dekat dengan pabrik sebagian kecil berbeda dengan penduduk yang jauh dengan perusahaan. Dalam melihat pandangan penduduk terhadap pabrik maka peneliti
mencoba meneliti pandangan mereka terhadap mata pencaharian dan kontribusinya dalam masyarakat.
Berdirinya industri di suatu daerah merupakan suatu tantangan bagi masyarakat setempat, ada yang menanggapinya secara positip dan ada pula yang
menanggapinya secara negatif. Begitu pula pandangan penduduk desa daulu terhadap industri PT. Tirta Sibayakindo. Ada masyarakat yang merasa bangga dan ada
masyarakat yang merasa biasa-biasa saja.
4.2.2.1. Respon Positif Masyarakat Terhadap Industri
Masyarakat yang telah berpandangan luas merasa bangga dengan adanya industri di daerah mereka karena industri yang berdiri di daerah mereka dapat
meningkatkan perekonomian Negara dan daerah khusunya. Selain itu industri banyak menyerap tenaga kerja walaupun tidak semua pekerja yang bekerja di pabrik
adalah masyarakat asli penduduk setempat. Tenaga yang dibutuhkan bukan orang- orang yang berpengetahuan tinggi saja, bahkan lebih banyak memakai tenaga-tenaga
kasar yang dapat dikerjakan oleh masyarakat setempat dengan hasil yang lumayan. Salah satu keuntungan yang dirasakan oleh masyarakat adalah terluangnya lapangan
pekerjaan bagi mereka yang baru saja lulus dari sekolah menengah umum dan bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan, walaupun tidak semua orang dapat
ditampung oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Berbicara mengenai masalah kemajuan Desa Daulu, PT. Tirta Sibayakindo memberikan bantuan pembangunan kepada masyarakat terutama dari segi bangunan
misalnya saja pada waktu membangun jambur rumah adat karo, perusahaan memberikan kontribusi pembangunan jambur sebanyak 10 jutabulan, Rp 5 juta
untuk Desa Daulu dalam dan Rp 5 juta untuk Desa Daulu pasar, begitu juga dengan jalan-jalan yang diperbaiki oleh perusahaan membuat hubungan transportasi
semakin membaik. Di lain pihak industri PT. Tirta Sibayakindo tidak merugikan masyarakat setempat. Misalnya lokasi tempat berdirinya industri itu adalah tanah
milik masyarakat. Tanah itu tidak diambil begitu saja oleh pihak industri tetapi oleh pihak industri sebelum melakukan pembangunan industri maka pihak industri
membeli tanah milik warga Desa Daulu. Dan salah satu informan memandang kalau tidak ada perusahaan maka banyak pengangguran di desa ini seperti penuturannya
sebagai berikut: “…kalau tidak ada perusahaan yang akan di desa ini akan semakin banyak
pengangguran yang bertambah setiap tahunnya..di desa ini kan masih banyak yang tidak kuliah hanya lulusan smu saja, kalau tidak ada perusaan maka ya mungkin
pemuda-pemudi di desa ini entah kerja sebagai apa sekarang…”
Dari keterangan informan diatas maka dapat diketahui bahwa masyarakat dan perusahaan sama-sama saling membutuhkan, terbukti dengan kehadiran industri
berkurangnya penganguran di desa ini. Hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan masyarakatpun cukup baik, karena masyarakat dan perusahaan sama-sama
saling menghargai satu dengan yang lainnya. Perusahaan memberikan kontribusi pembangunan baik itu dalam bidang listrik dan pemasukan air bersih ke tempat ini
karena selain menambah penghasilan bagi masyarakat yang berada di sekitar
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, juga menyerap tenaga kerja dari penduduk Desa Daulu. Menurut para informan, salah satu faktor desa ini bisa maju sampai saat sekarang ini adalah dengan
kehadiran perusahaan di desa ini. Seperti penuturannya seperti berikut ini: “…Dulu desa ini belum seperti ini, dulu desa ini ya belum ramai masih sedikit
penghuninya, juga masih belum ada alat penerangan listrik seperti saat sekarang ini, air bersih juga masyarakat harus mengambil ketempat kuta pin pemandian
umum…”
Dari keterangan informan diatas maka dapat diketahui bahwa sebelum kehadiran industri di desa ini memilki peran penting dalm pembangunan dan
pertumbuhan Desa Daulu. Hubungan perusahaan dan masyarakat dapat dilihat pada hubungan kedua belah pihak dimana hampir tidak ada konflik yang mempengaruhi
hubungan masyarakat dengan perusahaan, kecuali konflik antara pihak karyawan dengan masyarakat setempat yang terjadi pada tahun 1997, yang di sebabkan oleh
pembagian bongkar muat antara perusahaan dengan masyarakat, tetapi hal ini dapat diselesaikan dengan asas demokrasi oleh pihak perusahaan dengan masyarakat. Sifat
yang terbuka antara perusahaan dan masyarakat membuat masyarakat menerima dengan tangan terbuka akan kehadiran perusahaan sampai saat ini.
