Daya Beda METODE PENELITIAN

No. Soal Soal Eksperimen ke-1 Soal Eksperimen ke-2 Soal Eksperimen ke-3 Indeks Keterangan Indeks Keterangan Indeks Keterangan 25 0.57 Sedang 0.50 Sedang 0.53 Sedang 26 0.50 Sedang 0.47 Sedang 0.47 Sedang 27 0.47 Sedang 0.53 Sedang 0.57 Sedang 28 0.67 Sedang 0.67 Sedang 0.70 Mudah 29 0.37 Sedang 0.37 Sedang 0.37 Sukar 30 0.53 Sedang 0.53 Sedang 0.53 Sedang Sumber : Lampiran B Hasil uji tingkat kesukaran soal pertemuan ke-1 yang membahas materi ketenagakerjaan menunjukkan bahwa soal memiliki tingkat kesukaran sukar, sedang dan mudah. Pada soal pertemuan ke-1 dapat diketahui bahwa 4 termasuk ke dalam kriteria tingkat kesukaran mudah, 90 termasuk kedalam tingkat kesukaran sedang, dan 6 termasuk ke dalam kriteria tingkat kesukaran sukar. Soal pertemuan ke-2 yang membahas materi pembangunan ekonomi menunjukkan bahwa soal memiliki tingkat kesukaran sedang dan mudah. Pada pertemuan ke-2 dapat diketahui bahwa 7 termasuk ke dalam kriteria tingkat kesukaran mudah dan 93 termasuk kedalam tingkat kesukaran sedang. Soal pertemuan ke-3 yang membahas materi pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa soal memiliki tingkat kesukaran sukar, sedang dan mudah. Pada soal pertemuan ke-3 dapat diketahui bahwa 10 termasuk ke dalam kriteria tingkat kesukaran mudah, 76 termasuk kedalam tingkat kesukaran sedang, dan 14 termasuk ke dalam kriteria tingkat kesukaran sukar.

3.8 Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang tidak pandai atau berkemampuan rendah SuharsimiArikunto, 2009:211. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut: DP = Arikunto,2009: 213 Keterangan: DP = Daya Pembeda J A = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar J B = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dalam menentukan bagus tidaknya sebuah soal dalam daya pembeda terdapat klasifikasi kriteria daya pembeda. Berikut adalah klasifikasi daya pembeda. Tabel 3.5 Kriteria Daya Pembeda Soal Interval Kriteria DP 0,20 0,20 ≤ DP 0,40 0,40 ≤ DP 0,70 DP ≥ 0,70 DP - Jelek Poor Cukup satisfactory Baik good Baik Sekali excellent Semuanya tidak baik Sumber: Arikunto,2009:218 Tabel 3.6 Uji Daya Pembeda Soal No. Soal Soal Eksperimen ke-1 Soal Eksperimen ke-2 Soal Eksperimen ke-3 DP Keterangan DP Keterangan DP Keterangan 1 0,47 Baik 0,47 Baik 0,60 Baik 2 0,47 Baik 0,73 Baik Sekali 0,60 Baik 3 0,40 Cukup 0,27 Cukup 0,40 Cukup 4 0,33 Cukup 0,33 Cukup 0,47 Baik 5 0,20 Jelek 0,33 Cukup 0,20 Jelek 6 0,27 Cukup 0,40 Cukup 0,40 Cukup 7 0,07 Jelek 0,40 Cukup 0,27 Cukup 8 0,67 Baik 0,27 Cukup 0,27 Cukup 9 0,40 Cukup 0,40 Cukup 0,40 Cukup 10 0,20 Cukup 0,33 Cukup 0,40 Cukup 11 0,27 Baik 0,20 Cukup 0,20 Jelek 12 0,07 Jelek 0,53 Baik 0,33 Cukup 13 0,67 Baik 0,47 Baik 0,33 Cukup No. Soal Soal Eksperimen ke-1 Soal Eksperimen ke-2 Soal Eksperimen ke-3 DP Keterangan DP Keterangan DP Keterangan 14 0,40 Cukup 0,33 Cukup 0,13 Jelek 15 0,33 Cukup 0,13 Jelek 0,27 Cukup 16 0,40 Cukup 0,33 Cukup 0,47 Baik 17 0,47 Baik 0,33 Cukup 0,60 Baik 18 0,40 Cukup 0,13 Jelek 0,60 Baik 19 0,33 Cukup 0,47 Baik 0,47 Baik 20 0,53 Baik 0,27 Cukup 0,20 Jelek 21 0,47 Baik 0,40 Cukup 0,27 Cukup 22 0,13 Jelek 0,40 Cukup 0,27 Cukup 23 0,60 Baik 0,33 Cukup 0,40 Cukup 24 0,13 Jelek 0,67 Baik 0,73 Baik Sekali 25 0,33 Cukup 0,47 Cukup 0,27 Cukup 26 0,53 Baik 0,40 Cukup 0,47 Baik 27 0,27 Cukup 0,40 Cukup 0,20 Jelek 28 0,40 Cukup 0,40 Cukup 0,47 Baik 29 0,47 Baik 0,47 Baik 0,33 Cukup 30 0,40 Cukup 0,40 Cukup 0,53 Baik Sumber : Lampiran B Dari perhitungan daya pembeda soal pertemuan ke-1 dapat diketahui bahwa 37 termasuk kedalam kategori baik, 46 termasuk kedalam kriteria daya pembeda cukup dan 17 termasuk kedalam daya pembeda jelek. Pada soal pertemuan ke-2 daya beda soal menunjukkan bahwa 23 termasuk kedalam ketegori daya beda baik, 70 termasuk kedalam daya pembeda cukup dan 7 termasuk kedalam daya pembeda jelek. Soal pertemuan ke-3 dapat diketahui bahwa 37 termasuk kedalam kategori baik, 46 termasuk kedalam kategori cukup dan 17 termasuk kedalam daya pembeda jelek.

3.9 Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

2 35 47

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

0 12 47

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI DI SD MUHAMMADIYAH 12 MEDAN.

0 3 35

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE DENGAN THINK-PAIR-SHARE.

0 2 24

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN EKONOMI.

2 9 36