Teknik Analisa Data Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility ( Studi pada PT. Jamsostek Kantor Wilayah I Sumatera Utara )

II.6. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui koefisien korelasi variabel x terhadap variabel y digunakan rumus Product Momen Sugiyono, 2005:212 Keterangan : r = koefisien korelasi x = variabel bebas y = variabel terikat N = jumlah sampel Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu : 1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0 berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. 2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = + artinya kenaikan nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif. 3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = - artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut : } } { { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Universitas Sumatera Utara Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 1,999 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternatif dapat diterima. a. Untuk menguji hipotesis, pengaruh antara kualitas pelayanan x dan kepuasan nasabah y, maka diadakan pengujian dengan rumus “t” Sugiyono, 2005:214 yaitu : t b. Untuk mengetahui kontribusi kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah, digunakan perhitungan determinasi. Perhitungan dilakukan dengan rumus : D = r xy 2 x 100 Keterangan : D = Koefisien Determinan R xy = koefisien korelasi momen antara x dan y. Universitas Sumatera Utara BAB. III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN III.1. Sejarah Berdirinya PT. Jamsostek Penyelenggara program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara, Indonesia seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal. Sejarah terbentuknya PT Jamsostek Persero mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No. 331947 jo UU No.21951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan PMP No. 481952 jo PMP No.81956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No. 151957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.51964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial YDJS, diberlakukannya UU No.141969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja, secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan. Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah PP No. 33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja ASTEK, yang mewajibkan setiap pemberi kerjapengusaha swasta Universitas Sumatera Utara dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.341977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek. Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK. Dan melalui PP No.361995 ditetapkannya PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat resiko sosial. Selanjutnya pada akhir tahun 2004,Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2, dimana Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR telah mengesahkan Amandemen tersebut, yang kini berbunyi : Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatan motivasi maupun produktivitas kerja. Kiprah Perseroan yang mengedepankan kepentingan dan hak normative Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek Persero memberikan perlindungan 4 program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JKM, Jaminan Hari Tua JHT dan Universitas Sumatera Utara Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya. Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak hanya bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa depan bangsa. III.2. Motto Perusahaan Adapun, motto dari PT. Jamsostek adalah : Pelindung Pekerja, Mitra Pengusaha III.3. Filosofo Jamsostek Sebagai suatu organisasi yang besar dan ingin terus bertumbuh maka PT. Jamsostek memiliki filosofi yang di jadikan salah satu acuan untuk terus mempertahankan eksistensinya, dan filosofi jamsostek itu sendiri adalah : 1. KEMANDIRIAN dan HARGA DIRI untuk mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain. 2. GOTONG ROYONG, agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program JAMSOSTEK, dimana yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan rendah. Universitas Sumatera Utara III.4. Visi dan Misi III.4.1.Visi Menjadi lembaga penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang terpercaya dengan mengutamakan pelayanan prima dan manfaat optimal bagi seluruh peserta. III.4.2. Misi 1. Meningkatkan dan mengembangkan Mutu Pelayanan dan Manfaat kepada peserta berdasarkan Prinsip Profesionalisme. 2. Meningkatkan jumlah kepesertaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja 3. Meningkatan Budaya Kerja melalui kualitas Sumber Daya Manusia SDM dan penerapan Good Corporate Governance GCG 4. Mengelola dana peserta secara optimal dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian prudent 5. Meningkatkan Corporate Values dan Corporate Images.

III. 5. Struktur Organisasi

Adapun jumlah keseluruhan staff PT. Jamsostek adalah sebanyak 30 orang, yang terdiri dari Kepala Kantor Wilayah, Sekertaris kantor Wilayah, Wakil Kepala Kanwil, 6 Kepala bagian, dan Administratur- Administratur di bawahnya 21 0rang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table 3.6.1 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Adapun tugas dan wewenang atau job describsion dari masing-masing jabatan adalah seperti yang di bawah ini :

1. Kepala Kantor Wilayah

Seorang Kepala Kantor Wilayah bertanggung jawab langsung kepada Dewan Direksi. Dan memiliki wewenang untuk merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan operasional pemasaran, program khusus PKPKBL, teknologi informasi dan pelayanan Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang ada di wilayahnya.

A. Tanggung Jawab Pengelolaan Personil

1. Mengalokasikan pekerjaan dan mengarahkan kegiatan serta mengoordinasikan pengambilan keputusan dalam sebuah unit kerja. 2. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kualitas serta mengusulkan pengembangan karir bagi seluruh jajarannya. 3. Bertanggungjawab atas penilaian kinerja di setiap unit kerjanya.

4. Membina dan memotivasi serta memastikan agar seluruh jajarannya

mematuhi setiap peraturan, baik peraturan perusahaan maupun peraturan perundangan.