Pada tahun 2002 perusahaan memberikan santunan kepada masyarakat sejumlah Rp 300.000,-rumah tangga sebagai bantuan kepada masyarakat dan
bantuan berupa penyediaan air bersih kepada masyarakat Desa Daulu khususnya Desa Daulu pasar, salah satu informan yang bernama Ibu Tison merupakan salah
seorang yang mendapatkan bantuan dari PT. Tirta Sibayakindo, walaupun bantuan yang diberikan tidak begitu besar tapi itu sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa
Daulu. Air yang di salurkan tidak langsung kerumah-rumah penduduk tetapi
Universitas Sumatera Utara
perusahaan menyediakan tempat penampungan air dan masyarakatlah yang manyalurkan air kerumah penduduk dengan pipa masing-masing penduduk. Sehingga
menurut informan masyarakat Desa Daulu menerima dengan tangan terbuka akan kehadiran dari PT. Tirta Sibayakindo di tempat ini.
Tumbuh suatu industri, juga menyebabkan tumbuhnya usaha-usaha kecil yang dekat dengan pabrik, juga menambah pendapatan masyarakat seperti penuturan salah
satu informan yang bernama Robinson Purba, berikut ini: “…Aqua ini kan kalau menurut saya, dia adalah pabrik yang bisa dikatakan cukup
besar jadi kehadiran Aqua sendiri membawa dampak yang positif, contohnya saja saya lah..saya membuka meja bola di tempat ini, saya makan dari hasil meja bola itu
karna yang main kan karyawan-karyawan yang ada di aqua, jadi itu meningkatkan pengahasilan saya…”
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kehadiran industri di tempat ini menambah pengahasilan sebagian penduduk dengan cara membuka warung-warung
disekitar industri. Peningkatan ekonomi yang diakibatkan oleh kehadiran industri juga menumbuhkan usaha kios-kios kecil di penatapan salah satu tempat
persinggahan dekat dengan industri, dan menurut informan omset penduduk juga meningkat karena yang datang ketempat ini bukan saja orang-orang dari luar yang
berkunjung ke Kota Berastagi tetapi juga karyawan yang bekerja di aqua, kehadir PT. Tirta Sibayakindo dan perusahaan di tempat ini merupakan suatu hal yang sangat
menguntungkan bagi masyarakat sekitar. Satu informan yang ditemui oleh peneliti adalah informan yang secara
kebetulan adalah orang tua angkat salah satu pimpinan PT. Tirta Sibayakindo priode 1999-2003. Dia adalah Opung Gultom, dia salah satu informan yang ditemui peneliti
Universitas Sumatera Utara
di hari kedua penelitian diadakan. Ketika peneliti berbincang-bincang dengan Opung Gultom ternyata banyak informasi yang di dapat dari hasil wawancara dengannya.
