Keterbatasan Penyusunan IBP METODA PENYUSUNAN INDEKS

1 satuan pendidikan sekolahmadrasah, 2 dinas pendidikan kabupatenkota, 3 dinas pendidikan provinsi, 4 kantor departemen agama kabupatenkota, 5 kantor wilayah departemen agama, 6 program studi di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK, 7 panitia sertiikasi guru di LPTK, dan 8 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP. 2| Tujuan dan Manfaat Tujuan pemantauan Standar Nasional Pendidikan adalah untuk memperoleh: 1 informasi mengenai ketersediaan, sosialisasi, dan pemahaman dokumen SNP di lapangan, 2 informasi mengenai tingkat penerapan dan pencapaian SNP la- pangan, dan 3 informasi mengenai pelaksanaan ketentuan tentang Buku Teks Pelajaran dan Ujian Nasional. Hasil pemantauan yang dilaksanakan pada Tahun 2009 tentang SNP, Ketentuan-ketentuan tentang Buku Teks Pelajaran dan Ujian Na- sional dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait dan para peng- ambil kebijakan untuk mengembangkan upaya peningkatan pelak- sanaan dan pencapaian SNP serta pelaksanaan ketentuan-ketentuan tentang Buku Teks Pelajaran dan Ujian Nasional. 3| Landasan Landasan kegiatan pemantauan ini adalah: a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendi- dikan Nasional Pasal 35 ayat 3, dan b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 73 ayat 1. PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Januari 2010 © BSNP 101 4| Metode Pemantauan Kegiatan pemantauan Tahun 2009 dilaksanakan di 33 provinsi dan di masing-masing provinsi ditentukan 3 kabupatenkota. Pe- ngumpulan data di Sumatera Barat tidak dilaksanakan karena ma- salah teknis. untuk pengambilan datanya. Pengumpulan data di- lakukan dengan melibatkan 12 surveyor di setiap provinsi sehingga ada 4 surveyor untuk setiap kabupatenkota. Para surveyor tersebut mengumpulkan data dengan cara mewawancarai responden yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu guru, kepala sekolah, pengawas, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupa- tenkota, Kepala Kantor Wilayah Depag Provinsi, Kepala Kantor De- pag Kabupatenkota, Kepala LPMP, ketua panitia sertiikasi guru dan ketua Program Studi di LPTK. Di setiap provinsi dipilih 17 sekolah ne- geri, 6 sekolah swasta, 4 madrasah negeri, 3 madrasah swasta. Secara keseluruhan, responden yang diwawancarai sebanyak 3705 dengan distribusi sebagai berikut: 1 960 kepala sekolah, 2 1920 guru, 3 480 pengawas, 4 32 ketua program studi LPTK, 5 29 ketua panitia sertiikasi guru di LPTK, 6 96 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten kota, 7 32 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, 8 96 Kepala Departe- men Agama KabupatenKota, 9 32 Kepala Kantor Wilayah Departe- men Agama Provinsi, dan 10 25 Kepala LPMP. Dalam pengumpulan data yang terkait standar kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas, yang ideal adalah dengan memberi- kan tes danatau pengamatan langsung di lapangan sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur. Oleh karena cara yang ideal belum dapat dilaksanakan, dan tidak mungkin dilaksanakan oleh BSNP secara langsung, pengumpulan data tentang kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas dilakukan melalui wawancara terhadap responden yang dianggap relevan. Para responden ditanya persepsi mereka yang terkait dengan kompetensi guru, kepala seko- lah, dan pengawas berdasarkan atas apa yang mereka rasakan, amati, danatau alami selama berinteraksi dengan guru, kepala sekolah, LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 102 dan pengawas. Responden guru ditanya tentang kompetensi kepala sekolah dan pengawas, responden kepala sekolah ditanya tentang kompetensi guru dan pengawas, serta responden pengawas ditanya tentang kompetensi guru dan kepala sekolah. Tahapan kegiatan Pemantauan Standar tahun 2009 dapat dipa- parkan dalam bentuk matriks sebagai berikut. Tabel 1. Tahapan Kegiatan Pemantauan Standar 2009 No. Kegiatan WaktuTempat 1. Pelatihan Surveyor 17 Juni – 18 Juli33 provinsi 2. Pengumpulan Data 31 Ags – 24 Okt32 provinsi 3. Pengolahan Data Hasil Pemantauan 4 – 6 NovemberJakarta 4. Analisis Data Hasil Pemantauan 14 – 16 NovemberJakarta 5. Penyusunan Laporan Pemantauan 21 – 23 NovemberJakarta 5| Hasil yang diperoleh Berdasarkan hasil analisis data, yang diperoleh melalui wawan- cara dengan para responden, ditarik kesimpulan berikut ini.

