PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Laporan BSNP Tahun 2009 – BSNP Indonesia

LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP saikan penghitungan standar biaya operasional pendidikan untuk SDMI, SMPMTS, SMAMA, SLB dan SMK. Standar biaya operasional pendidikan tersebut hanya untuk kota Jakarta, sementara Kabupa- tenkota lainnya di Indonesia menggunakan IKK Indeks Kemahalan Konstruksi sebagai pendekatan untuk mendapatkan besarnya biaya operasional pendidikan pada setiap kabupatenkota. Penggunaan IKK tersebut dianggap kurang tepat karena IKK mencerminkan tingkat kemahalan barangjasa dari suatu nilai ba- ngunankonstruksi. Oleh karena itu untuk mendapatkan standar biaya pendidikan antar kabupatenkota diperlukan IBP yang meru- pakan suatu indeks spasial yang dapat mencerminkan tingkat kema- halan barangjasa dari biaya operasional pendidikan non-personalia antar kabupatenkota . IBP dihitung untuk beberapa kabupatenkota di Indonesia yang didasarkan pada biaya operasional SDMI, SMPMTS, SMAMA, SLB dan program keahlian di SMK, dengan kota Jakarta sebagai acuan. Kota Jakarta dipilih sebagai kota acuan karena ketersediaan data yang dianggap paling lengkap dan akurat. IBP tersebut menggambarkan perbandingan biaya operasional pendidikan non personalia antar daerah dengan acuan biaya Jakarta. Oleh karena itu pengumpulan data harga yang merupakan salah satu komponen pembentukan IBP dilakukan di kabupatenkota terpilih pada periode waktu yang sama. Data harga tersebut juga harus mempunyai keterbandingan antar ka- bupatenkota comparable dengan cara memilih data harga barang jasa dari kualitas dan spesiikasi yang sama atau setara untuk semua kabupatenkota. IBP tersebut dapat digunakan untuk menghitung standar biaya pendidikan di kabupatenkota yang bersangkutan. Sementara itu untuk menghitung Standar biaya operasional pendi- dikan di kabupatenkota yang tidak mempunyai IBP dapat meng- gunakan IBP kabupatenkota lainnya sebagai pendekatan. Penggu- naan IBP kabupaten kota yang dipilih sebagai acuan adalah IBP kabupatenkota yang dianggap sesuai yang didasarkan pada 86 UPDATING STANDAR PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN INDEKS BIAYA PENDIDIKAN Januari 2010 © BSNP kedekatan lokasi dan karakteristik geografis yang relatif sama dengan daerah bersangkutan.

4. METODA PENYUSUNAN INDEKS

4.1 Rancangan

Indeks Biaya Pendidikan IBP akan digunakan untuk menghitung standar biaya pendidikan pada tiap kabupaten kota di seluruh Indonesia. Dengan demikian penghitungan IBP seharusnya dilakukan pada setiap kabupatenkota. Namun ada- nya keterbatasan sumber daya biaya, penghitungan IBP hanya dapat dilakukan pada beberapa kabupatenkota di beberapa provinsi sampel. IBP tersebut disusun berdasarkan kebutuhan biaya operasional pendidikan di SDMI, SMPMTS, SMAMA, SLB dan SMK.

4.2 Sampling

Pemilihan kabupatenkota dilakukan secara purposive dengan memperhatikan keterwakilan wilayah, kondisi geograis dan variasi jenis tingkat pendidikan di daerah, melalui pendekat- an sebagai berikut. 1 Wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu Bagian Barat, Tengah, dan Timur 2 Pada setiap wilayah dipilih beberapa provinsi 3 P ada setiap provinsi dipilih beberapa kabupatenkota yang memiliki tingkat satuan pendidikan dan program keahlian yang relatif lengkap.

4.3 Metoda Pengumpulan Data

Pengumpulan data harga untuk penghitungan IBP dilaku- kan melalui pengisian kuesionerinstrumen. Data harga yang dikumpulkan mencakup semua komoditasitem yang masuk dalam paket komoditas dan responden untuk pengisian kue- sionerinstrumen adalah unsur dinas pendidikan, unsur seko- lah dan suplier di kabupatenkota dari provinsi yang menjadi 87