diproduksi secara lebih efisien dari negara anggota FTA lainnya. Oleh sebab itu, kreasi perdagangan dianggap sebagai dampak positif dari sebuah FTA.
Sebaliknya, diversi perdagangan dapat diartikan sebagai masuknya produk-produk yang tidak efisien dari negara-negara anggota FTA, dan mencegah produk yang
lebih efisien dari negara di luar FTA. Hal ini terjadi karena negara-negara non- FTA dikenakan tarif lebih tinggi dibandingkan dengan negara anggota FTA.
Perbedaan perlakukan tarif impor menyebabkan perdagangan beralih dari negara- negara non-FTA ke negara anggota FTA. Diversi perdagangan memberikan
dampak negatif terhadap kesejahteraan karena menyebabkan pengalihan sumber- sumber pasokan yang efisien.
2.4 Faktor-Faktor Pendukung Keterbukaan Ekonomi
Manfaat yang diperoleh dari sistem perekonomian terbuka yang dianut oleh sebagian besar negara-negara di dunia tidak terlepas dari tingkat kesiapan dan
kekuatan masing-masing negara tersebut dalam menghadapi persaingan di tingkat global. Berdasarkan teori pertumbuhan dan penelitian-penelitian sebelumnya
seperti Chen dan Gupta 2006 serta Chang et al. 2009 terdapat beberapa faktor yang mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi dan kinerja perdagangan di
era persaingan global, yaitu adanya penanaman modal asing PMA, kesiapan sektor finansial sistem keuangan, stabilitas perekonomian dan harga,
infrastruktur publik, kualitas modal manusia, kemajuan teknologi, dan ketenagakerjaan.
2.4.1 Penanaman Modal Asing
Investasi merupakan faktor yang penting untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus-
menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan taraf kemakmuran masyarakat. Menurut Sukirno 1995
pengaruh tersebut bersumber dari tiga fungsi penting kegiatan investasi di dalam perekonomian, yaitu: i investasi merupakan salah satu komponen dari
pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat dan pendapatan nasional yang diikuti oleh pertambahan kesempatan kerja;
ii pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kepastian
memproduksi dimasa depan dan menstimulir pertambahan produksi nasional; dan iii investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi yang memberi
sumbangan penting pada kenaikan produktivitas dan pendapatan per kapita masyarakat.
Model pertumbuhan Harrod-Domar Harrod-Domar growth model merupakan model pertumbuhan Keynesian yang secara luas telah banyak
diaplikasikan pada negara-negara sedang berkembang Todaro dan Smith, 2006. Harrod-Domar mengkonstruksi teorinya dengan menekankan peran ganda yang
dimainkan oleh investasi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Investasi memengaruhi permintaan agregat melalui proses pengganda investasi investment
multiplier dan dalam jangka panjang merupakan proses akumulasi modal yang
akan menambah stok kapital serta meningkatkan kapasitas produksi sehingga berpengaruh pula pada penawaran agregat. Harrod-Domar menjawab tingkat
investasi yang diperlukan agar kenaikan permintaan agregat sama dengan kapasitas produksinya sehingga pemanfaatan kapasitas secara penuh dapat
dipertahankan. Permasalahan yang muncul di sejumlah negara, khususnya negara
berkembang, adalah adanya kesenjangan antara kebutuhan investasi dengan kemampuan mengakumulasi tabungan saving-investment gap sehingga solusi
yang bisa ditempuh adalah mencari pinjaman, bantuan, atau investasi dari luar negeri. Menutut Jhingan 2008 penanaman modal asing PMA berarti
perusahaan dari negara asal modal secara de facto atau de jure melakukan pengawasan atas aset yang ditanam di negara penerima; pembentukan suatu
perusahaan dengan kepemilikan mayoritas saham; pembentukan suatu perusahaan yang dibiayai oleh perusahaan penanam modal atau menaruh aset tetap di negara
penerima. Investasi langsung berupa PMA lebih disukai daripada investasi portofolio
karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu: i PMA memperkenalkan manfaat ilmu pengetahuan, teknologi dan organisasi yang mutakhir ke negara berkembang;
ii mendorong perusahaan lokal atau melalui kerja sama dengan perusahaan asing mendirikan industri-industri pendukung; iii sebagian laba PMA akan
ditanamkan kembali untuk pengembangan, modernisasi atau pembangunan
industri terkait; dan iv pada tahap awal pembangunan, arus PMA akan meringankan beban neraca pembayaran negara berkembang.
2.4.2 Sektor Finansial