manusia. Hasil penelitian Chen dan Gupta 2006 menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan dapat menguatkan dampak keterbukaan perdagangan terhadap
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, yaitu melalui penyerapan ilmu pengetahuan dan limpahan teknologi. Chang et al. 2009 selanjutnya menyatakan
bahwa dampak keterbukaan perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi berarti apabila disertai oleh perbaikan-perbaikan pada fasilitas pendukungnya,
yakni mencakup sektor finansial sistem keuangan, infrastruktur publik, kualitas modal manusia, fleksibilitas pasar tenaga kerja, serta stabilitas perekonomian dan
harga. Dengan demikian, identifikasi dan pemahaman yang baik mengenai dampak
keterbukaan perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi mutlak diperlukan agar kebijakan yang diterapkan dapat berjalan efektif dan tepat sasaran. Pola dan
interaksi yang terjadi antara keterbukaan perdagangan dengan faktor-faktor pendukungnya merupakan salah satu simpul yang perlu diurai dan ditelaah lebih
lanjut dalam upaya menjelaskan pengaruh keterbukaan terhadap petumbuhan ekonomi di Kawasan ASEAN+3. Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas
maka permasalahan pokok yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana dampak keterbukaan perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi
di negara-negara ASEAN+3? 2. Bagaimana interaksi antara keterbukaan perdagangan dengan faktor-faktor
pendukungnya dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN+3?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini pada intinya bertujuan untuk: 1. Menganalisis dampak keterbukaan perdagangan terhadap pertumbuhan
ekonomi di negara-negara ASEAN+3. 2. Menganalisis interaksi antara keterbukaan perdagangan dengan faktor-faktor
pendukungnya dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN+3.
3. Mengkaji implikasi kebijakan berdasarkan hasil penelitian.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pemerintah dan pihak-pihak lain mengenai dampak keterbukaan perdagangan terhadap
pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN+3 beserta faktor-faktor lain yang dapat dipacu untuk memaksimalkan keuntungan dari penerapan liberalisasi
perdagangan, terutama terkait dengan eskalasi kerjasama di tingkat regional. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran bagi
perkembangan dunia pendidikan dan penelitian di masa mendatang.
1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini mencakup delapan negara di Kawasan ASEAN+3 yang meliputi Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura, Thailand,
China, Jepang, dan Korea Selatan dengan menggunakan data tahunan dari 1999 hingga 2008. Periode penelitian dimulai tahun 1999, selain karena alasan
ketersediaan data, dimaksudkan pula untuk lebih memfokuskan pada kinerja perdagangan pascakrisis ekonomi tahun 1997-1998. Untuk memenuhi syarat
analisis dan upaya menjawab permasalahan penelitian, dari kombinasi data tahunan time series di negara-negara ASEAN+3 cross sectional maka
dibangun menjadi sebuah data panel untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, negara yang
dianalisis untuk Kawasan ASEAN hanya mencakup lima negara dan untuk Negara China terbatas pada wilayah daratan Mainland China, tidak termasuk
Hongkong dan Makau. Kedua, indikator keterbukaan ekonomi hanya dilihat dari keterbukaan perdagangan, tidak mencakup keterbukaan di sektor finansial. Ketiga,
keterbukaan perdagangan hanya dilihat dari pangsa perdagangan terhadap produk domestik bruto PDB, tidak memperhitungkan perbedaan tingkat tarif dan non-
tarif yang masih diberlakukan pada produk dan atau negara tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN