Naskah Akademik Laporan BSNP Tahun 2009 – BSNP Indonesia

berkelanjutan, menjunjung tinggi tata nilai luhur, mau dan mampu mengabdikan dirinya sehingga bermanfaat bagi ma- syarakat dan kemanusiaan. 2 Landasan Pengembangan Standar a Landasan Filosois Pada hakikatnya dosen adalah pengawal dan pengem- bang peradaban atau the guardian of civilization, sebagai sumber kekuatan moral, intelektual dan profesional. Dalam melaksanakan tugas utamanya sebagai pendi- dik profesional dan ilmuwan, dosen mengemban amanah untuk memotivasi dan memberi inspirasi yang kuat agar mahasiswa tergugah untuk belajar secara mandiri dari ber- bagai sumber. Disamping itu, dosen bertanggung jawab dalam pendidikan moral dan etika, adab dan kesantunan, kepemimpinan, mengasah nurani pembentuk karakter dan kepribadian yang terpuji, melalui keteladanan. Dosen adalah pembelajar sepanjang hayat life long learner yang memiliki kemampuan dan kemauan membangun kreativitas dan inovasi secara berkelanjutan dengan aneka terobosan pemikiran yang bervisi jangka panjang, dengan mendayagunakan kebebasan akademik yang dimilikinya. Dosen sebagai ilmuwan harus memberikan kontribu- si orisinal pada khasanah ilmu pengetahuan antar bangsa yang bersumber dari penelitian di tanah air home grown sciences. Dosen juga wajib ikut berpartisipasi menanggulangi berbagai masalah aktual yang dihadapi masyarakat de- ngan memberikan alternatif-alternatif solusi dalam bentuk terobosan-terobosan yang kreatif dan inovatif, sesuai de- ngan disiplin ilmunya masing-masing. LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 22 b Landasan Yuridis Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, pasal 31 menetapkan: 1 setiap warga negara ber- hak mendapat pendidikan; 2 setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib mem- biayainya; 3 pemerintah mengusahakan dan menyeleng- garakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkat- kan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang; 4 negara memprioritaskan ang- garan pendidikan sekurang-kurangnya 20 dari anggga- ran pendapatan dan belanja negara serta APBD untuk memenuhi kebu-tuhan penyelenggaraan pendidikan na- sional; 5 pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta ke- sejahteraan umat manusia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menja- min pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan eisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan per- ubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara teren- cana, terarah, dan berkesinambungan. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manu- sia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, PENGEMBANGAN STANDAR DOSEN AKADEMIK DAN PROFESI PENDIDIKAN TINGGI Januari 2010 © BSNP 23 dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertang- gung jawab. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, ayat 2, menyatakan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembang- kan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Selanjutnya Pasal 45 menyatakan dosen wajib memiliki kualiikasi akademik, kompetensi, sertiikat pendidik,sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kuali- ikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewu- judkan tujuan pendidikan nasional. Kualiikasi akademik dosen diperoleh melalui pen- didikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian yang diampunya. Dosen memiliki kualiikasi akademik minimum lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana, dan lulusan program doktor untuk program pascasarjana. Seseorang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar bi- asa dapat diangkat menjadi dosen. Pasal 46, ayat 1, 2, 3 UU RI Nomor 14 Tahun 2005. Sertiikat pendidik untuk dosen diberikan dengan persyaratan sebagai berikut Pasal 47, ayat 