Metoda Pengumpulan Data Komponen Pembentuk IBP

LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP NO URUT KABUPATENKOTA IBP THN 2009 81 Kab. Pulau Buru 153.03 82 Kota Ambon 119.55 83 Kab. Seram Bagian Barat 137.56 84 Kab. Seram Bagian Timur 155.87 85 Kab. Kepulauan Aru 161.75 VII| REFLEKSI Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan ”workshop”, dengan cara mengumpulkan responden sekolah, dinas, dan suplier dalam satu pertemuan dalam satu hari untuk mengisi data harga pada instrumen yang telah disiapkan memiliki banyak kelemahan karena tidak semua responden dapat hadir dan tidak semua yang hadir membawa data harga yang dibutuhkan pada saat kegiatan workshop berlangsung, sehingga instrumen tidak terisi se- cara lengkap. Berdasarkan pengalaman, pada umumnya responden dari unsur sekolah cenderung memiliki data harga yang lebih aku- rat karena sesuai dengan harga beli barangjasa pendidikan untuk keperluan proses belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, akan lebih tepat bila pengumpulan data dilakukan secara langsung di sekolah dengan konsekuensi waktu pengumpulan data harus lebih lama dari yang sudah ditetapkan sebelumnya. 96 BAB 7 PEmANtAUAN imPLEmENtASi StANDAr NASioNAL PENDiDikAN Badan Standar Nasional Pendidikan 97 BAB 7. PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1| Pendahuluan Kegiatan pemantauan Standar Nasional Pendidikan SNP yang dilaksanakan Tahun 2009 ini didasarkan atas Undang-Undang No- mor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 35 ayat 3 yang menyatakan bahwa pengembangan SNP serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan. Sehubungan dengan itu, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan PP 19 Tahun 2005 Pasal 73 ayat 1 menyebutkan perlunya pembentukan Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP untuk mengembangkan, me- mantau, dan melaporkan pencapaian SNP. Terkait dengan kegiatan pemantauan SNP, menurut PP 19 Tahun 2005 Pasal 78, satuan pendidikan, pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupatenkota juga mempunyai kewajiban untuk melaksanakannya dalam rangka melakukan evalu- asi kinerja pendidikan. Dalam pengumpulan data untuk pemantauan SNP, perlu di- sepakati adanya pembagian tugas secara nasional antara BSNP di satu pihak dan satuan pendidikan, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupatenkota, serta pemerintah pusat di pihak lain. Salah satu model pembagian tugas yang dianggap baik adalah PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Januari 2010 © BSNP 99