Salinitas Nutrien Parameter kimia 1. Derajat keasaman pH

12 12 Substrat lumpur berpasir dengan sedikit liat merupakan substrat yang sesuai dengan gastropoda Rangan 1996 in Fitriana 2006 . Jenis vegetasi mangrove yang kurang mampu beradaptasi terhadap substrat ataupun lingkungan yang ada akan menyebabkan banyak tegakan mangrove yang mati pada tingkat semai Pramudji 1996. 2.4.2. Parameter kimia 2.4.2.1. Derajat keasaman pH Kadar ion hidrogen perairan merupakan salah satu parameter lingkungan yang berhubungan dengan susunan spesies dari komunitas dan proses-proses hidupnya. Perairan yang kemasamannya sangat rendah akan berakibat fatal terhadap kehidupan ikan. Batasan pH yang baik bagi pertumbuhan ikan adalah 6,5-9,0. Pertambahan bahan organik dalam air dapat menunjukan kemasaman akibat pelepasan gas CO 2 melalui penguraian bahan organik.

2.4.2.2 Salinitas

Ketersediaan air tawar dan konsentrasi kadar garam salinitas mengendalikan efisiensi metabolik metabolic efficiency dan ekosistem mangrove. Ketersediaan air tawar bergantung pada: 1 frekuensi dan volume air dari sistem sungai dan irigasi dari darat, 2 frekuensi dan volume air pertukaran pasang surut, dan 3 tingkat evaporasi ke atmosfer. Walaupun spesies mangrove memiliki mekanisme adaptasi terhadap salinitas tinggi ekstrem, namun tidak adanya suplai air tawar yang mengatur kadar garam tanah dan isi air bergantung pada tipe tanah dan sistem pembuatan irigasi. Perubahan penggunaan lahan darat mengakibatkan terjadinya modifikasi masukan air tawar, tidak hanya mengubah kadar garam yang ada, tetapi dapat mengubah aliran nutrien dan sedimen Dahuri et al. 1996. Salinitas air dan salinitas tanah rembesan merupakan faktor penting dalam pertumbuhan, daya tahan dan zonasi spesies mangrove. Tumbuhan mangrove tumbuh subur di daerah estuaria dengan salinitas 10-30 PSU. Beberapa spesies dapat tumbuh di daerah dengan salinitas sangat tinggi. Di Australia dilaporkan Avicennia marina dan Exceocaria agallocha dapat tumbuh di daerah dengan salinitas maksimum 63 PSU, Ceriops spp. 72 PSU, Sonneratia spp. 44 PSU, Rhizophora apiculata 65 PSU dan Rhizophora stylosa 74 PSU. Mangrove merupakan vegetasi yang bersifat salt-tolerant bukan salt-demanding, oleh karenanya mangrove dapa 13 13 tumbuh secara baik di habitat air tawar. Kebanyakan mangrove tumbuh di habitat maritim mungkin disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1 penyebaran bijipropagul mangrove terbatas oleh daya jangkau pasang surut, 2 anakan mangrove kalah bersaing dengan tumbuhan darat, dan 3 mangrove dapat mentoleransi kadar garam.

2.4.2.3. Nutrien

Pasokan nutrien bagi ekosistem mangrove ditentukan oleh berbagai proses yang saling terkait, meliputi input dari ion-ion mineral anorganik dan bahan organik serta pendaurulangan nutrien secara internal melalui jaring-jaring makanan berbasis detritus detrital food web. Konsentrasi relatif dan nisbah rasio optimal dari nutrien yang diperlukan untuk pemeliharaan produktivitas ekosistem mangrove ditentukan oleh: 1 frekuensi, jumlah dan lamanya penggenangan oleh air asin atau air tawar dan 2 dinamika sirkulasi internal dari kompleks detritus. Nutrien mangrove dibagi atas nutrien inorganik dan detritus organik. Nutrien inorganik penting adalah N dan P jumlahnya sering terbatas, serta K, Mg, dan Na selalu cukup. Sumber nutrien inorganik adalah hujan, aliran permukaan, sedimen, air laut dan bahan organik yang terdegradasi. Detritus organik adalah nutrien organik yang berasal dari bahan-bahan biogenik melalui beberapa tahap degradasi mikrobial. Detritus organik berasal dari authochthonous fitoplankton, diatom, bakteri, algae, sisa orgaisme dan kotoran organisme dan allochthonous partikulat dari air, limpasan sungai, partikel tanah dari pantai dan erosi tanah, serta tanaman dan hewan yang mati di zona pantai dan laut Kusmana et al. 2003.

2.4.2.4. Oksigen terlarut