Biota akuatik Substrat Parameter fisika dan kimia perairan

21 21 Gambar 5. Ilustrasi teknik pengambilan sampel mangrove menghitung jumlah anakan dan petak berukuran 1 m x 1 m untuk menghitung jumlah semai Gambar 5. Pengukuran diameter batang vegetasi dilakukan pada setiap individu dengan mengacu kepada English et al. 1994 Gambar 6. Disamping itu, terdapat penggolongan tegakan berdasarkan ukuran diameter batang diantaranya: pohon diameter 4 cm, tinggi 1 m ; anakan diameter 4 cm, tinggi 1 m; dan semai tinggi 1 m. Data yang diambil meliputi diameter batang, jenis dan jumlah vegetasi mangrove English et al. 1994. Jenis-jenis mangrove yang ditemukan diidentifikasi dengan mengacu kepada Noor et al. 1999.

3.3.2.2. Biota akuatik

Biota akuatik yang dianalisis meliputi kelas gastropoda dan udang. Untuk sampel gastropoda diambil sebanyak 3 replikasi secara sistematis dengan menggunakan transek berukuran 0,5 m x 0,5 m pada setiap plot mangrove yang berluasan 100 m 2 Gambar 7. Pengambilan sampel dilakukan pada saat kondisi perairan surut sehingga memudahkan pengambil sampel pada permukaan substrat dan perakanan vegetasi mangrove dengan menggunakan tangan. Sampel yang 22 22 diperoleh dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk bahan identifikasi di laboratorium. Buku identifikasi yang digunakan mengacu kepada Blatchford et al. 1977. Sampel udang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan alat tangkap Sero nelayan setempat di kawasan mangrove Teluk Banten. Data produksi yang diperoleh adalah catatan produksi harian nelayan pengumpul khusus untuk alat tangkap Sero. Data tersebut dicatat sebagai dasar pengolahan data jenis dan produksi sumberdaya perikanan tangkap khususnya sebagai informasi mengenai sumberdaya udang di sekitar kawasan lokasi penelitian.

3.3.2.3. Substrat

Sampel substrat diambil menggunakan pipa peralon 4 inchi. Proses ini dilakukan pada saat perairan surut bersamaan dengan pengambilan sampel mangrove dan gastropoda Gambar 7. Pengambilan sampel ini dilakukan satu kali secara acak pada setiap stasiun pengamatan. Sampel yang diperoleh dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk dianalisis di Laboratorium. Beberapa karaketeristik substrat yang dianalisis meliputi nilai pH, C-organik, dan tektur substrat. Analisis substrat ini dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Gambar 6. Prosedur penentuan diameter batang English et al. 1994 23 23

3.3.2.4. Parameter fisika dan kimia perairan

Parameter fisika kimia perairan diukur di setiap stasiun pada saat pasang dan surut Gambar 9. Pengambilan sampel kondisi surut dilakukan pada rentang waktu pukul 10.00-12.00 WIB, sementara kondisi pasang dilakukan sekitar pukul 16.00- 18.00 WIB. Pengambilan sampel dilakukan satu kali di setiap stasiun pengamatan. Beberapa parameter fisika kimia perairan yang diukur dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pengukuran parameter fisika dan kimia perairan Parameter Satuan Alat lokasi Fisika : Suhu o C Thermometer Insitu Arus cmdtk Floating Droudge Insitu Kekeruhan NTU Turbiditimeter Lab. Substrat Pipa peralon 4 inchi, Lab Kimia : Salinitas PSU Refractometer Insitu pH - Kertas pH Insitu DO mgl Titrasi Insitu BOD 5 mgl Titrasi Lab. Nitrat, ammonia mgl Spektrometer Lab. Fosfat mgl Spektrometer Lab. C-organik subsrat o o - Lab. Gambar 7. Ilustrasi teknik pengambilan sampel substrat dan gastropoda 24 24 A Ni Di = 3.4. Analisis Data 3.4.1. Analisis kondisi ekosistem mangrove