Hubungan antara Alat Tangkap dengan Representasi Sosial

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN

DENGAN REPRESENTASI SOSIAL Bab ini akan membahas tentang hubungan antara karakteristik responden dengan representasi sosial melalui hasil uji statistika. Berikut adalah hasil dari uji statistika pada penelitian ini: Tabel 16. Nilai Probabilitas antara Karakteristik Responden dengan Sikap, Keyakinan dan Informasi tentang TPI. Karakteristik Sikap Keyakinan Informasi Alat Tangkap 1 0,000 0,000 0,002 Status 1 0,003 0,042 0,059 Tingkat Pendapatan 2 0,607 0,084 0,930 0,014 0,049 0,314 Tingkat Pengalaman 2 0,278 0,176 0,600 -0,086 0,502 0,109 Tingkat Usia 2 0,912 -0,018 0,062 -0,298 0,746 0,053 Tingkat Pendidikan 2 0,299 -0,169 0,367 0,146 0,445 0,124 Keterangan: Tanda menunjukkan nilai probabailitas signifikan. Nilai yang berada dalam tanda kurung menunjukkan nilai koefisien korelasi. 1. Diuji menggunakan uji Chi-Square. 2. Diuji menggunakan uji korelasi Spearman. Tabel 16 menunjukkan bahwa terdapat variabel yang memiliki keterkaitan maupun tidak memiliki keterkaitan dengan aspek-aspek representasi sosial. Penjelasan lebih lanjut mengenai tabel tersebut akan diberikan pada subbab-subbab selanjutnya. Elemen representasi sosial berupa opini akan diukur secara kualitatif untuk melihat bagaimana kaitannya dengan karakteristik responden.

