dalam kelompok terjadi, karena sebagian anggota yang tidak ikut dalam kelompok sosial maka ketika terjadi sesuatu kemalangan atau pesta pernikahan atau acara
lainnya, maka hanya saudara terdekatlah yang akan membantu, atau tetangga terdekat. Rata-rata perkumpulan sosial yang ada di Desa Daulu ini diaktifkan hanya
seminggu sekali baik itu perpulungan maupun STM dan perwiritan. Perkumpulan kelompok diaktifkan secara rutin karena sudah menjadi
ketentuan dan kesepakatan bersama oleh anggota kelompok, tapi sering juga kelompok diaktifkan berdasarkan pada kesempatan misalnya pada acara adat
misalnya pernikahan, kematian atau kelahiran. Namun demikian lebih banyak menyatakan bahwa ikut dalam kegiatan kelompok apa saja baik merupakan salah satu
cara masyarakat untuk dapat lebih dekat satu dengan yang lainnya dan salah satu cara meningkatkan hubungan kekerabatan dengan masyarakat. Kerja sama, kepercayaan,
timbal-balik, kejujuran, kepedulian terhadap kelompok merupakan modal yang penting dalam membagun jaringan. Tapi banyak anggota masyarakat yang sama
sekali tidak ikut dalam suatu kelompok formal karena tingkat kesibukan masing- masing dan aktifitas masyarakat yang tinggi. Tidak jarang masyarakat hanya
dipertemukan dalam acara-acara pesta adat, baik itu pernikahan, kematian dan acara adat lainnya.
4.4.2. Pudarnya kepercayaan sesama warga dan Solidaritas dalam
masyarakat setempat
Kepercayaan merupakan unsur penting dalam pembentukan modal sosial di pedesaan, kerja sama dan jaringan kerja tidak akan berhasil jika tidak ada
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan antar anggota masyarakat. Dalam kehidupan sosial di pedesaan, pengertian kepercayaan trust seharusnya tidak dilihat sekedar masalah personalitas.
Masyarakat Desa Daulu mendefenisikan kepercayaan sebagai suatu hal yang mana masyarakat itu merasa bisa saling mempercayai satu sama lainnya. Makna
terbentuknya rasa saling percaya adalah hasil interaksi, yang melibatkan anggota masyarakat dalam suatu anggota kelompok ketetanggaan. Perlu banyak waktu untuk
membangun kepercayaan tetapi dengan mudah hancur, dan bila satu masyarakat diliputi oleh rasa curiga, pengaturan-pengaturan kerjasama tidak mungkin untuk
muncul. Pertambahan penduduk di desa ini sangat pesat, banyak orang-orang baru
yang berdatangan di desa ini, pertambahan penduduk yang datang di desa ini otomatis mengubah kondisi masyarakat setempat, seberapa dekat masyarakat setempat dapat
mengenal satu dengan yang lainnya, kepercayaan tidak akan dapat tumbuh terhadap orang baru begitu saja, perlu pembuktian dalam sikap dan prilaku masing-masing
dalam waktu yang relative lama, pada sebagian orang setiap orang baru dianggap orang asing dan timbul rasa curiga terhadap orang-orang yang baru dikenal. Tetapi
untuk sebagian masyarakat masih mempercayai setiap orang baru yang datang ke desa ini tanpa ada rasa curiga, sebagian penduduk hanya mengganggap bahwa setiap
orang yang datang ketempat ini adalah orang-orang yang ingin mencari pekerjaan di PT. Tirta Sibayakindo atau orang-orang yang datang bertandang untuk mencari
pekerjaan ke tempat ini. Menurut salah satu informan, selagi mereka tidak melakukan
Universitas Sumatera Utara
hal yang tidak baik masyarakat di desa ini tetap menerima dengan tangan terbuka dan percaya.
Kepercayaan juga didistribusikan kepada keluarga, ketika masyarakat memiliki masalah maka lembaga yang pertama kali di datangi oleh masyarakat
berbeda-beda ketika itu masalah keluargapribadi maka yang di datangi adalah keluarga, karena menurut informan masyarakat disini lebih mempercayai keluarga
terdekat dari pada lembaga informal yang ada, bahkan kelompok sekalipun. Menurut informan ketika ada masalah maka hal yang dilakukan adalah arih kompromi
bersama keluarga. “…kalau ditempat ini ada masalah keluarga atau masalah yang enggak ingin
diceritakan kepada tetangga, atau ingin mengambil keputusan maka arih bersama keluarga, karena kelurga yang paling bisa mengerti satu sama lainnya…”
Dari penjelasan informan diatas dapat diketahui bahwa tetangga atau anggota masyarakat lainnya kurang dipercaya untuk bisa menyelesaikan masalah yang
dihadapi apalagi masalah tersebur bersifat sangat pribadi. Lain halnya dengan bantuan yang bersifat berbeda seperti pekerjaan maka anggota masyarakat, selain
mempercayakan kepada keluarga maka kepala Desa Daulu yaitu Pak bangkit purba dipercayakan anggota masyarakat untuk dapat membantu dalam pencarian pekerjaan
misalnya saja untuk dapat bekerja di PT. Tirta Sibayakindo. Karena menurut penduduk Desa Daulu kepala desa yang sekarang ini memiliki jaringan untuk bisa
masuk ke salah satu perusuhaan. Jika dilihat dari sisi ini solidaritas masih ada di desa ini karena Pak Bangkit tidak meminta imbalan atas bantuan yang di berikan. Tolong
menolong yang dilakukan antar warga lama kelamaan berubah menjadi suatu
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan sosial dalam masyarakat. Untuk menumbuhkan sikap kepercayaan itu maka dibutuhkan penerimaan dari masyarakat yang ada disekitar.
Bentuk saling tolong-menolong yang didasari rasa saling percaya seperti menitipkan barang kepada tetangga yang lain saat berpergian masih berlangsung pada
sebagaian anggota masyarakat di desa ini salah satunya adalah Pak Erwin seperti penuturannya berikut:
“…saya percaya terhadap tetangga saya, maaf kata kedai saya ini tidak memiliki kamar mandi, jadi kalau saya mau buang air saya harus ke kamar mandi umum, jadi
ya saya titipkan lah ketetangga saya yakin dia tidak akan mencuri dagangan saya, sesama masyarakat yang tinggal di desa ini kan harus saling menumbuhkan rasa
saling percaya…”
Dari penuturan Pak Erwin dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya masih ada kepercayaan dan solidaritas dalam masyarakat di Desa Daulu hanya saja tidak
seperti yang dulu sebelum masuknya industri.
4.4.3. Tindakan kolektif dan kerjasama dalam masyarakat Desa Daulu