Tabel 6.19. Total effects dari faktor lanjutan
AA DA
LAM DFa
KD PP
KI X1
,970 X2
,933 X3
1,035 X4
1,230 X5
,839 X6
1,002 X7
1,322 X8
1,000
Sumber : pengolahan data 2015
6.2.2. Menyusun Faktor-Faktor Secara Hirarki
Pada langkah pertama, perhatian utama hanya menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi dan hubungannya, tidak ada usaha untuk mengelompokkan
faktor-faktor pada level yang sama dalam satu kelompok. Langkah berikut setelah diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan hubungan antara setiap
faktor, dilakukan penyusunan faktor-faktor secara hirarki yang memberikan gambaran lebih jelas keterkaitan dan posisi setiap faktor dalam melakukan penilaian
kinerja. Gambar 6.4 berikut merupakan gambaran bagaimana susunan dari hirarki faktor-faktor tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Dukungan Alumni
Learning Ability Mahasiswa
Proses Pembelajaran
Dukungan Fasilitas
Kompetensi Dosen
Administrasi Akademik
Kinerja
X4 X1 X2 X3
X9 X5 X6 X7 X8
Y4 Y1 Y2 Y3
Y9 Y5 Y6 Y7 Y8
X13 X10 X11 X12
X14 X15 X16 X17 X23
X20 X21 X22 X24 X25 X26
X31 X33
X37 X35 X36
Gambar 6.4. Tree diagram kinerja Sumber : pengolahan data 2015
Universitas Sumatera Utara
6.2.3. Mengukur Pengaruh dari Faktor-faktor Terhadap Kinerja
Ukuran berapa besar pengaruh dari faktor-faktor terhadap kinerja dilihat dari total effect, telah dihitung menggunakan bantuan software SPSS Amos versi 18 yang
terdapat pada Tabel 6.19. diatas. Untuk bobot masing-masing faktor dan indikator dilakukan konversi sehingga model pengukuran kinerja yang dihasilkan nantinya
akan berjumlah satu atau seratus persen untuk bobot kinerja yang paling maksimal. Tabel 6.20. berikut adalah bobot untuk masing-masing faktor terhadap kinerja.
Tabel 6.20. Bobot pengaruh dari faktor terhadap kinerja Faktor
Bobot
Dukungan Fasilitas 0,336
Proses Pembelajaran 0,251
Kompetensi Dosen 0,126
Learning Ability Mahasiswa 0,106
Dukungan Alumni 0,105
Administrasi Akademik 0,076
Sumber : pengolahan data 2015 Hasil pengolahan data pada Tabel 6.20. memperlihatkan bahwa variabel
dukungan fasilitas memiliki bobot pengaruh terbesar yaitu 0,336 terhadap kinerja perguruan tinggi, kemudian variabel proses pembelajaran dengan bobot pengaruh
sebesar 0,251, variabel kompetensi dosen sebesar 0,126, variabel learning ability mahasiswa sebesar 0,106, variabel dukungan alumni sebesar 0,105, dan yang
terendah variabel administrasi akademik sebesar 0,076. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih menempatkan ketersediaan sarana dan prasarana fasilitas sebagai
ukuran untuk menilai kinerja perguruan tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Hasil perhitungan bobot pengaruh tiap variabel digunakan untuk menghitung bobot pengaruh tiap indikator. Bobot indikator untuk masing-masing faktor adalah
nilai loading factor dari indikator dikalikan bobot dari faktor terhadap kinerja. Tabel 6.21. berikut ini adalah hasil perhitungan bobot pengaruh dari tiap indikator terhadap
kinerja. Tabel 6.21. Bobot pengaruh dari indikator terhadap kinerja
Key Performance Indicators Bobot
X1 0,013
X2 0,013
X3 0,014
X4 0,017
X5 0,011
X6 0,014
X7 0,018
X8 0,014
X9 0,012
X10 0,011
X11 0,014
X12 0,015
X13 0,015
X14 0,012
X15 0,012
X16 0,015
X17 0,012
X20 0,054
X21 0,055
X22 0,047
X23 0,046
X24 0,045
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.21. Bobot pengaruh dari indikator terhadap kinerja lanjutan
Key performance indicators Bobot
X25 0,047
X26 0,042
X31 0,060
X33 0,045
X35 0,021
X36 0,030
X37 0,025
Y1 0,029
Y2 0,032
Y3 0,032
Y4 0,031
Y5 0,022
Y6 0,023
Y7 0,026
Y8 0,034
Y9 0,021
Sumber : pengolahan data 2015 Indikator kinerja yang bobot pengaruhnya paling besar adalah KPI X31
ketersediaan informasi lowongan kerja sebesar 0,060, sedangkan indikator kinerja yang bobot pengaruhnya terkecil adalah KPI X5 aktif melakukan penelitian sebesar
0,011. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa menilai kinerja perguruan tinggi baik jika tersedia informasi lowongan kerja.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat pada Tabel 6.20 dan Tabel 6.21. dapat disusun model struktur pengukuran kinerja STMIK IBBI Medan
seperti ditunjukkan pada Gambar 6.5.
