Tahap Penelitian Deskripsi Populasi dan Sample Penelitian

Gambar 4.2. Diagram kerangka pikir Tahap penelitian merupakan tahapan penemuan masalah dan mencari faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor tersebut akan dianalisis untuk mengetahui sejauh mana pengaruhnya terhadap masalah yang terjadi. Hasil yang diperoleh dari tahap penelitian adalah faktor-faktor yang berpengaruh. Tahap perancangan merupakan tahapan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah penelitian. Tahapan perancangan dilakukan untuk menemukan model sistem pengukuran kinerja yang sesuai dengan hasil analisis faktor-faktor yang berpengaruh.

4.3.1. Tahap Penelitian

Tahapan penelitian dimulai dari penemuan gejala, merumuskan masalah, sampai pada mengetahui faktor yang signifikan mempengaruhi terjadinya masalah tersebut. Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.3. Tahap Penelitian Masalah Analisis faktor Faktor yang berpengaruh Pembuatan Model Pengukuran Kinerja Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Flowchart tahapan penelitian Penelitian Pendahuluan 1. observasi langsung di lapangan 2. wawancara dengan Ketua, Wakil ketua dan ketua Unit Jaminan Mutu STMIK IBBI Studi Kepustakaan 1. review teori-teori yang ada 2. review hasil-hasil penelitian Identifikasi dan Perumusan Masalah Dibutuhkan model pengukuran kinerja STMIK IBBI Medan Pengumpulan Data 1. Wawancara 2. Kuesioner Tujuan penelitian Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Instrumen penelitian Uji Validitas dan Realibilitas Valid dan Andal? A Tidak Ya Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Flowchart tahapan penelitian lanjutan

4.3.2. Deskripsi Populasi dan Sample Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat dua sampai 4 dan alumni STMIK IBBI Medan yang lulus tahun 2014, dengan pertimbangan bahwa mahasiswa tingkat dua sampai empat dan alumni lulusan tahun 2014 diasumsikan sudah memahami A Uji Normalitas Analisis 1. Spesifikasi Model 2. Identifikasi persamaan simultan 3. Estimasi 4. Uji Kecocokan testing fit 5. Respesifikasi respecification Spesifikasi faktor yang berpengaruh Spesifikasi KPI Pembobotan dan penyusunan Hirarki perancangan model pengukuran kinerja Kesimpulan dan Saran Universitas Sumatera Utara situasi maupun lingkungan organisasi STMIK IBBI Medan. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 763 orang. Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang hendak diteliti. Pengambilan sampel mutlak dilakukan karena sangat tidak praktis apabila studi dilakukan pada semua anggota populasi pertimbangan waktu, dana serta pertimbangan ekonomis lainnya. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan 2 kuesioner yaitu kuesioner pendahuluan untuk menguji instrumen penelitian dan kuesioner utama. Kuesioner pendahuluan akan menggunakan sampel sebesar 30 berdasarkan rule of thumb yang dipopulerkan Roscoe 1975 Sinulingga, S., 2011. Penentuan sampel kuesioner utama, menurut Ghozali 2008a besarnya ukuran sampel memiliki peran penting dalam interpretasi hasil SEM. Ukuran sampel memberikan dasar untuk mengestimasi sampling error. Menurut Wijaya 2009 asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam analisis SEM adalah jumlah sampel yang memenuhi kaidah analisis. Menurut Sekaran 2003 analisis SEM membutuhkan sampel paling sedikit 5 kali jumlah variabel indikator yang digunakan. Teknik Maximum Likehood Estimation membutuhkan sampel berkisar antara 100 – 200 sampel. Pendapat lain mengemukakan bahwa Teknik Maximum Likelihood Estimation MLE efektif untuk sampel berkisar 150 – 400 sampel. Teknik Generalized Least Square Estimation GLSE dapat digunakan pada sampel berkisar 200 – 500 sampel. Teknik MLE dan GLS mengharuskan data dalam kondisi berdistribusi normal. Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dijelaskan pada sub bab 3.1. jumlah variabel indikator penelitian adalah 53 buah dengan parameter 57 buah. Dengan teknik Universitas Sumatera Utara Maximum Likehood Estimation, jumlah sampel minimal yang digunakan pada penelitian ini adalah 5 x 53 = 265 responden, sedangkan sampel maksimum sebanyak 500 responden.

4.3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan dengan Pendekatan Integrated Enviromental Performance Measurement System – AHP

0 7 7

Model Perancangan Performance Measurement System (PMS) dengan Menggunakan Metode Design For Six Sigma (DFSS) dan System Dynamic

0 3 8

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA BANK XYZ MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM DESIGN OF PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM IN XYZ BANK USING INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM APPROACH Aldrid Mochamad1 , Budhi Yog

0 0 8

ANALISIS KINERJA DOSEN STMIK IBBI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH SET

0 0 6

1. Ari – Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement System dan Fuzzy Analitycal Hierarchy Process

1 3 9

Perancangan Model Pengukuran Kinerja Dengan Metode Quantitative Models For Performance Measurement System (QMPMS) Berdasarkan Persepsi Mahasiswa Di STMIK IBBI Medan

1 2 57

BAB II LANDASAN TEORI - Perancangan Model Pengukuran Kinerja Dengan Metode Quantitative Models For Performance Measurement System (QMPMS) Berdasarkan Persepsi Mahasiswa Di STMIK IBBI Medan

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN - Perancangan Model Pengukuran Kinerja Dengan Metode Quantitative Models For Performance Measurement System (QMPMS) Berdasarkan Persepsi Mahasiswa Di STMIK IBBI Medan

0 0 9

PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE QUANTITATIVE MODELS FOR PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (QMPMS) BERDASARKAN PERSEPSI MAHASISWA DI STMIK IBBI MEDAN TESIS

0 0 19

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) Dan Omax - Repository UNTAR

0 0 14