Pak Purba dan Opung Gultom diangkat sebagai orang tua angkat kepala PT. Tirta Sibayakindo pada tahun 2000. Ini membuktikan hubungan kedua belah pihak terjalin
dengan melakukan hubungan kekerabatan kedua belah pihak, dan secara pribadi dia mengatakan bahwa kehadiran industri ini membawa perubahan peningkatan
penghasilannya, seperti penuturannya berikut ini: “…Hadirnya pabrik di desa ini secara tidak langsung memberikan peningkatan
pendapatan buat ekonomi saya, saya pribadi saya jualan kecil-kecilan tapi banyak karyawan-karyawan pabrik belanja ketempat ini, apa yang diminta oleh penduduk
disini saya sediakan, dan yang paling banyak belanja ke kedai saya adalah anak-anak yang bekerja di pabrik aqua, hari ini mereka ngutang beras tapi setelah gajian mereka
bayar, ya saya beri yang penting mereka ingat untuk membayarnya, ini berarti kan menambah penghasilan saya, karena banyak pendatang yang datang ke tempat ini dan
bekerja di pabrik aqua, otomatis kan peningkat masyarakat Desa Daulu meningkat, katanya…”
Dari keterangan informan diatas maka dapat disimpulkna bahwa industri yang hadir di tempat ini memberi peranan terhadap ekonomi masyarakat sekitar industri
khususnya DesaDaulu pasar, walaupun sebenarnya tidak semua masyarakat dapat merasakan perubahan tersebut.
Peran PT. Tirta Sibayakindo sendiri dalam masyarakat Desa Daulu menurut Opung Gultom adalah sebagai suatu lembaga yang membentu membangun Desa
Daulu dan memberikan sumbangan-sumbangan kepada masyarakat Desa Daulu. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan maka peneliti berhasil
menyimpulkan bahwa pandangan masyarakat tentang PT. Tirta Sibayakindo 99 positif, walaupun ada beberapa orang yang memandang negatif akan kehadiran dari
Universitas Sumatera Utara
perusahaan tersebut di desa ini. Pandangan penduduk yang tinggal dekat dengan PT. Tirta Sibayakindo dengan yang tinggal jauh memiliki pandangan yang sama.
Dalam melihat pandangan penduduk terhadap industri, peneliti mencoba untuk mencari tau pandangan mereka tentang peranan pabrik dalam hubungannya
dengan modal sosial masyarakat Karo, mata pencaharian dan kemajuan desa. Dari daftar pertanyaan yang diajukan tentang pandangan penduduk atas peranan PT. Tirta
Sibayakindo dalam segi mata pencaharian, peneliti berhasil menyimpulkan, adanya manfaat dari industri ini bagi mata pencaharian penduduk setempat. Memang industri
ini secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan peluang-peluang baru dalam bidang pekerjaan, selain melihat manfaat PT. Tirta Sibayakindo terhadap mata
pencaharian, penduduk desa juga rupanya melihat adanya sumbangan PT. Tirta Sibayakindo bagi kemajuan desa. Disini mereka dapat melihat kontribusi sosial
industri terhadap masyarakat. “…seorang informan mengemukakan bahwa pabrik mempunyai andil dalam
kemajuan desa karena pihak pabrik banyak memberikan bantuan pada desa dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp 10 jutatahun untuk pembangunan jambur
rumah adat masyarakat karo”. “Informan lain juga menyatakan bahwa pabrik memang bermanfaat bagi kemajuan desa, terbukti pabrik menyalurkan pipa air bersih
bagi masyarakat untuk dapat dinikmati oleh masyarakat setempat…”
Berdasarkan analisis wawancara terhadap informan tentang peranan industri ini terhadap kemajuan desa. Hal lainnya ternyata ada rasa turut memiliki industri tersebut
di kalangan masyarakat sekelilingnya. Akibatnya rasa bangga karena kehadiran pabrik tersebut tumbuh diantara mereka, bahkan perasaan senang muncul di dalam
masyarakat. Hubungan karyawan dengan masyarakat setempat terbilang baik walaupun tidak cukup dekat. Tapi dari hasil wawancara yang dilakukan dan data yang
Universitas Sumatera Utara
didapatkan bahwa karyawan dengan masyarakat tidak ada kecemburuan antara masyarakat dengan karyawan yang bekerja di perusahaan. Dalam interaksi sosial
perbedaan suku bangsa, agama dan warna kulit tidak menjadi masalah dalam pergaulan dan hubungan masyarakat dengan karyawan. Hal ini menandakan bahwa
masyarakat sangat menerima dengan tangan terbuka akan kehadiran PT. Tirta Sibayakindo.
4.4. Modal Sosial masyarakat lokal sebelum kehadiran PT. Tirta Sibayakindo