BAB.I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu issue yang menjadi pusat perrhatian dunia internasional termasuk di Indonesia belakangan ini adalah permasalahan lingkungan yang
semakin memburuk, yang digadang-gadang terjadi sebagai akibat dari tindakan industri yang tidak memperhatikan efek lingkungan yang baik. Sebagai
implikasinya mulailah berkembang suatu pemikiran yang menilai perlunya suatu etika bisnis untuk diterapkan. Hal ini dimaksudkan sebagai kompensasi kepada
masyarakat yang mengalami kerugian dari efek kegiatan industri dari suatu korporasi. Yang kemudian kompensasi-kompensasi tersebut di tuangkan ke dalam
suatu konsep yakni tanggung jawab sosial atau corporates sosial responsibility. Itu berarti di dalam setiap tindakan korporasi, perusahaan harus
memahami bahwasanya sebuah organisasi memiliki tanggung jawab dalam setiap aspek operasionalnya dan tidak hanya memperhitungkan keuntungan semata.
Untuk itu perusahaan haruslah menyisihkan sebahagian dari keuntungannya untuk kegiatan-kegiatan sosial dan memperhatikan lingkungan sekitar, serta
memberdayakannya sehingga nantinya juga akan berdampak baik bagi keberlangsungan kegiatan perusahaan.
Pentingnya implementasi corporate social responsibility ini oleh pemerintah direspon dengan mengeluarkan peraturan yakni UU.No.40 tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas, yang mewajibkan kepada setiap perseroan terbatas untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan
pemangku kepentingannya. UU.No.402009
Universitas Sumatera Utara
Namun sampai saat ini menurut data yang dihimpun pada tahun 2008 dalam rahman 3:2009 ,dari total perusahaan perseroan terbatas di Indonesia
hanya ada 23 saja yang mengimplementasikan corporate social responsibility ini, sementara sisanya sebesar 87 belum menyadari akan pentingnya hal ini.
Sebagai salah satu perusahaan negara PT. Jamsostek persero ternyata ikut di dalam mengimplementasikan kegiatan corporate social responsibility, PT.
Jamsostek sendiri merupakan suatu perusahaan negara yang dibentuk berdasarkan UU. No.32 Tahun 1992 tentang pemebentukan Badan Usaha yang menangani
jaminanan sosial dan tenaga kerja di Indonesia. Jadi berdasarkan UU tentunya PT. Jamsostek merupakan perusahaan negara yang bergerak di dalam pemberian jasa
terhadap perlindungan tenaga kerja di Indonesia. httpwww.jamsostek.go.id Hal ini perlu diapresiasi, karena PT. Jamsostek telah memiliki komitmen
untuk memperhatikan serta memberdayakan lingkungan sekitarnya, di mana diketahui sebelumnya bahwa hanya sedikit saja perusahaan yang masih
menerapkan hal ini di Indonesia. Adapun latar belakang PT. Jamsostek secara regional wilayah I Suamtera
Utara, dalam melaksanakan tanggung jawab sosial ini tentunya selain dari pada tuntutan komunitas dan UU perseroan terbatas juga dikarenakan bentuk
kepedulian PT. Jamsostek terhadap pemberdayaan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingannya stakeholders serta lingkungannya yang turut
menyumbang di dalam keberhasilan perusahaan ini menjalankan tugasnya sebagai BUMN yang tidak hanya memiliki fungsi menghasilkan profit saja namun juga
memiliki fungsi sosial dalam mensejahterakan masyarakat. Karena seperti kita
Universitas Sumatera Utara
ketahui masih banyak masyarakat khususnya medan dan sekitarnya yang masih memerlukan bantuan untuk keberlangsungan hidup maupun kegiatan mereka.
Oleh PT. Jamsostek komitmen ini di realisasikan dalam kegiatan corporate social responsibility yang terlihat dalam dua bentuk yakni bina mitra dan bakti
lingkungan. Manfaat yang diperoleh dari implementasi tanggung jawab sosial ini
adalah citra baik perusahaan yang nantinya akan berdampak baik pula terhadap penyelenggaraan kegitan dan program PT. Jamsostek sendiri. Di mana menurut
effendi dalam situs kemitraan.or.id yang diakses januari 2010, menyebutkan ada empat manfaat yang diperoleh bagi perusahaan dengan mengimplementasikan
CSR , Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra image yang positif dari masyarakat luas. Kedua,
perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap kapital modal. Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia human resources yang
berkualitas. Dan yang terakhir perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis critical decision making dan mempermudah
pengelolaan manajemen risiko risk management.
