pertumbuhan output per kapita yakni: i eksternalitas pasar tenaga kerja terampil parameter
ϕ yang menunjukkan kemampuan sistem ekonomi untuk mencapai skala pengembalian yang meningkat; dan ii kemampuan belajar parameter
yang menentukan tingkat akumulasi pengetahuan Capello, 2007.
2.3 Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan antarnegara atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional sudah ada sejak zaman dahulu, namun dalam lingkup dan ruang
yang masih terbatas. Perdagangan internasional berlangsung atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan, mulai dari barter hingga transaksi jual-beli
antara pedagang dari berbagai penjuru dunia. Menurut Halwani 2005, sebab- sebab yang mendorong perdagangan internasional adalah perbedaan potensi
sumber daya alam natural resources, sumber daya modal capital resources, sumber daya manusia human capital dan kemajuan teknologi antarnegara.
Sejumlah keunggulan khusus yang dimiliki oleh masing-masing negara akan dijadikan basis dalam meningkatkan perdagangan yang saling menguntungkan.
Teori pertumbuhan ekonomi dalam hubungannya dengan perdagangan dapat dilacak kembali pada teori keunggulan absolut oleh Adam Smith pada tahun 1776
dan teori keunggulan komparatif oleh David Ricardo pada tahun 1817 Salvatore, 1997. Menurut teori keunggulan absolut absolut advantage theory, jika sebuah
negara lebih efisien daripada negara lain dalam memroduksi sebuah komoditas memiliki keunggulan absolut, namun kurang efisien dibanding negara lain
dalam memroduksi komoditas lainnya memiliki kerugian absolut maka kedua negara tersebut dapat memperoleh keuntungan dengan cara masing-masing
melakukan spesialisasi pada komoditas yang memiliki keunggulan absolut dan menukarkannya dengan komoditas yang memiliki kerugian absolut.
Sementara itu, menurut teori keunggulan komparatif comparative advantage theory
, meskipun sebuah negara kurang efisien dibanding negara lain dalam memroduksi kedua komoditas tidak memiliki keunggulan absolut maka
kedua negara masih dapat melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Caranya adalah negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam
memroduksi dan mengekspor komoditas yang memiliki kerugian absolut lebih
kecil memiliki keunggulan komparatif dan mengimpor komoditas yang memiliki kerugian absolut lebih besar atau memiliki kerugian komparatif.
Lebih lanjut, Eli Hecksher dan Bertil Ohlin dalam teorinya factor- proportion theory
menekankan adanya saling keterkaitan antara perbedaan proporsi faktor-faktor produksi antarnegara dan perbedaan proporsi dalam
penggunaannya untuk memroduksi berbagai macam barang. Teorema Hecksher- Ohlin H-O theorem menyatakan bahwa sebuah negara akan mengekspor
komoditas yang produksinya lebih banyak menyerap faktor produksi yang relatif melimpah dan murah di negara itu, dan dalam waktu yang bersamaan mengimpor
komoditas yang produksinya memerlukan sumber daya yang relatif langka dan mahal di negara tersebut.
Kemudian, Paul Samuelson menelaah sebuah teorema mengenai penyamaan harga faktor price factor equalization theorem yang merupakan kelanjutan dari
teorema Hecksher-Ohlin. Pada intinya teorema tersebut H-O-S theorem menyatakan bahwa perdagangan internasional akan mendorong terjadinya
penyamaan harga-harga faktor, baik secara relatif maupun secara absolut, di antara negara-negara yang terlibat di dalamnya. Artinya bahwa perdagangan
internasional akan membuat tingkat upah riil tenaga kerja menjadi homogen, demikian pula terjadi pada tingkat hasil bunga modal, yakni risiko dan
produktivitas modal relatif sama, di negara-negara yang terlibat dalam perdagangan Salvatore, 1997.
Integrasi ekonomi kawasan melalui pembentukan blok perdagangan bebas regional memiliki implikasi terhadap kesejahteraan negara-negara anggota, yaitu:
efek positif berupa kreasi perdagangan trade creation dan efek negatif karena diversi perdagangan trade diversion. Perubahan tingkat kesejahteraan tersebut
ditentukan oleh seberapa besar terjadinya kreasi dan diversi perdagangan. Apabila kreasi lebih besar dari diversi perdagangan, maka kesejahteraan meningkat dan
sebaliknya Krugman dan Obstfeld, 2000. Kreasi perdagangan adalah keadaan dimana sebuah perjanjian perdagangan
bebas free trade agreement, FTA dapat menciptakan perdagangan di antara anggota yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan adanya kreasi
perdagangan, sebuah negara anggota FTA akan memperoleh barang-barang yang
diproduksi secara lebih efisien dari negara anggota FTA lainnya. Oleh sebab itu, kreasi perdagangan dianggap sebagai dampak positif dari sebuah FTA.
Sebaliknya, diversi perdagangan dapat diartikan sebagai masuknya produk-produk yang tidak efisien dari negara-negara anggota FTA, dan mencegah produk yang
lebih efisien dari negara di luar FTA. Hal ini terjadi karena negara-negara non- FTA dikenakan tarif lebih tinggi dibandingkan dengan negara anggota FTA.
Perbedaan perlakukan tarif impor menyebabkan perdagangan beralih dari negara- negara non-FTA ke negara anggota FTA. Diversi perdagangan memberikan
dampak negatif terhadap kesejahteraan karena menyebabkan pengalihan sumber- sumber pasokan yang efisien.
2.4 Faktor-Faktor Pendukung Keterbukaan Ekonomi