1, UU RI No- mor 14 Tahun 2005: 1 memiliki pengalaman kerja seba- gai pendidik di perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 tahun; 2 memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; 3 lulus sertiikasi yang dilakukan perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tena- ga kependidikan pada perguruan tingggi yang ditetapkan pemerintah. LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 24 Status dosen Pasal 48 terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap. Jenjang jabatan akademik dosen tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki kualiikasi akademik doktor. Profesor Pasal 49 merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan mem- bimbing calon doktor. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa, pendidik harus memiliki kualiikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, se- hat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewu- judkan tujuan pendidikan nasional. Kualiikasi akademik dimaksud adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah danatau sertiikat keahlian yang relevan sesuai ke- tentuan perundang-undangan yang berlaku Pasal 28, ayat 1, 2. c Landasan Konseptual. Sebagai lembaga pendidikan formal tertinggi, pergu- ruan tinggi merupakan pusat keilmuan dan pusat budaya yang mencerminkan nilai-nilai luhur. Perguruan tinggi yang berupa universitas InstitutSekolah Tinggi menyeleng- garakan program akademik lebih menekankan misinya pada pengembangan, penyebaran dan pemanfaatan ilmu pengetahuan. Perguruan tinggi yang menyelenggarakan program profesi memberikan penekanan pada keahlian khusus yang dapat dimanfaatkan dalam lapangan kerja di masyarakat. Pendidikan vokasi lebih menekankan pada salah satu misi pemanfaatan atau misi penyebaran ilmu PENGEMBANGAN STANDAR DOSEN AKADEMIK DAN PROFESI PENDIDIKAN TINGGI Januari 2010 © BSNP 25 dan pada keterampilan atau kepiawaian. Masyarakat per- guruan tinggi adalah masyarakat keilmuan dan masyara- kat budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan senantiasa berorientasi pada perkembangan dan pengem- bangan. Perguruan tinggi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, hendaknya memberi manfaat maksi- mal bagi masyarakat. Perguruan tinggi sebagai pusat bu- daya center of culture wajib menghasilkan lulusan yang berkualitas baik dan beradab yang menjunjung tinggi ni- lai-nilai luhur, menjadi teladan dalam kehidupan bermasya- rakat berbangsa dan bernegara. Perguruan tinggi di Indonesia harus makin terdorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang bersifat uni- versal untuk bersaing dan berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di seluruh dunia. Produk keilmuan perguruan tinggi Indonesia harus berkontribusi pada khazanah ilmu pengetahuan antarbangsa, dan per- guruan tinggi Indonesia harus pula dengan bijak mampu memanfaatkan produk keilmuan perguruan tinggi negara lain. Dosen adalah sivitas akademika perguruan tinggi yang bertanggung jawab atas pencapaian visi dan pelak- sanaan misi perguruan tingginya. Sebagai sivitas akade- mika perguruan tinggi, dosen harus seorang ilmuwan yang berbudaya, berkepribadian, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, disertai kepemilikan berbagai kompetensi lainnya yang diperlukan. Pelaksanaan misi pengembangan ilmu di perguruan tinggi harus seimbang antara penelitian yang berorientasi pada ilmu murni dan yang berorientasi pada penerapan ilmu, demi memenuhi tuntutan kebutuhan bangsa. Misi LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 26 penerapan ilmu hendaknya lebih ditekankan hanya sam- pai pada pembuatan blueprintprototype, sedangkan im- plementasinya diserahkan kepada masyarakat. Misi penyebaran ilmu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah orang yang menguasai ilmu itu, me- lainkan