Bahaya banjir Limited supermatrix supermatriks batas

62 Kriteria Sosial Ekonomi a. Sarana transportasi Sarana transportasi merupakan fungsi ekonomi yang menunjang pembangunan dalam suatu wilayah. Transportasi diperlukan sebagai alat untuk memudahkan manusia dalam melakukan interaksi di bidang perekonomian yang akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Data sarana transportasi dalam penelitian ini bersumber dari Kabupaten dalam angka tahun 2011 dengan melihat jumlah angkutan umum yang beroperasi pada trayek tujuan yang melewati atau ke kecamatan pesisir. Kelas sarana transportasi ini dibagi tiga kelas yaitu kategori banyak jika angkutan umum yang beroperasi kesana macamnya lebih dari dua jenis angkutan umum dan jumlahnya banyak serta beroperasi selama 24 jam. Kategori jarang jika sarana angkutan umum yang ada hanya 1-2 macam jenis angkutan umum dan beroperasi pada jam- jam tertentu saja. Kategori tidak ada jika tak ada sarana angkutan umum yang bertujuan ke daerah tersebut dan hanya bisa dilalui dengan transportasi mobil pribadi atau sepeda motor. Gambaran sarana transportasi ini dapat dilihat pada Gambar 23. Gambar 23. Sarana transportasi di desa pesisir Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Gambar 23 sarana transportasi kecamatan Carita sampai dengan sebagian kecamatan Panimbang dalam kategori banyak. Hal ini karena wilayah tersebut sudah banyak aktivitas manusia yang terjadi saat ini. Pada kondisi sekarang ini kecamatan Carita dengan potensinya sebagai kawasan pariwisata menjadikan daerah ini harus ditunjang dengan sarana transportasi yang memadai. Sarana transportasi di kecamatan Labuan sebagai sarana penunjang untuk pusat industri dan perdagangan di bagian barat Kabupaten Pandeglang. Sedangkan transportasi menuju kecamatan Panimbang untuk menunjang wisata 63 tanjung lesung yang selama ini keberadaannya sudah banyak dikenal oleh turis asing maupun domestik. Sarana transportasi desa Tanjung Jaya dan sebagian Kecamatan Sumur dalam kategori jarang, hal ini disebabkan karena sedikitnya sarana angkutan darat dan hanya pada jam tertentu saja bisa mendapat angkutan umum tersebut namun untuk kendaraan pribadi atau sepeda motor dapat dengan mudah melaluinya karena infrastruktur di wilayah tersebut sudah berupa permukaan jalan beraspal. Daerah dengan sarana transportasi tidak ada, lebih disebabkan oleh topographi wilayah itu cenderung curam serta infrastruktur jalan yang ada masih berupa jalan tanah berkerikil dan sulit dilalui jika musim hujan tiba serta penumpang yang bertujuan ke wilayah tersebut belum banyak. Dalam rencana pengembangan wilayah yang termuat dalam RTRW Kabupaten tahun 2011-2031 bahwa akan dibangun fasilitas sarana prasarana infrastruktur jalan dan sarana transportasi darat seperti terminal bis, stasiun kereta api di kecamatan Labuan dan sarana transportasi udara yaitu pembangunan bandar udara Banten Selatan di kecamatan Panimbang. Rencana tersebut berfungsi untuk memudahkan akses manusia untuk mencapainya dalam menunjang pembangunan kawasan strategis penting bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pandeglang.

