Waktu dan Lokasi Penelitian

17

3. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2009 di sekitar Kawasan Pesisir Pulau Dua di luar Cagar Alam Pulau Dua, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten Gambar 4. Lokasi penelitian merupakan salah satu kawasan pesisir di Kecamatan Kasemen yang berada di dua desa yaitu Desa Banten dan Sawahluhur, yang memiliki ketinggian 0-10 meter di atas permukaan laut dpl dengan suhu udara rata- rata 32 o C. Secara geografis, lokasi penelitian berbatasan dengan beberapa wilayah, diantaranya: sebelah Utara : Teluk Banten dan Laut Jawa, sebelah Timur : Cagar Alam Pulau Dua, sebelah Selatan : Desa Margaluyu, sebelah Barat : Pelabuhan Perikanan Karangantu. Di sepanjang garis pantai terdapat ekosistem mangrove yang secara visual ketebalannya tidak sama bahkan beberapa tempat tidak ditemukan sejumlah vegetasi mangrove. Di belakang mangrove terdapat lahan pertambakan yang tersebar meluas hingga lebih kurang 2 km dari areal mangrove. Sistem estuaria terdekat adalah Sungai Cengkok dan Sungai Pelabuhan yang bermuara ke Teluk Banten. Kedua sungai ini merupakan percabangan dari Sungai Cibanten yang dibendung pada jarak 2 km dari garis pantai sehingga lokasi ini dikenal dengan nama Bendungan Karet Cibanten. Lokasi pengambilan contoh dilakukan pada 6 enam stasiun pengamatan Tabel 1. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan adanya perbedaan tingkat degradasi ekosistem mangrove. Analisis laboratorium untuk kualitas air dan identifikasi organisme yang berasosiasi dengan mangrove dilakukan di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, sedangkan analisis substrat dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 18 18 Tabel 1. Karakteristik fisik stasiun pengamatan Stasiun Posisi Karakteristik fisik I 06 01’ 29.5” LS 106 09’ 57.9” BT Ketebalan mangrove tinggi, dekat muara Sungai Pelabuhan, terdapat area pertambakan. II 06 01’ 33.4” LS 106 09’ 55” BT Ketebalan mangrove tinggi, dekat muara Sungai Cengkok, terdapat area pertambakan. III 06 01’ 38.5” LS 106 10’ 09.6” BT Tepi muara Sungai Cengkok Cibanten, tidak ada mangrove alami. IV 06 01’ 38.6” LS 106 10’ 33.0” BT Ketebalan mangrove rendah, dekat muara Sungai Cengkok, terdapat area pertambakan. V 06 01’ 35.4” LS 106 11’ 03.6” BT Ketebalan mangrove sedang, dekat kali Padek, terdapat area pertambakan. VI 06 01’ 24.0” LS 106 11’ 27.4” BT Ketebalan mangrove sedang, dekat dengan Cagar Alam Pulau Dua, terdapat area pertambakan.

3.2. Alat dan Bahan yang Digunakan