juga meningkatkan jumlah orang yang mampu dan mau terlibat dalam pengembangan dan penerapan ilmu di khazanah antarbangsa, ataupun untuk memenuhi tuntutan kebutuhan bangsa. Dosen sebagai pendidik profesional merupakan suatu profesi. Blackington 1968 mengartikan profesi sebagai: ”a vocation which is organized, incompletely, no doubt, but genuinly for the performance of function”. McCully 1999:130 mengemukakan profesi sebagai ”a vocation in which pro- fessed knowledge of some department of learning or science is used in its applicated upon it”. Deinisi ini mengandung makna bahwa dalam suatu pekerjaan profesional diguna- kan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual yang secara sengaja harus dipelajari, dan kemu- dian secara langsung dapat diabdikan bagi kemaslahatan orang lain, dan pada dasarnya itulah yang membedakan sosok antara seorang teknisi dengan seorang professional. Walau diakui, bahwa keduanya sama-sama menguasai se- jumlah teknik dan prosedur kerja tertentu, namun pada seorang profesional pekerjaannya juga dilandasi oleh ada- nya ”informed responsiveness” yaitu suatu ketanggapan yang bijak terhadap obyek kerjanya untuk kemaslahatan orang lain. Edgard H. Schein dan Diana W. Kommers 1998 mengemukakan bahwa: ”The profession is a set of occupa- tion that have developed a very special set of norms deriving from their special role in society”. Dosen adalah jabatan profesional yang diperoleh me- PENGEMBANGAN STANDAR DOSEN AKADEMIK DAN PROFESI PENDIDIKAN TINGGI Januari 2010 © BSNP 27 lalui pendidikan persiapan di perguruan tinggi yang rela- tif panjang untuk memenuhi kinerja yang sesuai dengan standar kompetensi dan tuntutan perkembangan zaman. Dosen dalam melakukan tugasnya melaksanakan praktik kependidikan yang intensif dan komprehensif. Untuk itu, dosen harus mampu membuat keputusan, baik secara individual maupun kelompok, memahami proses pem- belajaran dan mempertanggungjawabkan hasilnya kepa- da stakeholders. Selain itu,dosen juga dituntut berdedikasi tinggi dalam memberikan layanan, mampu bekerjasama inter dan antar profesi serta menghormati kode etik profe- si sebagai acuan norma yang berisi rambu-rambu tentang kepatutan bertindak dalam bidang yang menjadi tang- gung jawabnya. Dosen yang profesional bertugas melaksanakan pem- belajaran yang mendidik melalui perencanaan dan pelak- sanaan proses pembelajaran, penilaian proses dan hasil belajar, pelaksanaan bimbingan dan pelatihan serta peneli- tian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai individu yang bertugas memberi layanan ahli, pendidik profesional mampu membuat keputusan-keputusan yang nonrutin terjadi dalam konteks yang selalu berubah, baik dalam tahap perencanaan maupun dalam tahap implementasi yang terjadi dalam setting yang wajar antara pendidik, peserta didik, dan lingkungannya.Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi tugas pokok dan fungsi dosen dilaku- kan saling terkait antara satu dharma dengan dharma lain- nya dan membentuk satu kesatuan sesuai dengan fungsi pergurusn tinggi yaitu menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Masing- masing dharma itu diberi arti sebagai berikut. Pendidikan adalah komunikasi antara dosen dan ma- LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 28 hasiswa melalui kegiatan dosen membelajarkan maha- siswa tentang ilmu, teknologi, dan seni pada mata kuliah yang diampunya sehingga mahasiswa melakukan kegiatan belajar dari berbagai sumber belajar yang tersedia dalam lingkungannya. Kegiatan belajar mahasiswa mencakup belajar untuk memecahkan masalah, belajar untuk hidup bermasyarakat dan berbangsa, danatau untuk kemajuan kehidupa diri, masyarakat dan bangsanya. Teori, konsep, danatau prosedur dalam dharma pendidikan menjadi sumberbalikan bagi dharma penelitian dan