7.1 Hubungan antara Alat Tangkap dengan Representasi Sosial

Nilai probabilitas yang muncul pada uji Chi-Square antara alat tangkap dengan sikap responden adalah 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Nilai probabilitas tersebut membuktikan bahwa terdapat perbedaan sikap yang muncul pada responden dengan alat tangkap yang berbeda. Tabel 17 berikut menunjukkan bahwa nelayan dengan alat tangkap berupa pancing, gardan dan payang cenderung memiliki sikap yang netral kepada TPI. Nelayan dengan alat tangkap jaring rampus dan jaring apollo cenderung memiliki sikap yang positif kepada TPI. Jika dilihat secara umum sikap nelayan terhadap TPI adalah netral, yaitu 23 responden atau 57,5 persen. Perbedaan sikap yang muncul pada nelayan yang menggunakan alat tangkap berbeda cukup beralasan, karena alat tangkap menentukan pemanfaatan terhadap TPI oleh responden. Tabel 17. Sikap Responden terhadap TPI Berdasarkan Alat Tangkap yang Digunakan. Alat Tangkap Sikap terhadap TPI Total Negatif Netral Positif n n n ∑n Jaring Rampus 4 10 2 5,0 5 12,5 11 27,5 Gardan 1 2,5 3 7,5 0,0 4 10,0 Pancing 3 7,5 17 42,5 0,0 20 50,0 Jaring Apollo 1 2,5 0,0 3 7,5 4 10,0 Payang 0,0 1 2,5 0,0 1 2,5 Total 9 22,5 23 57,5 8 20,0 40 100,0 Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, terdapat dua sub komunitas pada nelayan Desa Surya Bahari, yaitu nelayan pancing dan nelayan non-pancing. Nelayan pancing hanya memanfaatkan tengkulak untuk menyalurkan hasil tangkapannya, sedangkan nelayan non-pancing memiliki pola pendistribusian hasil tangkap yang lebih fleksibel. Nelayan non-pancing bahkan banyak yang memanfaatkan TPI dan tengkulak secara bersamaan. Perbedaan tersebut tentu akan mempengaruhi sikap para responden. Hal ini dibuktikan dengan sikap positif yang ditunjukkan responden pengguna alat tangkap berupa jaring rampus dan apollo, mereka adalah reponden yang dalam kesehariannya telah memanfaatkan TPI, sedangkan responden yang menggunakan alat tangkap pancing memiliki kecenderungan untuk bersikap netral terhadap TPI. Hasil uji Chi-Square antara variabel alat tangkap dan variabel aspek keyakinan responden menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,000, sehingga terdapat perbedaan keyakinan antara responden dengan alat tangkap yang berbeda. Tabel 18. Keyakinan Responden terhadap TPI Berdasarkan Alat Tangkap yang Digunakan. Alat Tangkap Keyakinan terhadap TPI Total Negatif Netral Positif N n n ∑n Jaring Rampus 6 15,0 0,0 5 12,5 11 27,5 Gardan 1 2,5 3 7,5 0,0 4 10,0 Pancing 3 7,5 17 42,5 0,0 20 50,0 Jaring Apollo 0,0 1 2,5 3 7,5 4 10,0 Payang 0,0 1 2,5 0,0 1 2,5 Total 10 25,0 22 55,0 8 20,0 40 100,0 Tabel tabulasi silang di atas menunjukkan bahwa nelayan cenderung memiliki keyakinan yang netral terhadap TPI, yaitu mencapai 22 responden atau 55,0 persen. Keyakinan positif dimiliki oleh nelayan dengan alat tangkap berupa jaring rampus 12,5 persen dan apollo 7,5 persen. Namun pada nelayan jaring rampus terlihat keyakinan yang berbeda satu sama lain, 5 orang responden dari nelayan jaring rampus memiliki keyakinan yang positif, sedangkan 6 orang lainnya memiliki keyakinan yang negatif terhadap TPI. Hasil uji Chi-Square antara alat tangkap dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki responden menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,002, maka terdapat perbedaan tingkat pengetahuan pada responden dengan alat tangkap yang berbeda. Tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh responden dipengaruhi oleh banyaknya informasi tentang TPI yang mereka miliki. Secara umum responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang TPI, sehingga dapat dikatakan, informasi tentang TPI Cituis yang dimiliki responden pada umumnya telah cukup. Tabel 19. Tingkat Pengetahuan Responden tentang TPI Berdasarkan Alat Tangkap yang Digunakan. Alat Tangkap Tingkat Pengetahuan tentang TPI Total Rendah Sedang Tinggi n n n ∑n Jaring Rampus 0,0 2 5,0 9 22,5 11 27,5 Gardan 0,0 4 10,0 0,0 4 10,0 Pancing 4 10,0 16 40,0 0,0 20 50,0 Jaring Apollo 0,0 1 2,5 3 7,5 4 10,0 Payang 1 2,5 0,0 0,0 1 2,5 Total 5 12,5 23 57,5 12 30,0 40 100,0 Tabel 19 tersebut menunjukkan bahwa nelayan yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah nelayan dengan alat tangkap jaring rampus 22,5 persen dan jaring apollo 7,5 persen. Nelayan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang berasal dari nelayan pancing 10,0 persen dan payang 2,5 persen. Nelayan jaring rampus dan jaring apollo yang menjadi responden adalah nelayan yang telah memanfaatkan TPI, sehingga mereka memang sudah sering berinteraksi dengan pihak TPI. Hal tersebut menjadi salah satu faktor baiknya pengetahuan yang mereka miliki. Banyaknya interaksi dengan pihak TPI telah memberikan banyak informasi mengenai TPI itu sendiri. Responden yang merupakan nelayan pancing selalu memanfaatkan tengkulak untuk menjual hasil tangkapannya, mereka hampir tidak pernah bersinggungan dengan kegiatan di TPI. Hal tersebut membuat informasi tentang TPI yang mereka terima bisa jadi tidak valid karena tidak berasal langsung dari pihak TPI. Pada sisi lain, responden yang menggunakan alat tangkap payang selalu memanfaatkan TPI, namun tingkat pengetahuannya ternyata masuk ke dalam kategori kurang. Hal ini dapat dikarenakan nelayan yang menjadi responden memang tidak aktif dalam mencari informasi mengenai TPI. Selain itu jumlah responden yang berasal dari nelayan payang dirasa memang belum mencukupi untuk mengkaji lebih lanjut kecenderungan tingkat pengetahuan yang dimiliki nelayan tersebut. Responden yang merupakan nelayan pancing sebagian besar memiliki opini yang netral, dalam artian mereka mengakui bahwa keberadaan TPI memberikan manfaat kepada nelayan di Desa Surya Bahari secara umum, namun secara pribadi mereka sendiri tidak merasa membutuhkan TPI. Hubungan yang terjadi antara nelayan pancing dengan tengkulak dirasa telah menjadi zona nyaman yang dimiliki oleh nelayan pancing. Banyak dari mereka tidak merasa keberatan atas konsekuensi atas ikatan yang mereka jalin dengan tengkulak.

7.2 Hubungan antara Status Responden dengan Representasi Sosial