5.1 Kesimpulan Umum

1 Faktor yang paling menghambat pencapaian standar kual- iikasi akademik guru, kualiikasi kepala sekolah, dan kuali- ikasi pengawas adalah biaya. 2 Dilihat dari kategori Jawa-luar Jawa, sekolah-madrasah, dan negeri-swasta, masih ada kesenjangan dalam penca- paian Standar Kompetensi Guru, Kepala Sekolah, dan Pen- gawas. 3 Keadaan sekolah yang terkait dengan jumlah rombongan belajar dan jumlah siswa setiap rombongan belajar masih jauh dari standar. PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Januari 2010 © BSNP 103

5.2 Kesimpulan tentang Standar Nasional Pendidikan dan As- pek-Aspeknya

5.2.1 Ketersediaan dan Sosialisasi Dokumen Standar dan Pendu- kungnya 1 Pada umumnya ketersediaan dokumen tentang stan- dar beserta dokumen-dokumen pendukungnya di sekolah dan unit-unit kerja yang terkait masih be- lum maksimal; ketersediaan dokumen Standar Guru termasuk yang cukup memprihatinkan, yaitu hanya 68 responden guru dan 67 kepala sekolah yang menyatakan bahwa dokumen Standar Guru tersedia di sekolahnya. 2 Ketersediaan dokumen tentang standar beserta doku- men-dokumen pendukungnya di luar Jawa lebih ren- dah daripada di Jawa, dan di sekolahmadrasah swasta lebih rendah daripada di sekolahmadrasah negeri. 3 Jika data pemantauan tentang ketersediaan doku- men dipilah berdasarkan kategori Jawa dan Luar Jawa, tampak jelas masih ada kesenjangan. Semua dokumen tentang Standar Nasional Pendidikan be- serta dokumen pendukungnya lebih banyak tersedia di sekolahmadrasah berdasarkan responden kepala sekolah madrasah di Jawa daripada yang tersedia di Luar Jawa. Penyebab adanya kesenjangan ini mung- kin faktor sosialisasi, kondisi geograis, danatau tidak maksimalnya fungsi birokrasi pemerintah daerah di luar Jawa. 4 Jika dipilah berdasarkan kategori Madrasah dan Seko- lah, tidak tampak ada kesenjangan untuk kepemilikan dokumen secara umum. Persentase responden guru dan kepala sekolahmadrasah dari Sekolah dan dari madrasah berimbang, dan jika ada perbedaan, po- LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 104 lanya bervariasi, ada yang lebih tinggi persentase re- sponden dari Sekolah tapi juga ada yang lebih tinggi persentase responden dari madrasah. Perbedaan tentang ketersediaan dokumen se- cara nasional dan Jawa-Luar Jawa dapat dilihat dalam graik berikut ini. Keterangan: SPN : Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional GdD : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen SNP : Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan SI : Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standa Isi SKL : Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan PAN : Panduan Penyusunan KTSP MOD : Model KTSP SPS : Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah SKS : Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Januari 2010 © BSNP 105 Kepala Sekolah SG : Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Guru BTP : Ketentuan tentang Buku Teks Pelajaran DUN : Ketentuan tentang Ujian Nasional 5 Secara umum sosialisasi yang diikuti oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas belum maksimal kurang dari 87. 6 Sosialisasi dokumen semua Standar Nasional Pendi- dikan yang dilakukan di Jawa lebih banyak daripada di luar Jawa. Faktor ini mungkin yang menyebabkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa dari segi ke- tersediaan dokumen-dokumen tentang Standar Na- sional Pendidikan beserta dokumen pendukungnya. 