Universitas Sumatera Utara
Dukungan Alumni
0,105
Learning Ability Mahasiswa
0,106
Proses Pembelajaran
0,126
Dukungan Fasilitas
0,336
Kompetensi Dosen
0,251
Administrasi Akademik
0,076
Kinerja
1,000
X4 0,017
X1 0,013
X2 0,013
X3 0,014
X9 0,012
X5 0,011
X6 0,014
X7 0,018
X8 0,014
Y4 0,031
Y1 0,029
Y2 0,032
Y3 0,032
Y9 0,021
Y5 0,022
Y6 0,023
Y7 0,026
Y8 0,034
X13 0,015
X10 0,011
X11 0,014
X12 0,015
X14 0,012
X15 0,012
X16 0,015
X17 0,012
X23 0,046
X20 0,054
X21 0,055
X22 0,047
X24 0,045
X25 0,047
X26 0,042
X31 0,060
X33 0,405
X37 0,025
X35 0,021
X36 0,030
Gambar 6.5. Struktur dan bobot Model Pengukuran Kinerja Sumber : pengolahan data 2015
Universitas Sumatera Utara
Usulan model matriks pengukuran kinerja untuk proses implementasinya ditunjukkan pada Tabel 6.22. berikut ini.
Tabel 6.22. Model matriks pengukuran kinerja
Kriteria 1
Bobot 2
Skor Penilaian 3
Nilai Kinerja 4
= 2 x 3
A. Kompetensi Dosen 1.
X1 2.
X2 3.
X3 4.
X4 5.
X5 6.
X6 7.
X7 8.
X8 9.
X9 Sub total A
B. Learning Ability Mahasiswa 1.
X10 2.
X11 3.
X12 4.
X13 5.
X14 6.
X15 7.
X16 8.
X17 Sub total B
C. Dukungan Fasilitas 1.
X20 2.
X21 3.
X22 4.
X23 5.
X24 6.
X25 7.
X26 Sub total C
0,013 0,013
0,014 0,017
0,011 0,014
0,018 0,014
0,012 0,126
0,011 0,014
0,015 0,015
0,012 0,012
0,015 0,012
0,106 0,054
0,055 0,047
0,046 0,045
0,047 0,042
0,336 Sub total A + B + C
0,568
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.22. Model matriks pengukuran kinerja lanjutan
Kriteria 1
Bobot 2
Skor Penilaian 3
Nilai 4
2 x 3
D. Dukungan Alumni 1.
X31 2.
X33 Sub total D
E. Administrasi Akademik 1.
X35 2.
X36 3.
X37 Sub total E
F. Proses Pembelajaran 1.
Y1 2.
Y2 3.
Y3 4.
Y4 5.
Y5 6.
Y6 7.
Y7 8.
Y8 9.
Y9 Sub total F
0,060 0,045
0,105
0,021 0,030
0,025 0,076
0,029 0,032
0,032 0,031
0,022 0,023
0,026 0,034
0,021 0,251
Total 1,000
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan