Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masyarakat merupakan organisme hidup karena masyarakat selalu mengalami pertumbuhan, saling mempengaruhi satu sama lain dan setiap sistem mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda tapi saling mendukung Spencer, 1895. Oleh karena itu setiap masyarakat dalam hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan merupakan peristiwa yang terjadi secara terus menerus dan merupakan karakteristik semua kebudayaan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat mengenai norma dan nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola- pola perikelakuan, organisasi, susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan- lapisan masyarakat dan sebagainya Soekanto, 1982:303-304. Dengan demikian bahwa perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat berupa perubahan sosial maupun perubahan budaya, dimana satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Tumbuhnya industri di pedesaan juga menimbulkan perubahan dalam masyarakat dimana hal ini menyebabkan daerah yang dulunya tidak mengenal industri sebagai lapangan pekerjaan atau kehidupan, sekarang mempunyai kemungkinan tumbuh menjadi daerah industri dengan segala akibat positif dan negatifnya, yang akan membawa perubahan-perubahan dalam masyarakat. Tumbuhnya industri di daerah pedesaan memunculkan perubahan bagi masyarakat lokal. Perubahan itu sendiri terjadi dari dalam masyarakat, maupun terjadi karena Universitas Sumatera Utara faktor-faktor yang datang dari luar. Kalau dilihat saat ini terjadinya perubahan dalam masyarakat desa kebanyakan datang dari luar masyarakat. Menurut Suman 1987, bahwa ciri-ciri masyarakat desa adalah sebagai berikut: 1. Kehidupan warga desa yang cenderung kearah agama Religion Trend. 2. Eratnya kehidupan kelompokkeluarga. 3. Pembagian kerja dikalangan warga desa tidak mempunyai batas-batas nyata. 4. Jalan pikiran yang irasional. 5. Lambat dalam menerima nilai-nilai baru dari luar, sehingga perubahan- perubahan sosial tidak nampak dan tidak nyata. 6. Tergantung pada tanah. 7. Ditinjau dari sudut pemerintah, maka hubungan kepala Desa dengan rakyatnya berlangsung tidak resmi. Sesuatunya di dadasarkan atas dasar musyawarah. 8. Kehidupan gotong royon. Industri yang muncul di daerah pedesaan memberi pengaruh yang besar bagi masyarakat yang tinggal didaerah lingkungan sekitarnya, khususnya masyarakat lokal yang tinggal di sekitar perusahaan. Pembangunan industri hanya akan dapat berjalan dengan baik apabila ada dukungan dari berbagai faktor selain unsur teknologi industri itu sendiri yaitu dukungan dari masyarakat dimana industri itu berada. Pembinaan serta penyiapan masyarakat menjadi masyarakat industri hanya dimungkinkan oleh pengetahuan yang luas serta mendalam tentang berbagai perubahan yang pernah terjadi dalam masyarakat yang telah mengenal industri baik Universitas Sumatera Utara itu perubahan dalam bidang tingkah laku, pranata sosial, ataupun sistem nilai yang ada dalam kebudayaan mereka Kuntowijoyo, 1983 Masyarakat yang tinggal di pedesaan umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Pertemuan yang terjadi antara masyarakat agraris dan industri akan melahirkan perubahan-perubahan yang relatif homogen menuju yang relatif kompleks, baik itu dalam pola tingkahkah laku, pranata ataupun sistem budaya. Pertemuan dua bentuk kebudayaan tersebut akan melahirkan kebudayaan, baik pada pihak penerimaan industri ataupun pada perangkat industri yang datang ke sana, dan ini akan membentuk masyarakat baru, masyarakat industri yang beraneka ragam suku bangsa, kebudayaan serta keahlian dan pendidikan masyarakatnya. Lingkungan alam yang ada disekitar merupakan sumber bagi kehidupan manusia, sedangkan pengetahuan tentang teknologi mempunyai peran penting untuk mengolah SDA. Dengan demikian, antara teknologi dengan lingkungan akan terjadi interaksi atau saling berpengaruh, baik itu sifatnya positif, maupun negatif. Kemajuan teknologi dan lingkungan di mana masyarakat itu berada akan membawa pengaruh terhadap perkembangan pola kebudayaan masyarakat setempat. Hal ini biasanya tercermin dalam pola-pola kehidupan yang membawa alternative baru pemecahan masalah kehidupan. Dengan adanya industri masyarakat yang dahulunya tidak mengenal industri sebagai lapangan pekerjaan, sekarang tumbuh menjadi daerah industri dengan segala akibat yang dapat menimbulkan perubahan kehidupan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Kehadiran industri di suatu daerah tidak terlepas dari sumber daya alam yang terkandung di daerah itu sebagai bahan mentah yang mau di olah menjadi produksi tertentu. Namun dampak industri bukan hanya pada alam, tetapi kehadiran industri ini akan mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai budaya dalam masyarakat di sekitar lokasi industri tersebut. Perubahan yang terjadi dapat bersifat positif maupun bersifat negatif, yang bersifat positif misalnya perbaikan sarana-sarana transportasi, membuka lapangan kerja baru, munculnya sektor informal, dan lain-lain. Disamping itu tidak tertutup pula munculnya kecemburuan sosial, pencemaran lingkungan, kriminalitas dan disentegrasi sosial. Propinsi Sumatera Utara menjadi salah satu kawasan industri yang strategis di Indonesia. Adanya berbagai potensi alam di daerah ini seperti arus