dharma pe- ngabdian kepada masyarakat. Penelitian, baik murni atau terapan, adalah kegiatan ilmiah dosen untuk menemukan dan mengembangkan ilmu, teknologi, dan seni dalam mata kuliah yang diampu- nya. Dharma penelitian dapat menjadi sumber atau balikan bagi dharma pendidikan danatau dharma pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang relevan dengan bidangnya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memanfaatkan potensi yang terdapat dalam lingkungan. Dharma pengabdian kepada masyara- kat dapat menjadi sumber atau balikan bagi dharma pen- didikan danatau dharma penelitian. Selain memiliki kualiikasi akademik minimum, dosen juga harus menguasai berbagai kompetensi yang terdiri atas kompetensi 1 pedagogik; 2 kepribadian; 3 sosial; dan 4 profesional yang meliputi: a keahlian dan b pengembangan dan penerapan ilmu. d Landasan Empirik Pada dasarnya PT memerlukan dosen yang memiliki PENGEMBANGAN STANDAR DOSEN AKADEMIK DAN PROFESI PENDIDIKAN TINGGI Januari 2010 © BSNP 29 kemampuan atau kompetensi tertentu agar dapat melak- sanakan tugas dan fungsinya sesuai tuntutan undang-un- dang yang berlaku UU No. 14 tahun 2005. Kompetensi dosen menurut UU tersebut secara umum ditentukan dari kualiikasi yang dimilikinya, yaitu kualiikasi akademik dan kompetensi. Data kualiikasi akademik dosen tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel-1 berikut. Tabel-1. Data Kualiikasi Akademik Dosen PT Berijazah Diploma dan S1 Berijazah S2, S3 dan Keprofesian Jumlah PTN 84 PTN 20.221 32.40 42.187 67.60 62.408 PTS 2823 PTS 59.668 76.34 38.496 23.66 78.164 Jumlah 79.889 49.76 80.683 50.24 160.572 Sumber: Dirjen Dikti Depdiknas. http:www.evaluasi.or.idrecaprecap-teach- er-edu.php?lag==all. diolah 3 Mei 2009 Tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak 67,60 dosen PTN telah memenuhi kualiikasi akademis, sedangkan un- tuk PTS baru mencapai 23,66. Sampai saat ini data ten- tang kompetensi dosen belum tersedia. Dengan tidak terpenuhinya kualiikasi akademis dosen, maka sangat di- mungkinkan terjadi ketimpangan kompetensi. Selain itu, sampai tahun 2009 masih merebak pem- bukaan program studi baru, baik untuk jenjang diploma, S1 maupun pascasarjana S-2S-3. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Dirjen Dikti pada Rembug Nasional 2008 terungkap, bahwa dari tahun 2005 hingga 2007 terdapat 528 PTS baru tidak ada pertambahan PTN; 2.247 Program Studi yang baru dari berbagai bidang studi dan jenjang pendidikan. Sebagian besar dari program studi yang baru tersebut adalah jenjang Diploma dan S1. LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 30 Untuk lebih menjamin agar pendidikan tinggi di In- donesia mampu mewujudkan visi dan melaksanakan misi pendidikan nasional, serta berdasarkan landasan ilosois, yuridis, konseptual, dan empiris, maka diperlukan adanya standar kualiikasi dan kompetensi dosen. 3 Proses Pengembangan Standar Dosen Standar dosen dikembangkan melalui tahap-tahap se- bagai berikut. 1 Penyusunan desain persiapan, membuat draf awal naskah akademik dan draf standar dosen; 2 Kajian bahan dasar pengembangan draf naskah akademik dan standar kualiikasi dan kompetensi dosen berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan dan referensi lain- nya; 3 Penyusunan draf standar; 4 Reviu dan perbaikan draf standar; 5 Validasi draf standar; 6 Analisis hasil validasi draf standar; 7 Pembahasan draf standar dengan unit utama; 8 Uji publik draf standar; 9 Finalisasi standar. 4 Tugas Pokok dan Fungsi Dosen 1 Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. PENGEMBANGAN STANDAR DOSEN AKADEMIK DAN PROFESI PENDIDIKAN TINGGI Januari 2010 © BSNP 31 2 Tugas utama dosen dilaksanakan dalam bentuk pembela- jaran yang mendidik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses dan hasil yang dapat dipertanggung- jawabkan. Dalam lingkup tugas pembelajaran yang mendi- dik, dosen bertanggungjawab atas pendidikan moral dan etika, adab dan kesantunan, mengasah nurani, memben- tuk karakter dan kepribadian terpuji melalui keteladanan. 