Uji Beda Kelas XI IPS 1

kedalam kriteria tingkat kesukaran sedang yaitu sebanyak 76 dan sebesar 11 dari soal termasuk kedalam kriteria tingkat kesukaran sukar. Hasil uji tingkat kesukaran soal kelas XI IPS 3 pada pertemuan ke-2 didominasi oleh tingkat kesukaran sedang. Pada soal pertemuan ke-3 hasil uji tingkat kesukaran di kelas XI IPS 3 menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik round table menunjukkan bahwa 4 termasuk kedalam kriteria tingkat kesukaran mudah dan 77 termasuk kedalam kriteria tingkat kesukaran sedang, serta 19 termasuk kedalam kriteria tingkat kesukaran sukar. Hasil uji tingkat kesukaran soal kelas XI IPS 3 pada pertemuan ke-3 didominasi oleh tingkat kesukaran sedang. Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran di kelas XI IPS 3 pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga dapat disimpulkan bahwa hasil uji dari tingkat kesukaran belum memenuhi kriteria yaitu 25 soal dengan kriteria tingkat kesukaran mudah, 50 soal dengan kriteria tingkat kesukaran sedang dan 25 soal dengan kriteria tingkat kesukaran sukar.

4.1.7.4 Uji Daya Beda

Daya beda merupakan kemampuan soal untuk membedakan siswa-siswa yang termasuk kelompok atas upper group dengan siswa-siswa yang termasuk kelompok bawah lower group. Daya beda suatu soal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : DP = Arikunto,2009: 213

a. Uji Beda Kelas XI IPS 1

Dari hasil perhitungan daya beda instrumen tes pada kelas XI IPS 1 maka diperoleh nilai-nilai sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Uji Daya Beda Kelas XI IPS 1 No. Soal Soal Pertemuan ke-1 Soal Pertemuan ke-2 Soal Pertemuan ke-3 DP Keterangan DP Keterangan DP Keterangan 1 0,60 Baik 0,20 Cukup 0,25 Cukup 2 0,15 Jelek 0,30 Cukup 0,15 Jelek 3 0,45 Baik 0,45 Baik 0,35 Cukup 4 0,35 Cukup 0,20 Cukup 0,10 Jelek 5 0,25 Cukup 0,15 Jelek 0,30 Cukup 6 0,20 Cukup 0,20 Cukup 0,20 Cukup 7 0,25 Cukup 0,30 Cukup 0,45 Baik 8 0,30 Cukup 0,20 Cukup 0,40 Cukup 9 0,35 Cukup 0,30 Cukup 0,15 Jelek 10 0,35 Cukup 0,30 Cukup 0,15 Jelek 11 0,40 Cukup 0,25 Cukup 0,30 Cukup 12 0,25 Cukup 0,10 Jelek 0,25 Cukup 13 0,25 Cukup 0,15 Jelek 0,45 Baik 14 0,35 Cukup 0,45 Baik 0,10 Jelek 15 0,20 Cukup 0,20 Cukup 0,30 Cukup 16 0,45 Baik 0,15 Jelek 0,20 Cukup 17 0,30 Cukup 0,10 Jelek 0,25 Cukup 18 0,10 Jelek 0,45 Baik 0,05 Jelek 19 0,30 Cukup 0,55 Baik 0,20 Jelek 20 0,35 Cukup 0,15 Jelek 0,35 Cukup 21 0,25 Cukup 0,25 Cukup 0,35 Cukup 22 0,35 Cukup 0,35 Cukup 0,55 Baik 23 0,40 Cukup 0,30 Cukup 0,25 Cukup 24 0,30 Cukup 0,40 Cukup 0,30 Cukup 25 0,15 Jelek 0,25 Cukup 0,35 Cukup 26 0,35 Cukup 0,15 Jelek 0,50 Baik 27 0,30 Cukup 0,30 Cukup 0,30 Cukup 28 0,45 Baik 0,35 Cukup 0,20 Cukup 29 0,45 Baik 0,35 Cukup 0,40 Cukup 30 0,25 Cukup 0,20 Cukup 0,40 Cukup Sumber : Lampiran B Dari hasil perhitungan daya beda pada soal pertemuan ke-1 di kelas XI IPS 1 dapat diketahui bahwa 17 termasuk kriteria daya beda baik, 73 termasuk kedalam daya pembeda cukup dan 10 termasuk kriteria daya pembeda jelek. Beberapa hal yang mempengaruhi tingkat daya pembeda diantaranya adalah meningkatnya kemampuan siswa seiring dengan dilaksanakannya proses pembelajaran. Pada soal pertemuan ke-2 menunjukkan bahwa 10 termasuk kedalam kriteria daya pembeda baik, 63 termasuk kedalam kriteria daya pembeda cukup dan 27 termasuk kedalam kriteria daya pembeda jelek. Dalam hal ini kriteria daya beda yang paling banyak adalah daya pembeda dengan kriteria cukup. Daya beda untuk soal pertemuan ke-3 dapat diketahui bahwa 10 termasuk kedalam kriteria daya beda baik, 63 termasuk kriteria daya beda cukup dan 27 termasuk kedalam kriteria daya beda jelek. Daya beda yang paling banyak adalah dengan kriteria daya beda cukup.

b. Uji Beda Kelas XI IPS 2

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

2 35 47

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

0 12 47

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI DI SD MUHAMMADIYAH 12 MEDAN.

0 3 35

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE DENGAN THINK-PAIR-SHARE.

0 2 24

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN EKONOMI.

2 9 36