air, kayu olahan, batuan, minyak, gas, dan masih banyak lagi sumber daya alam memungkinkan dibangunnya kantong-kantong industri. Salah satunya yang ada di Desa Daulu yang merupakan daerah tempat berdirinya sebuah pabrik industri tempat pengolahan Air Minum Dalam Kemasan AMDK yaitu PT. Tirta Sibayakindo. Secara geografis desa ini terletak di wilayah Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi pendirian PT. Tirta Sibayakindo di Desa Daulu dianggap cocok dan strategis, disebabkan kondisi daerahnya yang mempunyai lahan yang kosong dan luas serta mempunyai sumber daya alam yang dapat diolah oleh industri, yakni sumber mata air yang terpancar dari pegunungan setempat. Dilihat dari mata pencaharian kehidupan masyarakat Desa Daulu pada umumnya adalah petani sehingga kehidupan mereka tergantung pada pertanian. Universitas Sumatera Utara Secara etnis penduduk di desa ini mayoritas suku Karo yang masyarakatnya memiliki modal sosial dan keteraturan yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya untuk dapat dipatuhi oleh masyarakat yang tinggal di daerahnya. Masyarakat Karo juga telah mengenal atau mempunyai adat istiadat sendiri yang berbeda dengan adat yang lain. Masyarakat Karo mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki suku lain. Adat istiadat ini yang mengatur pergaulan hidup masyarakat Karo sehari-hari. Karena adat itu merupakan norma-norma sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat dan mengatur tindak tanduk para warga masyarakat. Dasar hidup masyarakat Karo adalah Daliken sitelu tiga tungku perapian yang terdiri dari kalimbubu, sembuyak sukut dan anak bani yang merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat Karo dalam kehidupannya, maka adat istiadat Karo yang terkenal dengan merga silima, rakut sitelu, tutur siwaluh, benar-benar masyarakat dalam kebudayaan dan adat istiadat Karo. Ketiga kelompok ini merupakan perwujudan dari pemenuhan kebutuhan masyarakat Karo dalam hubungan sosialnya dengan masyarakat. Akibatnya mulailah terjadi pengelompokan dalam kehidupan bersama itu sesuai dengan fungsinya dalam masyarakat, khususnya masyarakat Karo. Daliken sitelu merupakan sistem sosial bagi anggota masyarakat. Dalam setiap pelaksanaan adat istiadat, ketiga kelompok masyarakat ini memegang peranan yang sangat penting dalam setiap kehidupan sosial masyarakat Karo. Masing-masing sudah memiliki fungsi dan batasan-batasan hubungan dalam berinteraksi dengan sesama atau kelompok lainnya. Fungsi sosial dalam masyarakat Karo ini dapat dilihat dalam wujud solidaritas dari wujud sesama warga masyarakat yang merasa senasib Universitas Sumatera Utara dan sepenanggunagan untuk bekerja bersama-sama gotong royong dalam mengerjakan dan melaksanakan sesuatu. Bentuk kepercayaan dalam masyarakat Karo dapat dilihat dalam bentuk saling percaya antar sesama masyarakat. Jaringan sosial dalam masyarakat Karo didasari oleh hubungan antar sosial antar individu yang diikat oleh rasa kepercayaan yang kuat mampu memperkuat kerja sama dan rasa senasib sepenanggungan diantara masyarakat. Sangkep nggeluh kelengkapan hidup yang dipegang teguh, membuat masyarakat Karo saling membantu dalam melaksanakan atau mengatasi suatu masalah yang akan lebih mudah diselesaikan bersama-sama daripada bekerja sendiri. Nilai dan norma tidak dapat dipisahkan dari jaringan dan kepercayaan. Nilai merupakan suatu ide, gagasan dan kepercayaan yang mejadi pedoman secara turun temurun dan dipatuhi serta dianggap penting untuk dilaksanakan oleh kelompok masyarakat. Pada masyarakat Karo norma dan nilai yang menyangkut aturan dalam masyarakat Karo yang harus dipatuhi. Pertemuan antara perangkat industri dengan masyarakat agraris yang didatangi akan terjadi interaksi yang membawa perubahan-perubahan, baik dalam tingkah laku individu, lembaga-lembaga sosial yang berkaitan dengan kehidupan mereka, serta nilai-nilai yang menjadi kerangka acuan dalam hidupnya. Pertemuan kedua pola kebudayaan ini melahirkan suatu proses, baik dilihat dari segi masyarakat agraris yang bersangkutan, maupun dari perangkat industri yang datang menuju pada terbentuknya masyarakat industri dengan masyarakat majemuk yang beraneka ragam suku bangsa, kebudayaan, agama keahlian dan pendidikan. Dengan tumbuhnya Universitas Sumatera Utara industri di daerah pedesaan akan memunculkan perubahan bagi masyarakat lokal setempat. Perubahan sosial itu sendiri terjadi dalam masyarakat, maupun terjadi karena faktor-faktor yang datang dari luar. Kalau dilihat saat ini terjadinya perubahan dalam masyarakat desa, kebanyakan datang dari luar masyarakat. Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk melihat perubahan yang muncul di Desa Daulu. Di daerah ini berdiri salah satu perusahaan industri yaitu PT. Tirta Sibayakindo. Kehadiran industri di daerah pedesaan dipastikan memberi pengaruh yang besar bagi masyarakat yang tinggal di daerah lingkungan sekitarnya atau bagi masyarakat lokal di sekitar perusahaan. Industri yang tumbuh didaerah ini memberikan pengaruh bagi sistem sosial setempat yang memiliki ciri khas tersendiri sebagai masyarakat Karo, seperti sangkep nggeluh yang bermakna tolong menolong antar sesama warga. Sehingga penelitian ini akan menemukan keberadaan modal sosial masyarakat setempat pasca masuknya industri di Desa Daulu.

1.2 Perumusan Masalah