Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi Banten

67 sehingga penduduk di wilayah tersebut selain nelayan ada juga yang bercocok tanam sebagai petani sawah atau ladang.

e. Nelayan pembudidaya

Sumberdaya manusia pembudidaya adalah orang yang memelihara dan mengembangbiakan sumberdaya ikan dan non ikan yang bersumber dari perairan laut, tawar dan payau serta bertujuan untuk meningkatkan produksi perikanan dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok pangan manusia. Dalam penelitian ini data yang diperoleh hanyalah data pembudidaya laut yang dikategorikan dalam kelas banyak, sedikit dan tidak ada. Pertimbangan dalam pengelompokan kategori itu karena tidak tersedianya data yang akurat mengenai jumlah pembudidaya yang ada dalam suatu daerah di desa pesisir Kabupaten Pandeglang. Sehingga langkah yang ditempuh adalah dengan metode wawancara kepada penyuluh perikanan yang bertugas di masing-masing wilayah pesisir. Hasil dari wawancara ini dapat dilihat pada Gambar 27. Pembudidaya di desa Panimbang Jaya dan Cigorondong termasuk dalam kategori banyak sekitar lebih dari 10 kelompok pembudidaya. Salah satu penyebabnya adalah terdapatnya sarana dan prasarana budidaya laut yang memudahkan para pembudidaya dalam mencari benih ikan yang berkualitas tinggi. Sedangkan daerah yang mempunyai jumlah pembudidaya sedikit adalah desa Banjarmasin, Sidamukti, Mekarsari, Citeureup, Tanjung jaya, Banyuasih, Tangkilsari dan sebagian desa di kecamatan Sumur. Kategori sedikit ini hanya mempunyai sekitar 1-5 kelompok pembudidaya di wilayah tersebut. Gambar 27. Nelayan pembudidaya laut di desa pesisir Kabupaten Pandeglang 68 Daerah yang lain masuk dalam kategori tidak ada pembudidaya laut. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa pembudidaya air payau dan air tawar berada pada daerah ini. f. Tekanan penduduk Tingginya aktivitas manusia dalam suatu wilayah akan memberi dampak yang buruk jika tidak terkontrol. Beberapa kegiatan manusia yang mengancam kelestarian sumberdaya alam antara lain:pemanfaatan berlebih, penggunaan alat tangkap dan teknik yang tidak ramah lingkungan, kegiatan wisata, buangan limbah industri, buangan limbah rumah tangga dan sebagainya. Kriteria dalam tekanan penduduk ini diperoleh dengan wawancara dan survei langsung ke lapangan. Pengelompokkan dalam kriteria ini dibagi menjadi empat kelas, yaitu : sangat serius, serius, kurang serius dan tidak serius. Kelas sangat serius didefinisikan jika pada suatu wilayah mempuyai kepadatan penduduk yang tinggi dan aktivitas manusia di wilayah tersebut sudah menyebabkan tingginya degradasi di wilayah pesisir pantai. Kelas serius didefinisikan jika pada suatu wilayah mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi namun degradasi lingkungan yang terjadi sudah mulai menyebabkan kerugian materiil seperti abrasi dan banjir walaupun sifatnya pada saat tertentu saja. Kategori kurang serius didefinisikan dengan wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk yang rendah dan aktivitas manusia yang terjadi masih di bawah ambang batas daya dukung lingkungan. Sedangkan kategori tidak serius didefinisikan dengan suatu wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang rendah dan aktivitas manusia yang terjadi tidak terlalu berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi. Sebaran tekanan penduduk dapat di lihat pada Gambar 28. Gambar 28. Tekanan penduduk di desa pesisir Kabupaten Pandeglang 69 Pada Gambar 28 desa Teluk, Labuan dan Panimbang Jaya mempunyai kategori kelas sangat serius. Hal ini disebabkan karena tingkat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah ini sudah sangat tinggi, selain itu jumlah penduduk yang hidup di wilayah ini juga besar dengan luas wilayah yang sangat kecil jika dibandingkan dengan luas wilayah pada desa pesisir lainnya. Tekanan penduduk yang sangat serius tersebut mengakibatkan wilayah ini sudah mulai terjadi degradasi fisik habitat ekosistem pantai seperti abrasi, banjir serta tingginya pencemaran akibat buangan limbah rumah tangga di sekitar perairan tersebut. Sedangkan kategori serius terdapat di wilayah sebagian kecamatan Carita, Pagelaran dan Sukaresmi. Kerusakan lingkungan yang terjadi di wilayah ini disebabkan karena aktivitas manusia akibat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU di kecamatan Pagelaran dan pembangunan hotel wisata sekitar sempadan pantai di kecamatan Carita. Pembangunan PLTU ini menimbulkan tingginya kekeruhan di sekitar perairan pesisir Pandeglang yang berdampak pada rusaknya ekosistem perairan. Selain itu dampak yang ditimbulkan lainnya adalah banyak penduduk yang berasal dari luar daerah datang untuk bermukim di wilayah ini, sehingga kepadatan penduduk lambat laun semakin meningkat. Hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah daerah untuk meminimalisir tingkat kerusakan yang terjadi agar ekosistem perairan tetap lestari dan berkelanjutan. Kategori kurang serius terdapat di desa Sukanegara, Sukarame, Citeureup dan Tanjung jaya. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di wilayah ini rendah dan aktivitas manusia yang terjadi di wilayah ini hanya bertani dan mencari ikan di laut, sehingga degradasi lingkungan masih bisa ditolerir sesuai daya dukungnya. Wilayah dengan kategori tidak serius terdapat pada kecamatan Cimanggu, Cigeulis dan Sumur. Wilayah tersebut aktivitas manusia dari luar tidak dominan, hanya sebagian penduduk asli wilayah tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bercocok tanam dan berladang serta penduduk yang berusia produktif lebih banyak mencari pekerjaan ke luar daerah. Faktor lain yang mempengaruhinya juga pada wilayah tersebut terdapat kawasan Taman Nasional Ujung Kulon TNUK yang membatasi aktivitas manusia berlebihan. Analisis Kesesuaian dan Peta Arahan Pemanfaatan Ruang Pesisir Analisis kesesuaian lahan dalam pemanfaatan ruang yang dilakukan dalam pengelolaan wilayah pesisir kabupaten Pandeglang meliputi lima peruntukan kesesuaian lahan yaitu pemanfaatan ruang budidaya laut, konservasi perairan, pelabuhan perikanan pantai, pariwisata bahari, dan perikanan tangkap. Analisis yang dilaksanakan bertujuan untuk menilai kelayakan atau kesesuaian lahan dalam rangka penentuan arah pengembangan pembangunan wilayah pesisir bagi lima fungsi kawasan yang dimaksudkan. Hasil analisis kesesuaian lahan untuk masing-masing peruntukan lahan bagi pengelolaan ruang wilayah pesisir Kabupaten Pandeglang, adalah sebagai berikut :