4.4.3.2. Pengujian Kuesioner
Langkah awal sebelum penyebaran kuesioner yang sesungguhnya dilakukan pretest dengan cara menyebarkan kuesioner awal dan wawancara kepada beberapa
mahasiswa. Dari wawancara diperoleh beberapa item pernyataan atau pertanyaan yang harus diubah struktur kalimatnya. Selanjutnya dilakukan pengujian kuesioner untuk
mengetahui tingkat validitas dan realibilitas kuesioner sebagai alat ukur penelitian. a. Validitas
Kuesioner dapat dikatakan sebagai alat ukur yang baik apabila kuesioner tersebut mampu menunjukkan kesesuaian dengan obyek yang akan diukur.
Validitas menunjukkan ketepatan dan kesesuaian suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Hasil penelitian dikatakan valid apabila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan kenyataan yang sesungguhnya sehingga data yang terkumpul dapat mewakili populasi yang
diteliti.
Validitas kuesioner diuji dengan menggunakan teknik analisis item yaitu mengetahui konsistensi antara skor item dengan skor keseluruhan. Konsistensi
ini dapat dilihat pada koefisien korelasi antar setiap item dengan skor keseluruhan. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan teknik
korelasi Pearson Product Moment dengan persamaan sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
............... 4.1.
Keterangan:
r
xy
= korelasi antara butir item dengan skor total semua item
Universitas Sumatera Utara
x = skor nilai pada masing-masing pertanyaan atau pernyataan dari semua
responden y = skor total seluruh pertanyaan atau pernyataan dari semua responden
n = ukuran sampel
Uji signifikansi dilakukan dengan uji t taraf signifikansi 5 dengan rumus
sebagai berikut:
√ √
............... 4.2. ............... 4.3.
Keterangan: n = ukuran sampel
r = korelasi antara butir item dengan skor total semua item
Item pertanyaan instrumen dikatakan valid apabila t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel, begitu pula sebaliknya. Pada penelitian ini, perhitungan
validitas secara manual tidak dilakukan dan perhitungan sepenuhnya dibantu
dengan program SPSS versi 19.
b. Realibilitas Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan kestabilan dan
konsistensi alat ukur dalam hal ini kuesioner dalam mengukur konsep yang ingin diukur. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
diandalkan. Jika suatu kuesioner digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka
kuesioner tersebut dapat dikatakan reliabel, dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Tinggi rendahnya reliabilitas suatu alat ukur ditunjukkan oleh suatu angka yang
disebut koefisien reliabilitas.
Pada tahap ini dilakukan pengujian reliabilitas pada saat pengumpulan data awal sebanyak 30 responden berdasarkan rule of thumb yang dipopulerkan
Roscoe 1975 dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha Sinulingga, S.,
2011. Adapun rumus Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut:
∑
................. 4.4.
Keterangan:
r
i
= nilai reliabilitas
ΣS
i
= jumlah varians skor tiap-tiap item
S
t
= varians total
k = jumlah item
Koefisien keandalan alat ukur menyatakan tingkat konsistensi jawaban responden. Selanjutnya angka yang diperoleh dari perhitungan
Cronbach’s Alpha tersebut dibandingkan dengan angka kritis pada tabel korelasi r product
moment. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar daripada nilai pada tabel
maka item pernyataan dalam kuesioner dianggap reliabel. Pada penelitian ini, perhitungan reliabilitas secara manual tidak dilakukan dan perhitungan
sepenuhnya dibantu dengan program SPSS versi 19.
4.4.3.3. Penyebaran Kuesioner