Melalui program CSR dapat dibangun komunikasi yang efektif dan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat. Untuk itulah maka sebaiknya
kegiatan CSR ini dapat terus berjalan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Dan agar pelaksanakan CSR itu dapat berkesinambungan dan berkelanjutan
maka seharusnya dilakukan tata kelola perusahaan yang baik atau dikenal dengan istilah good corporate governance, karena dengan penerapan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik, diharapkan akan berdampak baik pada keberlangsungan perusahaan sehingga dapat menghasilkan profit, yang kemudian sebahagian dari
Universitas Sumatera Utara
keuntungan tersebut akan dapat menjadi dana pelaksanaan kegiatan corporate social responsibility.
Good corporate governance baru dikenal di Indonesia sekitar sepuluh tahun belakangan ini, di mana ada lima prinsip dasar dalam implementasi good corporate
governance ini yaitu, transparansi akuntabilitas, responsibilitas,independensi dan fairness atau kewajaran. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara-negara Asia lainnya
pada tahun 1998
penyebab secara umumnya disebut-sebut adalah karena kegagalan penerapan good corporate governance di negara-negara tersebut termasuk
Indonesia. Widjaja, 2004:1 Karena tidak menerapakan tata kelola perusahaan yang baik maka
kemudian banyak perusahaan di Indonesia baik publik maupun swasta yang menerapkan prilaku yang buruk termasuk tindakan KKN, hal ini berdampak
sistemik terhadap buruknya sistem perekonomian dan keuangan negara kita sehingga saat terjadi guncangan ekonomi dari luar sediikit saja, sektor ekonomi
makro kita pun runtuh dan menyebabkan krisis keuangan yang berkepanjangan hingga meluas keranah politik, serta budaya masyarakat Indonesia. Di mana krisis
ekonomi pada waktu itu memicu terjadinya momentum yang paling bersejarah di negeri ini yakni, pergantian era kekuasaan otoriter orde baru ke peralihan era
reformasi yang berjalan secara revolusi. Bahkan ketika negara-negara seperti Korea, Jepang, Malaysia dan Thailand sudah pulih kita masih berkutat dengan
krisis.httpwww.petra.ac.iddesember 2009 Tidak hanya itu, sejalan dengan perkembangan industri dan bisnis saat ini,
persaingan yang terjadi di konteks dunia bukan lagi persaingan bisnis dalam wilayah regional, melainkan persaingan global, dan bentuk persaingannya juga
telah berganti bukan lagi persaingan produk antar produk tetapi perusahaan
Universitas Sumatera Utara
dengan perusahaan sehingga untuk bisa bertahan di dunia korporasi harus mampu bertahan di era globalisasi saat ini dan hal tersebut dapat terwujud dengan
menerapkan good corporate governance. Maka dari itu, pemerintah mulai menyadari akan pentingnya penerapan
good corporate governance. Di mana ada tiga pilar yang menjadi perhatian utama pemerintah untuk diterapkan good corporate governance di Indonesia pada
saat itu antara lain : Bursa Efek, Perbankan dan BUMN. Penerapan good corporate governance di BUMN, direspon pemerintah melalui kementrian
BUMN, dengan mengeluarkan keputusan Mentri yakni KEP-MEN-177M- MBU2002 , yang memuat peraturan palaksanaan Good Corporate Governance
pada BUMN di Indonesia, sebagai upaya untuk memperbaiki wajah BUMN sekaligus memperbaiki sektor makro ekonomi , dan juga sebagai langkah
preventif atau pencegahan , agar tidak terjadi lagi krisis keuangan di Indonesia. Httpwww.petra.ac.idDesember 2009
Dan sebagai salah satu perusahaan negara di Indonesia atau BUMN maka PT. Jamsostek juga ikut di dalam menerapkan good corporate governance, yang
mana PT. Jamsostek Sendiri baru malaksanakan psinsip-prinsip good corporate governance ini secara keseluruhan sejak tahun 2004. Namun dalam jangka
waktu enam tahun saja PT. Jamsostek dapat dikatakan telah berhasil menerapkannya.
PT. Jamsostek sendiri telah mengklaim bahwa mereka telah berhasil menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang GCG ini di dalam tubuh
organisasinya. Terbukti dengan laba dan keuntungan yang diperoleh PT. Jamsostek hingga memiliki aset mencapai angka Rp.80 triliun, dan sejumlah
Universitas Sumatera Utara
penghargaan terhadap BUMN terbaik di Indonesia, maka dengan begitu tentunya PT. Jamsostek juga telah mengimplementasikan CSR sebagai salah satu
kinerjanya. Berangkat dari hal di atas untuk itulah penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di PT. Jamsostek, dengan tujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate
governance terhadap penerapan tanggung jawab sosial, dengan judul “pengaruh good corporate governance terhadap implementasi corporate social
responsibility” studi pada kantor wilayah I Sumatera Utara.
I.2. Perumusan Masalah