Hipotesis KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi Penelitian, Jenis dan Sumber Data

Penelitian dilakukan pada lingkup Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa tabel SNSE Indonesia Tahun 2008 dari BPS. SNSE tersebut kemudian dimodifikasi agar sesuai dengan tujuan penelitian. Perbedaan utama antara SNSE Indonesia dan modifikasi adalah terletak pada pembagian faktor produksi tenaga kerja. SNSE modifikasi membagi tenaga kerja berdasarkan gender laki-lakiperempuan, jenis pekerjaan formalinformal dan tingkat pendidikan rendah, sedang, tinggi seperti yang terlihat pada Lampiran 1.

4.2. Metode Analisis

Simulasi kebijakan dilakukan untuk menganalisis hasil penelitian. Tujuan penelitian pertama adalah menganalisis dampak tercapainya target pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Sedangkan tujuan penelitian kedua adalah menganalisis dampak tercapainya target pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan gender di pasar tenaga kerja di Indonesia. Tujuan pertama dan kedua tersebut akan dijawab dengan melakukan empat simulasi yaitu: 1. Kejutan eksternal external shock di sektor pertanian untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sektor pertanian. 2. Kejutan eksternal external shock di sektor industri untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sektor industri. 3. Kejutan eksternal external shock di sektor jasa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sektor jasa. 4. Kejutan eksternal external shock di seluruh sektor untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi total. Ketika simulasi pencapaian target pertumbuhan ekonomi dilakukan, selanjutnya dianalisis dampaknya terhadap peningkatan pendapatan tenaga kerja, penyerapan tanaga kerja, dan ketimpangan gender di pasar tenaga kerja Indonesia. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan dalam simulasi diambil dari RKP 2013 seperti pada Tabel 10. Target pertumbuhan ekonomi berdasarkan RKP ditetapkan pemerintah dalam persentase, sehingga untuk mencari nilai rupiahnya digunakan PDB tahun 2012. Rincian Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 7. Tabel 10. Nilai Injeksi Variabel Eksogen Untuk Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan RKP 2013 Sektor Pertumbuhan Ekonomi RKP Nominal Target Pertumbuhan Rp. M

1. Pertanian

a. Pertanian Tanaman Pangan 3.9 22 398.87 b. Pertanian Tanaman Lainnya 6 230.40 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 5 697.50 d. Kehutanan dan Perburuan 2 141.35 e. Perikanan 9 957.96

2. Industri

a. Pertambangan dan Penggalian 3 36 750.22 b. Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 6.7 41 832.86 c. Industri Pemintalan, Tekstil, pakaian dan Kulit 10 485.00 d. Industri Kayu Barang Dari Kayu 5 748.73 e. Industri Kertas, Percetakan, Alat Angkutan dan Barang Dari Logam dan Industri 38 683.96 f. Industri Kimia, Pupuk, Hasil Dari Tanah Liat, Semen 18 384.85

3. Jasa

a. Listrik, Gas Dan Air Minum 6.8 4 428.49 b. Konstruksi 7.5 64 572.36 c. Perdagangan 9.1 84 362.16 d. Hotel Restoran 19 887.52 e. Angkutan Komunikasi 12.4 68 090.32 f. Perbankan,Real Estate, dan Jasa Perusahaan 6.3 37 706.96 g. Pemerintahan dan Pertahanan, Film dan Jasa Sosial Lainnya 6.3 20 321.15 h. Pendidikan 6 276.55 i. Kesehatan 3 991.03 j. Jasa Perseorangan, Rumah tangga dan Jasa Lainnya 25 397.88 Jika target pertumbuhan ekonomi RKP hanya satu untuk banyak subsektor, maka untuk mendistribusikan ke beberapa subsektor dengan menggunakan proporsi PDB. Kecuali untuk subsektor pendidikan dan kesehatan sesuai dengan proporsi SNSE. Nilai rupiah dari target pertumbuhan ekonomi kemudian menjadi target dalam simulasi. Kemudian dengan rumus X=I-A -1 -1 Y akan diperoleh besaran kejutan eksternal X untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut. Nilai X disubstitusi pada rumus pengganda pendapatan tenaga kerja dan pengganda tenaga kerja . Selanjutnya, untuk menjawab tujuan penelitian ke tiga yaitu menganalisis dampak pengeluaran pemerintah terhadap ketimpangan gender di pasar tenaga kerja di Indonesia, dijawab dengan melakukan tiga simulasi yaitu: 5. Kejutan eksternal external shock di sektor pertanian sebesar Rp. 1 T. 6. Kejutan eksternal external shock di sektor industri sebesar Rp. 1 T. 7. Kejutan eksternal external shock di sektor jasa sebesar Rp. 1 T. Selanjutnya, dianalisis dampaknya terhadap proporsi penyerapan tanaga kerja, dan ketimpangan gender di pasar tenaga kerja Indonesia. Sama dengan tujuan pertama, perubahan pendapatan tenaga kerja akan dihitung dengan menggunakan rumus . Sedangkan perubahan tenaga kerja menggunakan rumus . Ketika melakukan simulasi tujuan ketiga ini, variabel pengeluaran pemerintah diperlakukan sebagai variabel eksogen, sehingga matriks pengganda akan tampak seperti pada Lampiran 4. Ketimpangan gender terjadi apabila ada gap yang disebabkan karena proporsi perempuan pekerja formal lebih kecil dari pada laki-laki. Akibatnya perempuan lebih banyak terwakili sebagai pekerja informal yang memiliki upah lebih kecil tanpa fasilitas seperti pada pekerja formal.

4.3. Agregasi Sistem Neraca Sosial Ekonomi

Publikasi SNSE Indonesia 2008 dengan ukuran 103x103 terbagi dalam 7 neraca eksogen dan 4 neraca eksogen. Neraca endogen terdiri atas: faktor produksi, institusi, sektor produksi, margin perdagangan, margin pengangkutan, komoditi domestik, dan komoditi impor. Sedangkan neraca eksogen terdiri atas: kapital, pajak tidak langsung, subsidi, dan luar negeri. Untuk kepentingan penelitian ini, maka 7 blok neraca endogen akan diagregasi menjadi 3 blok neraca endogen, yaitu: faktor produksi, institusi, dan sektor produksi agregasi dari sektor produksi, komoditi domestik, margin perdagangan, margin pengangkutan, dan komoditi domestik. Sedangkan blok komoditi impor digabungkan dalam sektor luar negeri pada neraca eksogen. Institusi pemerintah dikeluarkan dari blok neraca endogen ketika melakukan simulasi dampak pengeluaran pemerintah seperti pada tujuan penelitian ke tiga.