Penyebaran Kuesioner Pengumpulan Data Pengolahan Data Menggunakan program AMOS

Tinggi rendahnya reliabilitas suatu alat ukur ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Pada tahap ini dilakukan pengujian reliabilitas pada saat pengumpulan data awal sebanyak 30 responden berdasarkan rule of thumb yang dipopulerkan Roscoe 1975 dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha Sinulingga, S., 2011. Adapun rumus Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut: ∑ ................. 4.4. Keterangan: r i = nilai reliabilitas ΣS i = jumlah varians skor tiap-tiap item S t = varians total k = jumlah item Koefisien keandalan alat ukur menyatakan tingkat konsistensi jawaban responden. Selanjutnya angka yang diperoleh dari perhitungan Cronbach’s Alpha tersebut dibandingkan dengan angka kritis pada tabel korelasi r product moment. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar daripada nilai pada tabel maka item pernyataan dalam kuesioner dianggap reliabel. Pada penelitian ini, perhitungan reliabilitas secara manual tidak dilakukan dan perhitungan sepenuhnya dibantu dengan program SPSS versi 19.

4.4.3.3. Penyebaran Kuesioner

Apabila kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas telah memenuhi syarat maka kuesioner yang telah valid dan reliabel tersebut disebarkan kepada seluruh Universitas Sumatera Utara sampel penelitian. Tujuan penyebaran kuesioner yaitu membagikan daftar pernyataan kepada responden untuk diisi secara jujur dan benar sehingga persepsi yang tercantum dalam jawaban responden tersebut benar-benar mampu menggambarkan secara nyata kondisi aktual STMIK IBBI Medan.

4.4.3.4. Pengumpulan Data

Setelah kuesioner diisi dan dikembalikan maka diperoleh data mengenai identitas dan persepsi responden. Data tersebut masih berupa data mentah yang selanjutnya akan diolah untuk mendapatkan hasil, dimana hasil tersebut dijadikan dasar dalam pembuktian hipotesis penelitian, penarikan kesimpulan dan saran-saran. Data yang dianggap memenuhi syarat yaitu data yang hanya memiliki satu jawaban untuk setiap pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.

4.4.3.5. Pengolahan Data Menggunakan program AMOS

Setelah data dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan bantuan program Amos v.18 dengan tujuan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel laten bebas eksogen terhadap variabel laten terikat endogen. SEM bermanfaat untuk memeriksa besar kecilnya pengaruh langsung direct maupun tidak langsung indirect serta pengaruh total variabel eksogen terhadap variabel endogen. Untuk dapat menghitung koefisien jalur pada model yang telah ditentukan maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggambarkan model konseptual diagram jalur untuk hubungan antar variabel. Diagram ini harus mampu menerjemahkan Universitas Sumatera Utara hipotesis penelitian, dapat membedakan variabel eksogen dengan endogen serta diharapkan dapat menggambarkan kaitan sejumlah variabel yang diteliti. Terdapat dua pendekatan dasar yang dapat dipilih apabila suatu penelitian menggunakan SEM dalam memecahkan masalah penelitian yaitu confirmatory factor analysis dan exploratory factor analysis, namun menurut Ghozali dan Fuad 2005, analisis SEM akan bekerja jauh lebih baik apabila SEM digunakan untuk konteks confirmatory. Hal ini sejalan dengan penelitian ini, dimana pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan confirmatory factor analysis. Selanjutnya tujuan dari SEM pada prinsipnya adalah mendapatkan model keseluruhan full model. Output program ini berupa nilai koefisien jalur yang telah didefinisikan melalui model keseluruhan full model. SEM bermanfaat untuk memeriksa besar kecilnya pengaruh langsung direct, tidak langsung indirect, keseluruhan, bersama-sama simultan serta mengetahui variabel yang berpengaruh dominan. Dalam penelitian ini, output pada program Amos yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis penelitian adalah nilai koefisien jalur, t-value serta nilai R 2 .

4.3.4. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan dengan Pendekatan Integrated Enviromental Performance Measurement System – AHP

0 7 7

Model Perancangan Performance Measurement System (PMS) dengan Menggunakan Metode Design For Six Sigma (DFSS) dan System Dynamic

0 3 8

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA BANK XYZ MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM DESIGN OF PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM IN XYZ BANK USING INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM APPROACH Aldrid Mochamad1 , Budhi Yog

0 0 8

ANALISIS KINERJA DOSEN STMIK IBBI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET

0 0 6

1. Ari – Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement System dan Fuzzy Analitycal Hierarchy Process

1 3 9

Perancangan Model Pengukuran Kinerja Dengan Metode Quantitative Models For Performance Measurement System (QMPMS) Berdasarkan Persepsi Mahasiswa Di STMIK IBBI Medan

1 2 57

BAB II LANDASAN TEORI - Perancangan Model Pengukuran Kinerja Dengan Metode Quantitative Models For Performance Measurement System (QMPMS) Berdasarkan Persepsi Mahasiswa Di STMIK IBBI Medan

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN - Perancangan Model Pengukuran Kinerja Dengan Metode Quantitative Models For Performance Measurement System (QMPMS) Berdasarkan Persepsi Mahasiswa Di STMIK IBBI Medan

0 0 9

PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE QUANTITATIVE MODELS FOR PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (QMPMS) BERDASARKAN PERSEPSI MAHASISWA DI STMIK IBBI MEDAN TESIS

0 0 19

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) Dan Omax - Repository UNTAR

0 0 14