2.3.4. Informasi dan Komunikasi
Meningkatkan akses terhadap informasi sering kali dianggap sebagai pusat mekanisme untuk membantu masyarakat, memperkuat suara mereka dalam berbagai
hal yang mempengaruhi kesejahteraan mereka Word Bank, 2002.
2.3.5. Kohesi Sosial
Kohesi sosial dan pemasukan dihubungkan dengan keempat dimensi dari modal sosial yakni kelompok dan jaringan, kepercayaan dan solidaritas, tindakan kolektif
dan kerja sama, serta informasi dan komunikasi. Namun fokusnya lebih spesifik dalam ketahanan ikatan sosial dan potensi ganda mereka untuk masuk dan keluar
sebagai anggota masyarakat. Kohesi sosial dapat didemonstrasikan melalui kegiatan- kegiatan masyarakat, misalnya dan pemakaman, atau kegiatan melalui kegiatan-
kegiatan yang bisa meningkatkan solidaritas, penguatan kohesi sosial, meningkatkan komunikasi, menyediakan pembelajaran untuk kegiatan organisasi, mempromosikan
unsur kewarganegaraan dan sikap rendah hati dan membangun kesadaran kolektif.
2.3.6. Kekuasaan dan tindakan Politik
Individu dikuasakan dalam tingkat bahwa memiliki ukuran kendali atas lembaga dan proses-proses yang secara langsung mempengaruhi kesejahteraan
mareka. Dimensi modal sosial kekuaaan dan aksi politik menjelaskan rasa puas, keberuntungan pribadi dan kapasitas anggota jaringan dan kelompok untuk
mempengaruhi kegiatan lokal dan hasil politik yang lebih luas. Kekuasaan dan aksi politik dapat terjadi dalam asosiasi lingkungan yang kecil atau dalam tingkat lokal,
Universitas Sumatera Utara
regional dan nasional yang lebih luas. Masing-masing tingkat memiliki kepentingan masing-masing dan dapat dianggap terpisah sebaik dalam hubungannya dengan yang
lain. Dimensi ini juga mengakibatkan perpecahan sosial, apakah informasi kunci dengan pemimpin politik dan pemimpin pekerja, bersama dengan representasi sistem
pengadilan dan media, juga penting untuk menjelaskan dimensi ini. Berkaitan dengan perkembangan masyarakat, Durkheim melihat bahwa
masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju masyarakat yang modern. Masyarakat sederhana memiliki bentuk solidaritas sosial yang berbeda dengan bentuk
solidaritas pada masyarakat modern. Masyarakat sederhana mengembangkan sosiabilitas yang rendah. Dalam interaksinya, penduduk pendatang dan pribumi
dituntut pula untuk mempertimbangkan latar belakang sosial budaya masing-masing. Hal ini menyebabkan intensitas dan pola interaksi komunitas mengalami perubahan
orientasi, termasuk juga dialami oleh penduduk pribumi yang terseret oleh dinamika industri. Dinamika pada komunitas disekitar industri, dalam jangka panjang akan
mengembangkan komunitas tersebut manjadi berbeda dengan bentuk komunitas sebelumnya.
Komunitas yang ada disekitar industri, baik yang awalnya adalah komunitas pedesaan maupun komunitas yang diciptakan setelah adanya industri
mengembangkan satu karakteristik tertentu yang sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini terjadi karena industri memiliki daya pengaruh yang besar terhadap komunitas
untuk menimbulkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Sebuah komunitas yang mendapatkan pengaruh dari adanya industri akan berkembang ke
Universitas Sumatera Utara
arah suatu komunitas perkotaan, yang memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan sebelum industri didirikan.
Durkheim Soekanto, 1990 secara jelas membagi klasifikasi masyarakat atas dasar ikatan solidaritas mekanis dan organis. Bentuk ikatan itu menurutnya ditandai
dengan kekentalan hubungan antar individu, baik berdasarkan hubungan darah ataupun hubungan kepentingan masyarakat terpaut dalam bentuk ikatan yang
mendasarinya. Tonnies Soekanto, 1990 mengemukakan bahwa didalam masyarakat dapat
dijumpai dua jenis kelomok primer dalam masyarakat yaitu patembayan dan paguyuban. Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya
diikat oleh hubungan batin yang murni bersifat alami dan kekal. Sedangkan patembayan merupakan ikatan yang lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu
yang pendek. Menurut Tonnies didalam masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga bentuk paguyuban yaitu :
a Paguyuban karena ikatan darah Gemeinchaft by blood yaitu paguyuban
yang didasarkan pada ikatan darah b
Paguyuban karena tempat Gemeinchaft of place yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga
dapat saling tolong menolong, misalkan RT, RW, Arisan c
Paguyuban karenajiwa-pikiran Gemeinchaft of mind yang merupakan suatu gemeinchaft yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tidak
Universitas Sumatera Utara
memiliki hubunan darahataupub tempat tinggalnya tidak berdekatan maka mereka memiliki jiwa pikiran yang sama
Dalam masyarakat pedesaan biasanya akan dijumpai masyarakat yang saling tolong menolong karena berdekatan tempat tinggal sehingga memiliki solidaritas
yang kuat, tapi ketika masuknya indusri dalam suatu komunitas maka akan ada perubahan dalam masyarakat tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN