36
36 Gambar 15. Kadar BOD perairan Teluk Banten
4.1.7. Biochemichal Oxygen Demand BOD
Kadar BOD hasil pengukuran pada saat pasang berkisar antara 9,01 mgl - 27,83 mgl, sedangkan pada saat surut berkisar antara 9.31 mgl-19.55 mgl Gambar
15. Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup KEP No.51MNLHI 2004, baku mutu BOD untuk biota laut tidak melebihi kadar 20 mgl, sedangkan
berdasarkan data yang diperoleh terdapat beberapa stasiun yang telah melampaui baku mutu BOD yaitu stasiun I, II, V, dan VI pada saat pasang, sedangkan pada saat
surut setiap stasiun menunjukkan kadar BOD yang memenuhi baku mutu. Hal ini diduga bahwa adanya arus dan gelombang dapat mengangkat partikel-partikel di
dasar yang kaya dengan bahan organik sehingga tercampur membentuk partikel- partikel tersuspensi di perairan, mengingat bahwa ekosistem mangrove merupakan
penyulai bahan organik utama di perairan sekitarnya disamping adanya pengaruh masukan bahan organik dari limbah rumah tangga yang dibawa aliran sungai.
4.1.8. Ammonia
Salah satu senyawa yang dimanfaatkan langsung oleh tumbuhan air adalah ammonia, namun senyawa ini bersifat toksik bagi hewan perairan. Di lokasi
penelitian kadar ammonia pada saat pasang berkisar antara 0,17 mgl – 0,38 mgl, sedangkan pada saat surut berkisar antara 0,19 mgl – 0,37 mgl Gambar 16.
Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup KEP No.51MNLHI 2004 baku mutu ammonia untuk biota laut tidak melebihi kadar 0,3 mgl.
37
37 Gambar 16. Kadar ammonia perairan Teluk Banten
Ammonia merupakan salah satu senyawa nitrogen yang dihasilkan dari proses pemecahan nitrogen organik protein dan urea dan nitrogen anorganik yang terdapat
dalam tanah dan kolom air. Ammonia juga bersumber dari dekomposisi bahan organik tumbuhan dan biota perairan yang mati oleh mikroba dan jamur dikenal
dengan istilah ammonifikasi. Reduksi nitrat denitrifikasi oleh aktifitas mikroba pada kondisi anaerob juga menghasilkan gas ammonia. Pada perairan anoksik tanpa
oksigen, biasanya di dasar perairan, kadar ammonia relatif tinggi Boyd 2001.
Senyawa-senyawa nitrogen organik yang larut dalam air maupun berupa partikel tersuspensi yang berasal dari organisme mati dan hasil eksresi hewan bahari
cepat dirombak menjadi ammonia Koesoebiono 1980. Rendahnya kadar ammonia di stasiun I, diduga telah terjadi perombakan nitrogen organik dari tahap ammonia
ketahap berikutnya seperti nitrit atau nitrat, hal ini di dukung dengan ketersediaan oksigen yang memenuhi dalam yang mempercepat proses nitrifikasi oleh bakteri
tertentu. Sebaliknya di stasiun IV, V, dan VI memiliki kadar ammonia tinggi, hal ini diduga proses perombakan bahan organik masih dalam tahap awal sebelum terjadi
proses nitrifikasi ke tahap berikutnya seperti yang diungkapkan Koesoebiono 1980.
4.1.9. Nitrat
Nitrat merupakan bentuk nitrogen utama di perairan dan nutrien utama bagi pertumbuhan algae. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil
yang dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitogen di perairan. Kadar
38
38 Gambar 17. Kadar nitrat perairan Teluk Banten
nitrat di lokasi penelitian pada saaat pasang berkisar antara 0,17 mgl – 0,44 mgl, sedangkan pada saat surut 0,12 mgl – 0,29 mgl Gambar 17. Menurut Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup KEP No.51MNLHI 2004, baku mutu nitrat untuk biota laut adalah tidak melebihi kadar 0,008 mgl. Berdasarkan data yang
diperoleh menunjukkan bahwa kadar nitrat di setiap stasiun pengamatan telah melampaui baku mutu yang disarankan. Kadar nitrat di perairan akan dimanfaatkan
produser primer
fitoplankton sebagai unsur
hara bagi petumbuhan dan
perkembangan selnya, sehingga dapat meningkatkan produktivitas primer perairan. Tingginya kadar nitrat di stasiun I, ditandai dengan melimpahnya bahan
organik yang diduga mengandung bahan-bahan nitrogen organik seperti organisme dan tumbuhan yang mati, eksresi organisme ataupun bawaan dari aliran sungai yang
mengandung limbah organik seperti pupuk pertanian, tinja, dan berbagai macam sampah organik, mengingat bahwa stasiun ini berada disekitar muara pelabuhan.
Dalam pembentukan nitrat ini terjadi proses nitrifikasi oleh bakteri tertentu dengan mengoksidasi senyawa nitrogen anorgaik yang terbentuk. Untuk kasus ini,
diduga proses nitrifikasi sudah mencapai tahap akhir yaitu terbentuknya nitrat, yang pada mulanya adalah ammonia. Hal ini terlihat dari tingginya nitrat disertai dengan
menurunnya kadar ammonia.
4.1.10. Fosfat