I.5.3. Pemangku Kepentingan Stakeholders.
Menurut Tjager 2003:27 Ada beberapa aspek penting di dalam sebuah korporasi yang menerapkan good corporate governance di dalamnya dan
merupakan sasaran bagi pelaksanaan corporate social responsibility untuk diberdayakan yakni :
Stakeholders, adalah orang atau kelompok yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aktivitas organisasi atau perusahaan, yang mempunyai
legitimasi, kemampuan kekuasaan dan kepentingan tertentu sesuai dengan landasan yang dipakainya.
Stakeholders dapat dibagi dalam 2 kategori, yakni : 1.
Internal, atau yang berada di dalam perusahaan seperti : 1
RUPS, adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang
tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris dalam batas yang ditentukan undang-undang dan atau anggaran dasar, jadi pada
dasarnya kewenangan tetinggi perseroan adalah UUPT dan anggaran dasar perseroan.
2 Dewan Komisaris, adalah organ perseroan yang bertugas untuk
melakukan pengawsan secara umum dan atau khusus terhadap kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseron serta
memberikan nasihat kepada direksi. 3
Dewan Direksi, adalah organ yang dipercayakan oleh UU untuk melakukan kepengurusan perseroan.
Universitas Sumatera Utara
4 Manajer dan Karyawan. Organ pelaksana kebijakan yang telah
dirumuskan oleh direksi. 2.
Sedangkan dari luar adalah seperti 1
Pemerintah, Merupakan pembuat kebijakan dari luar yakni Undang- Undang dan regulasi yang harus dipatuhi.
2 Kreditor, seperti contohnya bank, merupakan penyokong kegiatan
perseroan dalam pemberian sokongan sebahagian dana. 3
pemasok, dan pelanggan, merupakan penerima dan pengguna peroduk yang dihasilkan oleh pereroan, sehingga perseroan
mendapatkan pemasukan secara finansial. Dan secara singkat agar lebih mudah dipahami maka Tjager,dkk
menyimbolkannya dalam bagan 1 di bawah ini.
Bagan 1
RUPS
DEWAN KOMISARIS
DEWAN DIREKSI
MANAJER MANAJER
MANAJER MANAJER
PEMERINTA
H
PEMASOK
KELOMPOK LAIN
KREDITOR
PELANGGAN
MASYARAKAT KARYAWAN
Universitas Sumatera Utara
I.6 Hubungan Good Corporate Governance terhadap Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance GCG bukan istilah baru dalam hukum perusahaan. Prinsip GCG yang dianut OECD dan beberapa lembaga lain
menempatkan prinsip responsibility atau tanggung jawab sebagai pilar tegaknya GCG.
Menurut Sita Supomo, Forum for Corporate Governance in Indonesia
FCGI yang dikutip dalam http:www.indosolution.co.id, menyebutkan bahwa
Implementasi prinsip good corporate governance salah satunya diterapkan dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau yang biasa di kenal dengan
Corporate Social Responsibility CSR. Corporate social responsiblity dalam prinsip good coorporate government
GCG ibarat dua sisi mata uang. Keduanya sama penting dan tidak terpisahkan. Salah satu dari empat prinsip GCG adalah prinsip responsibility pertanggung
jawaban. Tiga prinsip GCG lainnya adalah fairness, transparency, dan accountability.
Dari penjelasan tersebut, terutama menciptakan nilai tambah pada produk dan jasa bagi stakeholders perusahaan, prinsip responsibility GCG menelurkan
gagasan corporate social responsibility CSR atau peran serta perusahaan dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya.
Universitas Sumatera Utara