b. Sarana dan prasarana perikanan

Pembangunan sarana dan prasarana perikanan pada kawasan pesisir harus mutlak dilakukan. Mengingat sebagian besar penduduk wilayah pesisir bermata pencaharian sebagai nelayan dan pembudidaya. Sarana dan prasarana perikanan ini dibangun untuk menunjang kegiatan ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir. Pada desa Sukanegara, Banyuasih dan Taman Jaya terdapat Tempat Pelelangan Ikan TPI namun pada pelaksanaannya TPI ini tidak pernah difungsikan sebagaimana mestinya berdasarkan informasi dari pegawai DKP bahwa retribusi yang ditargetkan pada TPI itu sangat kecil sekali dan terkadang tidak pernah tercapai. Hal ini disebabkan oleh nelayan di desa tersebut jumlahnya masih sedikit dan alat tangkap serta kapal motor yang digunakan masih sederhana. Tempat pelelangan ikan pada desa Carita, Sukaresmi, Citeureup dan Sumberjaya sudah berfungsi dengan baik. Selain itu nelayan yang berada di wilayah ini seringkali mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk menambah sarana prasarana penangkapan ikan agar jumlah produksi ikan tangkap yang dihasilkan bisa lebih banyak lagi. Daerah yang mempunyai sarana dan prasarana dalam kategori sangat lengkap dan berfungsi baik adalah Labuan dan Panimbang jaya, karena selain tempat pelelangan ikan yang ada di wilayah ini juga pabrik es, cold storage, SPDN dan kedai pesisir terdapat di kedua TPI ini. Selain itu TPI Labuan sejak tahun 2010 sudah ditingkatkan statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai yang keberadaannya dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. Informasi mengenai sarana prasarana perikanan ini bersumber dari data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang dan wawancara dengan pegawai yang bertugas di bidang kelautan serta didukung dengan observasi ke lapangan. Gambaran dari sarana dan prasarana perikanan tangkap dan budidaya laut di Kabupaten Pandeglang bisa dilihat pada Gambar 24. 64 Gambar 24. Sapras perikanan di desa pesisir Kabupaten Pandeglang Pada desa Panimbang jaya selain TPI yang ada di wilayah ini juga didukung dengan adanya gedung depurasi kerang hijau sebagai sarana dan prasarana pendukung budidaya kerang hijau yang sudah berjalan sejak tahun 2004 silam. Sarana prasarana budidaya lainnya berada di desa Cigorondong kecamatan Sumur yaitu balai benih perikanan pantai BBIP yang memproduksi untuk menyediakan benih ikan kerapu yang siap dijual kepada pembudidaya ikan di provinsi Banten. Pengelolaan BBIP dan gedung depurasi kerang saat ini berada di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. Berdasarkan pertimbangan keberadaan dan kelengkapan sarana dan prasarana perikanan tangkap maupun budidaya mendorong kecamatan Panimbang dan kecamatan Sumur ditetapkan dengan keputusan Mentri Kelautan dan Perikanan sebagai kawasan minapolitan.

c. Kepadatan penduduk

Informasi mengenai kepadatan penduduk diperoleh dari data jumlah penduduk hasil sensus tahun 2010 dibagi dengan luas wilayah perkilometer persegi. Dalam pengkelasan kepadatan penduduk dibagi menjadi empat kelas yaitu 0-50 jiwakm 2 , 50-100 jiwakm 2 , 100-200 jiwakm 2 dan 200-500 jiwakm 2 , seperti terlihat pada Gambar 25. Pada desa Banjarmasin, Pejamben, Caringin, Cigondang, Sidamukti dan Panimbang Jaya kepadatan penduduk yang terjadi dalam kelas 100-200 jiwakm 2 sedangkan di desa Teluk, Sukamaju dan Labuan kepadatan penduduk mencapai 200-500 jiwakm 2 . Hal ini disebabkan karena dengan luas wilayah yang kecil namun tingkat pertumbuhan penduduk di desa ini sangat tinggi menyebabkan tingginya kepadatan penduduk. Selain itu pula didukung dengan tersedianya sarana dan fasilitas penting seperti pasar, puskesmas, perbankan dan sarana 65 pendidikan sehingga menjadi alternatif pilihan dari kaum pendatang untuk bertempat tinggal di wilayah ini. Sedangkan pada daerah lain kepadatan penduduknya masih dibawah 100 jiwakm 2 . Penyebab dari hal tersebut adalah luas wilayah yang sangat besar dan tingkat pertumbuhan penduduknya masih sedikit dan sebagian besar masih dihuni oleh penduduk asli daerah tersebut. Gambar 25. Tingkat kepadatan penduduk di desa pesisir Kabupaten Pandeglang Faktor yang mempengaruhi tingginya pertumbuhan jumlah penduduk adalah jumlah yang datang kelahiran atau imigrasi lebih besar dibandingkan dengan jumlah yang pergi kematian atau emigrasi. Namun dalam tingginya kepadatan penduduk ini tergantung dari besarnya luas wilayah yang djadikan tempat tinggal bagi penduduk. Kepadatan penduduk ini lebih cenderung disebabkan oleh faktor urbanisasi berkaitan dengan kemudahan aksessibilitas, sarana transportasi dan ketersediaan sarana prasarana penting. Sehingga jika pada suatu wilayah terdapat ketiga faktor tersebut akan menimbulkan motivasi para pendatang untuk datang dan bermukim di wilayah tersebut. d. Nelayan Tangkap Sumberdaya manusia merupakan fungsi sosial yang sangat berperan dalam memanfaatkan sumberdaya alam di bumi ini. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup mencari pekerjaan. Penduduk wilayah pesisir sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan penangkap ikan. Namun ada juga penduduk di wilayah pesisir ini berprofesi sebagai pembudidaya ikan, pengolah, petani dan pedagang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh masing-masing individu manusia.