5.2.2 Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan 1 Sekolah yang telah memiliki dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP secara lengkap tu- juan pendidikan, muatan kurikulum, kalender pendi- dikan, dan silabus tidak lebih dari 78, yang bisa di- artikan bahwa diharapkan yang telah melaksanakan KTSP secara penuh tidak melebihi 78. Dengan kata lain, juga diharapkan bahwa tidak kurang dari 22 sekolah belum melaksanakan KTSP secara utuh. 2 Lebih banyak sekolah yang melaksanakan KTSP se- cara bertahap daripada yang serentak. Tabel 2. Tahap Pelaksanaan KTSP Menurut Guru dan Kepala Sekolah Pelaksa- naan KTSP Guru Kasek Nas. Jawa Luar Nas. Jawa Luar Serentak 26.03 32.49 24.50 28.08 36.11 26.22 Bertahap 71.35 67.23 72.32 70.35 63.89 71.85 Belum 1.12 1.39 0.42 0.51 LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 106 3 Sebagian besar responden menganggap bahwa Stan- dar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan tepat. Akan te- tapi jika dilihat jumlah responden yang menganggap Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan tinggi masih sekitar 12,74 sampai 20,49 perlu dicermati lebih lanjut mengingat standar yang ditetapkan oleh BSNP bersifat minimal. Tabel 3. Penilaian Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Terhadap SI dan SKL Guru Kepala Sekolah Pengawas Tinggi Tepat Rendah Tinggi Tepat Rendah Tinggi Tepat Rendah SI 13.31 85.56 1.13 14.83 84.64 0.53 12.74 83.15 4.10 SKL 17.15 81.29 1.56 20.29 78.49 1.22 4 Lebih banyak guru dan kepala sekolahmadrasah di luar Jawa daripada di Jawa yang menilai tuntutan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan termasuk kategori tinggi. Tabel 4. Penilaian Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas terhadap SI dan SKL Terlalu Tinggi Guru Kepala Sekolah Pengawas Nasional Jawa Luar Nasional Jawa Luar Nasional Jawa Luar SI 13.31 13.73 13.08 14.83 10.56 15.55 12.74 9.09 13.49 SKL 17.15 13.45 17.17 20.29 14.44 20.18 5 Lebih banyak guru dan kepala madrasah daripada guru dan kepala sekolah menilai Standar Isi dan Stan- dar Kompetensi Lulusan termasuk kategori tinggi. 6 Lebih banyak guru dan kepala sekolahmadrasah swasta daripada guru dan kepala sekolahmadrasah PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Januari 2010 © BSNP 107 negeri menilai Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan termasuk kategori tinggi. Tabel 5. Penilaian Guru dan Kepala Sekolah Terhadap SI dan SKL Terlalu Tinggi Berdasarkan Sekolah-Madrasah dan Negeri-Swasta Guru Kepala Sekolah Sekolah Madrasah Negeri Swasta Sekolah Madrasah Negeri Swasta SI 12.65 15.16 12.44 14.84 13.56 18.45 13.04 18.09 SKL 15.12 21.27 15.10 19.39 17.29 25.73 17.94 21.71 5.3 Standar Kualiikasi Akademik dan Kompetensi Guru 1 Secara nasional, 43 guru telah memenuhi kualiikasi aka- demik S1 atau D4. Jika dilihat per jenjang pendidikan, guru yang telah memenuhi standar kualiikasi akademik: TK 14, SD 24, SMP 74, SLB 51, SMK 86, dan SMA 91. Artinya, Standar Guru dari segi kualiikasi akademik masih jauh untuk bisa terpenuhi secara nasional. 2 Guru yang telah menguasai semua sub-kompetensi dalam: a kelompok kompetensi pedagogis sebanyak 42, b ke- lompok kompetensi kepribadian sebanyak 76, c dalam kelompok kompetensi sosial sebanyak 75, dan d dalam kelompok kompetensi profesional sebanyak 39. 3 Dari empat standar kompetensi guru, urutan dari yang paling banyak dikuasai sampai dengan yang paling sedi- kit dikuasai oleh guru adalah a Kompetensi Kepribadian, b Kompetensi Sosial, c Kompetensi Pedagogis, dan d kompetensi Profesional. Pemenuhan keprofesionalan guru masih menjadi tantangan yang besar dalam mencapai standat kompetensi guru. LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 108 Catatan: PEDG : Kompetensi Pedagogik Guru. PRIG : Kompetensi Kepribadian Guru. SOISG : Kompetensi Sosial Guru. PROG : Kompetensi Profesional Guru 4 Jika dilihat dari kategori Jawa-luar Jawa, sekolah-madrasah, dan negeri-swasta, ada kesenjangan dalam pencapaian semua standar kompetensi