondisi umum lingkungan perairan dan substrat, 2 kondisi ekosistem mangrove 3 keanekaragaman organisme yang berasosiasi, terutama makrozoobentos dari kelas gastropoda dan sumberdaya udang. Manfaat penelitian ini adalah menyediakan informasi mengenai status ekologi mangrove. Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui potensi kawasan dan upaya penentuan alternatif pengelolaan yang tepat sesuai dengan kondisi ekosistem. Interaksi antarkomponen UPAYA PENGELOLAAN Baiktidak terganggu Buruk terganggu Biota Asosiasi Mangrove Substrat Perairan Perubahan Status Ekologi Keseimbangan komponen abiotik Lingkungan Keseimbangan komponen biotik Biota MANGROVE Degradasi Ekosistem Konversi lahan Penebangan Pencemaran Erosi Gambar 1. Diagram rumusan masalah 4

2. TINJAUAN PUSTAKA