Sistem Lelang Sistem Retribusi

nelayan di sekitar TPI Cituis, baik yang memanfaatkan TPI maupun tidak. Namun keadaan sungai yang sempit, kotor dan rawan pendangkalan membuat nelayan tidak begitu nyaman ketika harus menambatkan kapalnya. Gambar 2. Denah Lokasi TPI Cituis Pendangkalan dasar sungai dapat menyebabkan lambung kapal menjadi kandas atau pun bocor jika nelayan tidak berhati-hati saat melabuhkan kapalnya. Pengelola sungai tersebut adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, bukan TPI Cituis. TPI Cituis sendiri belum menyediakan fasilitas kolam tambat labuh untuk mendukung kegiatan nelayan yang akan mengikuti lelang.

5.2.3 Sistem Lelang

TPI Cituis memiliki sistem lelang yang hampir sama dengan sistem yang berlaku di TPI lain. Tidak ada syarat khusus bagi nelayan yang akan melakukan lelang, kecuali ikan yang akan dilelang harus sudah mencapai nilai standar lelang minimal yaitu Rp 50.000,00. Pembeli dalam kegiatan lelang di TPI Cituis harus memenuhi syarat tertentu, yaitu tercatat sebagai anggota aktif KUD Mina Samudera. Untuk menjadi anggota aktif dari KUD Mina Samudera maka harus memenuhi beberapa kewajiban, yaitu membayar simpanan wajib dan berpartisipasi dalam unit usaha yang dimiliki oleh KUD. Besar simpanan wajib yang harus dibayar oleh calon anggota aktif adalah sebesar Rp 10.000,00 per bulan. Anggota baru wajib memenuhi pembayaran simpanan wajib yang jumlahnya sama dengan simpanan wajib yang telah dibayarkan anggota lama, yaitu terhitung dari tahun 2000, lalu selanjutnya anggota tersebut cukup membayar simpanan wajib sebesar Rp 10.000,00. Simpanan wajib yang harus dipenuhi anggota koperasi yang baru bergabung pada bulan Agustus tahun 2011 adalah Rp 1.280.000,00 dengan rincian perhitungan sebagai berikut: Simpanan Wajib = Rp 10.000,00 x jumlah bulan dari Januari 2000-Agustus 2011 = Rp 10.000,00 x 128 = Rp 1.280.000,00 Hingga saat ini masih ada beberapa orang yang tercatat sebagai anggota aktif KUD Mina Samudera namun masih belum dapat memenuhi simpanan wajib. Simpanan wajib ini bersifat rutin sehingga setiap bulannya harus dibayar. Bagi nelayan yang ingin meminjam uang di USP Swamitra maka akan dilakukan penyeleksian oleh pihak USP, selain itu karena KUD Mina Samudera bekerja sama dengan Bank Bukopin, maka terdapat syarat-syarat tertentu yang berasal dari pihak bank dan harus dipenuhi oleh anggota aktif yang mau meminjam uang di USP Swamitra.

5.2.4 Sistem Retribusi

Besar retribusi yang ditarik oleh TPI Cituis mengikuti peraturan tentang penarikan retribusi yang telah diatur dalam Perda No. 18-19, yaitu 3 persen bagi pembeli dan 2 persen bagi nelayan. Dana retribusi yang ditarik dari pihak pelelang nelayan akan dialokasikan sebesar 1,4 persen untuk penyelenggara dan 0,6 persen untuk dana sosial. Dana sosial tersebut kemudian akan digunakan sebagai bantuan untuk nelayan pada musim paceklik maupun bantuan bagi nelayan yang sedang mengalami musibah. Bantuan ini dapat diterima oleh nelayan yang telah ikut serta dalam kegiatan pelelangan. Seperti yang dikatakan oleh salah satu responden: “Walaupun bukan anggota KUD Mina Samudra tapi bisa tetap dapat dana paceklik sama dana musibah”. Bapak DJ, 37 tahun, nelayan gardan.

5.3 Hubungan Patron-Klien pada Responden