3 Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai de- ngan peraturan perundang-undangan Pasal 3, UU No. 14 Tahun 2005 dan berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengem- bang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peng- abdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional Pasal 5, UU No. 14 Tahun 2005. 4 Kualiikasi akademik dosen diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian. 5 Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keteram- pilan dan perilaku yang harus dimiliki dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. 5 Tujuan dan Manfaat Standar Dosen Standar dosen yang mencakup standar kualiikasi aka- demik dan kompetensi dosen baik sebagai agen pembelajaran maupun ilmuwan, dimaksudkan sebagai acuan: 1 bagi pemerintah dalam melaksanakan sertiikasi dosen, perekrutan calon dosen, dan dalam rangka penilaian ki- nerja lembaga pendidikan tinggi, 2 bagi perguruan tinggi dalam perekrutan calon dosen, pembinaan dan pengembangan karir dosen, LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 32 3 bagi dosen dalam melaksanakan tugas pokok dan fung- sinya, 4 bagi perguruan tinggi dan dosen untuk meningkatkan ke- mampuan berkolaborasi dan bersaing di era global. 6 Daftar Pustaka • Dirjen Dikti Depdiknas. http:www.evaluasi.or.idrecaprecap- teacher-edu.php?lag==all. • Hamalik, Oemar 1985. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. • McCully, Kilmer 1999. The Heart Revolution. New York, NY: Har- peraudio. • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. • Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006-2009. • Schein, E. H., Kommers, D. W. 1972. Professional Education. New York McGraw-Hill. • Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Ten- tang Sistem Pendidikan Nasional. • Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Ten- tang Guru dan Dosen.

2. Draf Standar

Standar dosen untuk Pendidikan Akademik dan Profesi terdiri atas Kualiikasi Akademik Dosen dan Kompetensi Dosen, yaitu se- bagai berikut. 1 Kualifikasi Akademik Dosen a Kualiikasi akademik dosen program sarjana, PALING REN- DAH berpendidikan magister dari program studi yang terakreditasi dan memiliki kewenangan mengampu mata PENGEMBANGAN STANDAR DOSEN AKADEMIK DAN PROFESI PENDIDIKAN TINGGI Januari 2010 © BSNP 33 kuliah sesuai dengan latar belakang pendidikannya. b Kualiikasi akademik dosen program pascasarjana berpen- didikan doktor dari program studi yang terakreditasi, dan memiliki kewenangan mengampu matakuliah dan atau membimbing tesis mahasiswa pascasarjana sesuai dengan latar belakang pendidikan doktornya. c Pengakuan atas kesesuaian latar belakang pendidikan pada butir 1 dan 2 ditentukan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan bagi perguruan tinggi yang terakreditasi, dan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bagi per- guruan tinggi yang belum terakreditasi. d Kualiikasi akademik dosen program pascasarjana yang memiliki wewenang sebagai promotor disertasi adalah doktor dari program studi yang terakreditasi dan memiliki jabatan akademik profesor guru besar yang relevan de- ngan bidang kajian disertasi yang dibimbingnya. e Kualiikasi akademik dosen pendidikan profesi, MINIMAL berpendidikan magister dari program studi yang terakre- ditasi dan memiliki sertiikat profesi yang relevan. 2 Kompetensi Dosen No. Kompetensi Sub-Kompetensi 1. Kompetensi Pedagogik 1.1 Memahami karakteristik dan kebutuhan belajar mahasiswa 1.2 Membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sistematis, efektif dan eisien 1.3 Mengembangkan strategi pembelajaran yang mendidik, kreatif, humanis, dan mencerdaskan . 