guru kecuali kompetensi sosial, sebagaimana diilustrasikan dalam graik berikut ini. PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Januari 2010 © BSNP 109 LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 110 5.4 Standar Kepala SekolahMadrasah 1 Berdasarkan data yang diperoleh dari NUPTK Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan per Juni 2009 48 Pengawas sekolahmadrasah telah memenuhi standar kualiikasi akademik S1 bagi pengawas di TK dan SD serta S2 bagi pengawas di SMP dan SMA. 2 Dari lima standar kompetensi kepala sekolahmadrasah, urutan dari yang paling banyak dikuasai sampai dengan yang paling sedikit dikuasai oleh kepala sekolah adalah a Kompetensi Kepribadian 96, b Kompetensi Sosial 96, c Kompetensi Supervisi 87, d kompetensi Manajerial 82, dan e Kompetensi Kewirausahaan 75. 3 Jika dilihat dari kategori Jawa-luar Jawa, sekolah-madrasah, dan negeri-swasta, tidak ada kesenjangan dalam pencapai- an standar kompetensi kepala sekolah, kecuali kompetensi PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Januari 2010 © BSNP 111 supervisi dari semua kategori tersebut dan kompetensi kewirausahaan hanya dari kategori Jawa-luar Jawa saja. Tabel 6. Pandangan Guru Terhadap Kompetensi Kepala Sekolah Nasional Jawa Luar Jawa Madrasah Sekolah Negeri Swasta Kompetensi Kepribadian PRIK1 98.66 99.16 98.61 99.02 98.63 98.36 99.49 PRIK2 96.85 97.76 96.70 97.56 96.71 96.40 97.98 PRIK3 96.47 95.80 96.70 96.33 96.58 96.48 96.63 PRIK4 95.62 96.08 95.57 95.60 95.69 95.77 95.45 PRIK5 97.06 96.64 97.22 96.82 97.19 96.55 98.31 Kompetensi Kewirausahaan WIRK1 90.22 90.48 90.22 88.51 90.76 91.31 88.03 WIRK2 95.88 96.92 95.70 96.82 95.69 95.69 96.46 WIRK3 96.21 96.92 96.10 98.29 95.69 96.48 95.78 WIRK4 95.19 95.80 95.11 95.11 95.28 95.77 94.10 WIRK5 75.36 78.99 74.55 72.37 76.25 75.96 74.20 Kompetensi Supervisi Manajerial MANK1 94.71 94.96 94.84 94.38 95.00 94.67 95.28 MANK2 95.30 94.96 95.44 97.31 94.80 95.46 95.11 MANK3 95.03 94.96 95.11 95.11 95.07 95.14 94.94 MANK4 93.53 93.84 93.52 94.13 93.43 93.27 94.27 MANK5 96.15 97.20 95.97 96.58 96.10 96.71 95.11 MANK6 94.33 94.12 94.45 94.38 94.39 94.91 93.25 MANK7 95.03 95.24 95.04 93.64 95.48 95.69 93.76 MANK8 92.62 94.68 92.20 91.93 92.88 92.87 92.24 MANK9 96.04 96.92 95.90 94.62 96.51 96.63 94.94 MANK10 95.19 95.24 95.24 94.62 95.41 95.38 94.94 MANK11 91.77 92.72 91.61 91.93 91.79 92.25 90.89 MANK12 92.73 93.28 92.72 94.87 92.26 92.87 92.75 MANK13 83.70 87.68 82.82 80.93 84.53 85.20 80.61 LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 112 Nasional Jawa Luar Jawa Madrasah Sekolah Negeri Swasta MANK14 88.56 91.04 88.04 86.31 89.25 89.04 87.69 MANK15 81.67 84.31 81.10 80.93 81.93 82.15 80.78 MANK16 92.36 92.68 92.65 89.93 93.42 93.33 91.20 Kompetensi Supervisi Akademik AKAK1 91.13 93.00 90.75 86.06 92.61 92.33 88.70 AKAK2 88.24 91.88 87.44 84.35 89.39 89.66 85.33 AKAK3 86.75 90.48 86.09 82.06 88.29 88.40 83.76 Kompetensi Sosial SOSK1 96.31 95.52 96.56 94.13 96.99 97.26 94.44 SOSK2 97.49 97.48 97.55 98.29 97.33 97.42 97.81 SOSK3 96.47 96.92 96.49 97.07 96.44 96.24 97.30 5.6 Standar Pengawas SekolahMadrasah 1 Standar Pengawas SekolahMadrasah masih sangat jauh untuk bisa terpenuhi baik dari Standar Kualiikasi akademik kurang dari 50 maupun dari Standar Kompetensinya. 2 Dari enam standar kompetensi pengawas, urutan dari yang paling banyak dikuasai sampai dengan yang paling sedikit dikuasai oleh pengawas adalah a Kompetensi Sosial 87, b Kompetensi Kepribadian 75, c Kom- petensi Evaluasi Pendidikan 70, d Kompetensi Super- visi Manajerial 60, e Kompetensi Supervisi Akademik 44, dan f Kompetensi Penelitian dan Pengembangan 21. PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Januari 2010 © BSNP 113