Sarana dan prasarana Limited supermatrix supermatriks batas

45 dipertimbangkan adalah kriteria penggunaan lahan karena mempunyai pengaruh paling tinggi diantara kriteria dalam fungsi ekologi yang lain. Hasil rata-rata nilai prioritas dari seluruh kriteria dalam fungsi ekologi sebesar 0.1429 atau 14.3. Jika dilihat tingkat pengaruhnya dengan kriteria pada fungsi kebijakan dan sosek, kriteria di dalam fungsi ekologi mempunyai rata-rata nilai sebesar 0.0518 yang artinya mempunyai dampak sebesar 5.18 dalam menentukan pemanfaatan ruang di wilayah pesisir. Kriteria yang mempunyai nilai di atas rata-rata baik dalam kluster maupun antar kluster adalah penggunaan lahan, kesesuaian fisik, resiko bahaya dan area bernilai tinggi. Tabel 21. Matriks prioritas fungsi ekologi No Nama Prioritas Inter kluster a Prioritas Antar kluster a Persen 1 Penggunaan Lahan 0.1710 0.0608 6.08 2 Kesesuaian fisik perairan 0.1683 0.0605 6.05 3 Resiko bahaya 0.1593 0.0580 5.80 4 Area bernilai tinggi 0.1449 0.0538 5.38 5 Kualitas perairan 0.1336 0.0499 4.99 6 Kedekatan dengan sumber pencemar 0.1158 0.0423 4.23 7 Pengaruh iklim global 0.1071 0.0371 3.71 Jumlah 1.00 0.3623 36.23 Rata-rata 0.1429 0.0518 5.18 Keterangan : a Nilai bobot hasil analisa

b. Fungsi Sosial Ekonomi

Fungsi sosial ekonomi berdasarkan keterkaitan antar kluster memiliki nilai prioritas sebesar 0.3007 atau 30.07. Nilai ini menunjukkan bahwa kriteria yang termasuk dalam fungsi sosek mempunyai pengaruh sebesar 30.07 untuk menentukan kesesuaian pemanfaatan ruang di wilayah pesisir. Besarnya nilai prioritas setiap kriteria di dalam fungsi sosek dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Matriks prioritas fungsi sosial ekonomi No Nama Prioritas Inter kluster a Prioritas Antar kluster a Persen 1 Sarana Transportasi 0.2215 0.0667 6.67 2 Struktur populasi penduduk 0.2160 0.0665 6.65 3 Sapras perikanan 0.2047 0.0632 6.32 4 Tekanan penduduk 0.2039 0.0565 5.65 5 Kedekatan dengan sapras penting 0.1539 0.0479 4.79 Jumlah 1.0000 0.3007 30.07 Rata-rata 0.2000 0.0601 6.01 Keterangan : a Nilai bobot hasil analisa Berdasarkan Tabel 22, kriteria di dalam fungsi sosek yang mempunyai nilai prioritas paling tinggi adalah sarana transportasi sebesar 0.2215 atau 22.15 dan yang paling rendah adalah kedekatan dengan sapras penting hanya sebesar 0.1539 atau 15.39. Hal ini menunjukkan dalam pemanfaatan ruang yang harus sangat 46 dipertimbangkan adalah sarana transportasi karena mempunyai pengaruh paling tinggi diantara kriteria dalam fungsi sosek yang lain. Hasil rata-rata nilai prioritas dari seluruh kriteria dalam fungsi sosek sebesar 0.2000 atau 20. Dan jika dilihat dari tingkat pengaruhnya dengan kriteria pada fungsi kebijakan dan ekologi, kriteria di dalam fungsi sosek bernilai rata-rata sebesar 0.0601 yang artinya berdampak sebesar 6.01 dalam menentukan pemanfaatan ruang di wilayah pesisir. Kriteria yang mempunyai nilai di atas rata- rata baik inter kluster maupun antar kluster adalah sarana transportasi, struktur populasi penduduk, dan sapras perikanan.

c. Fungsi Kebijakan

Fungsi kebijakan berdasarkan keterkaitan antar kluster memiliki nilai prioritas sebesar 0.3370 atau 33.70. Nilai ini menunjukkan bahwa fungsi kebijakan mempunyai pengaruh sebesar 33.70 dalam menentukan kesesuaian pemanfaatan ruang di wilayah pesisir. Besarnya nilai prioritas setiap kriteria di dalam fungsi kebijakan dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Matriks prioritas fungsi kebijakan No Nama Prioritas Inter kluster a Prioritas Antar kluster a Persen 1 RZWP3K Provinsi Banten 0.5009 0.1689 16.89 2 RTRW Kabupaten Pandeglang 0.4991 0.1681 16.81 Jumlah 1.00 0.3370 33.70 Rata-rata 0.50 0.1685 16.85 Keterangan : a Nilai bobot hasil analisa Kedua kriteria dalam fungsi kebijakan pada Tabel 23 mempunyai nilai prioritas yang sama sebesar 0.5009 dan 0.4991 atau 50. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kriteria ini memiliki pengaruh yang sama dalam menentukan suatu pemanfaatan ruang. Hasil rata-rata nilai prioritas dari seluruh kriteria dalam fungsi kebijakan sebesar 0.5000 atau 50. Dan jika dilihat dari tingkat pengaruhnya antar kluster, kriteria di dalam fungsi kebijakan mempunyai rata-rata nilai sebesar 0.1685 yang artinya mempunyai dampak sebesar 16.85 dalam menentukan pemanfaatan ruang di wilayah pesisir. Kriteria yang mempunyai nilai di atas rata-rata baik inter maupun antar kluster adalah rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil provinsi. Hasil pembobotan yang diperoleh dari para responden menunjukkan bahwa kriteria yang termasuk dalam fungsi kebijakan yang menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan dari suatu kebijakan. Berdasarkan Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang menyatakan bahwa rencana tata ruang wilayah yang termasuk dalam fungsi kebijakan memang menjadi dasar acuan dalam membangun suatu wilayah batas administrasi di darat. Sedangkan untuk di wilayah pesisir Undang-undang No. 27 tahun 2007 menyatakan bahwa RZWP3K merupakan suatu strategi penataan ruang yang mengatur tata ruang di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Sehingga hasil dalam analisa fungsi kebijakan ini RZWP3K merupakan kriteria yang paling dominan dalam menentukan pemanfaatan ruang di wilayah laut dan perairan.