1.4 Mengelola pembelajaran dengan menekankan penerapan prinsip andragogi dan meningkatkan kemampuan soft skill mahasiswa 1.5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 34 No. Kompetensi Sub-Kompetensi 1.6 Melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran yang valid dan reliabel 1.7 Melaksanakan bimbingan dalam rangka mengembangkan potensi mahasiswa 2. Kompetensi Kepribadian 2.1 Bertindak sesuai dengan norma dan tata nilai agama yang dianut, hukum, sosial, dan budaya Indonesia 2.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang ikhlas, jujur, adil, stabil, berwibawa, dan memiliki integritas 2.3 Menunjukkan loyalitas terhadap institusi, bertanggung jawab, dan memiliki etos kerja yang tinggi 2.4 Berperilaku sesuai kode etik dosen danatau kode etik profesi 2.5 Berperilaku kreatif, inovatif, adaptif, dan produktif, berorientasi pada pengembangan berkelanjutan 2.6 Menampilkan sikap kepemimpinan yang visioner 3. Kompetensi Sosial 3.1 Bersikap inklusif, tidak diskriminatif, dan memiliki kesadaran serta kecakapan untuk berpartisipasi aktif sebagai warga negara yang demokratis dan menghargai multi budaya 3.2 Berinteraksi dan berkomunikasi efektif, santun, dan adaptif dengan berbagai kalangan, termasuk inter dan antar komunitas profesi 3.3 Bersikap terbuka dan menghargai pendapat, saran, serta kritik dari pihak lain 4. Kompetensi Profesional a. Kompetensi Keahlian 4.1 Memahami ilosoi , konsep, struktur, materi, dan menerapkan pola pikir yang sesuai dengan bidang ilmunya 4.2 Mengembangkan materi pembelajaran yang inspiratif sesuai dengan tuntutan yang selalu berkembang 4.3 Mengidentiikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat, dan mencari alternatif solusinya PENGEMBANGAN STANDAR DOSEN AKADEMIK DAN PROFESI PENDIDIKAN TINGGI Januari 2010 © BSNP 35 No. Kompetensi Sub-Kompetensi b. Kompetensi Pengem- bangan dan Penerapan Ilmu 4.4 Memahami metodologi keilmuan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 4.5 Belajar sepanjang hayat dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni atau profesinya 4.6 Melakukan penelitian danatau pengembangan serta mempresentasikan hasilnya dalam forum ilmiah dan atau profesi 4.7 Menghasilkan dan mempublikasikan karya ilmiah, seni, atau prototipe dalam bidang keahliannya 4.8 Melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai bidang keahliannya 4.9 Menggunakan bahasa asing untuk mendukung pengembangan bidang ilmu danatau profesinya. 6| Refleksi Dalam proses pengembangan standar dosen akademik dan profesi pendidikan tinggi relatif lancar jika dibandingkan dengan proses pengembangan standar pendidik dan tenaga kependidikan yang dilakukan sebelumnya 2006-2008. Hal ini ditandai setiap kegiatan ketua dan sekretaris relatif hadir tepat waktu, begitu pula anggota tim hadir minimal 85 dari jumlah anggota, dan setiap pertemuan semua yang hadir mengikuti diskusi dari awal sampai hari penutupan. Implikasinya setiap diskusi yang dikakukan pada setiap kegiatan relatif lancar. Misalnya suatu konsep baru yang didiskusikan dapat dimulai dan dapat disimpulkan dengan tepat waktu. Berikut, adanya kerja sama dan ketaatan anggota dalam hal keputusan terhadap ketua dan adanya komitmen yang selalu ditaati oleh seluruh anggota, misalnya pembagian tugas baik tugas kelompok maupun tugas individual diterimanya dan diselesaikan di tempat tugas masing-masing. Hasil tugas tersebut, masing-masing mengirim email ke basosappaileyahoo.co.id untuk disatukan dan dinarasikan serta akan diinformasikan dan didiskusikan pada pertemuan berikutnya. Dalam hal validasi standar, relatif banyak peserta validasi standar yang hadir dan aktif diskusi dan memberikan masukan yang LAPORAN BSNP TAHUN 2009 Januari 2010 © BSNP 36