B. Tanggung Jawab Pengelolaan Operasional

1 Menyususn Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2 Merencanakan dan menetapkan kebijakan operasional kantor Wilayah dan Kantor Cabang di wilayahnya. 3 Memberikan persetujuan atas otorisasi pengeluaran keuangan Kantor Wilayah. Universitas Sumatera Utara 4 Mengarahkan dan mendukung terselenggaranya database kepesertaan, iuran dan jaminan Kantor Wilayah dan Cabang. 5 Mengoordinasikan implementasi kebijakan perusahaan dengan Kepala DivisiBiro. 6 Mengoordinasikan dan mengendalikan pembinaan hubungan kemitraan dengan instansi terkait. 7 Mengarahkan dan menatapkan penyaluran program pinjaman PKPKBL kantor Wilayah. 8 Menyusun Laporan Kegiatan Secara tepat waktu. C. Tanggung Jawab Induvidu 1. Memberi persetujuan penempatan investasi dana di daerahnya sesuai batas kewenangannya.Merekomendasikan pembentukan Kantor Cabang baru di wilayahnya. 2. Memberi persetujuan atas usulan mutasi dan promosi karyawan di jajaran wilayah kerjanya untuk diajukan ke kantor pusat. 3. Memberi persetujuan pengadaan barang dan jasa untuk jajaran wilayah kerjanya sesuai dengan batas kewenangannya. 4. Memberi persetujuan peremajaan sarana infrastruktur teknologi informasi di Kantor Cabang. 5. Memberikan persetujuan pencairan anggran rutin sesuai batas kewenangannya. 2. Wakil Kepala Kantor Wilayah Wakil Kepala Kantor Wilayah bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah. Seorang Wakil Kepala Kantor Wilayah memiliki Universitas Sumatera Utara wewenang dalam kegiatan merencanakan, mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional keuangan, umum dan SDM dan pengawasan internal Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang ada di wilayahnya.

A. Tanggung Jawab Pengelolaan Personil

Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kualitas serta mengusulkan pengembangan karir bagi seluruh jajarannya. 1. Mengoordinasikan penilaian kinerja jajaran di unit kerjanya. 2. Membina dan memotivasi serta memastikan agar seluruh jajarannya mematuhi peraturan baik peraturan perusahaan maupun peraturan perundangan yang berlaku. B. Tanggung Jawab Pengelolaan Operasional 1. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan sistem pengelolaan SDM dan UmumMengimplementasikan kebijakan audit Kantor Pusat serta melaksanakan PKAT Program Kerja Audit Tahunan untuk melaksanakan fungsi pengawasan. 2. Menerapkan dan memonitor sistem pengendalian internal untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik. 3. Mengarahkan dan mengendalikan fungsi keuangan untuk memastikan diterapkan sistem pengendalian dan pelaporan yang efektif. 4. Mengimplementasikan kebijakan kearsipan dan ketatausahaan. 5. Menjalankan fungsi Kepala Kantor Wilayah Selama Kepala Kantor Wilayah tidak berada di tempat atau tidak dapat menjalankan fungsinya.

6. Menyusunlaporan kegiatan secara tepat waktu.

Universitas Sumatera Utara

C. Tanggung Jawab Individu

1. Merekomendasikan hasil analisa atas laporan dan permasalahan khusus yang disampaikan oleh Kabag dan Kakacab. 2. Merekomendasikan usulan kebijakan untuk ditetapkan bersama Kepala Kantor Wilayah. 3. Merekomendasikan usulan mutasi dan promosi karyawan di jajaran wilayah kerjanya untuk diajukan ke kantor pusat. 4. Merekomendasikan pengadaan barang dan jasa untuk jajaran wilayah kerjanya sesuai dengan batas kewenangannya. 5. Merekomendasikan peremajaan sarana infrastruktur teknologi informasi di Kantor Cabang. 3. Sekretaris Kantor Wilayah Seorang sekretaris kantor Wilayah memiliki wewenang untuk mengendalikan dan memastikan terlaksananya kelancaran seluruh kegiatan unit kerja melalui pengelolaan administrasi surat menyurat, rapat internekstern, administrasi karyawan dan sarana prasarana kerja pada Kantor Wilayah. Sekretaris Kantor Wilayah Bertanggung Jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah.

A. Tanggung Jawab Pengelolaan Operasional

1. Menyeleksi, membuat resume dan mengadministrasikan surat , memo, disposisi yang masuk ke Kantor Wilayah dan mendistribusikannya kepada yang berkepentingan sesuai isi disposisi Kepala Biro secara cepat dan tepat. Universitas Sumatera Utara 2. Memonitor penyelesaian disposisi Kepala Kantor wilayah oleh yang berkepentingan, agar setiap prihal dapat terlaksana secara tepat waktu. 3. Membuat surat jawaban baik memo intern maupun surat keluar yang sifatnya umum, yang akan ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah. 4. Mempersiapkan bahan presentasi atau meeting sheet Kepala Kantor dengan pihak intern maupun ekstern. 5. Melaksanakan administrasi surat menyurat, menjaga kerahasiaan dokumen, mengatur kearsipan aktif dan nonaktif serta menata record surat menyurat. 6. Memastikan terlaksananya komunikasi dan informasi yang baik antar Kepala Kantor dengan Direksi, kepala Unit Kerja lainnya dan seluruh karyawan yang ada di Kantor Wilayah. 7. Membuatmengetik NotulenRisalah Rapat kepala Kantor Wilayah untuk segera didistribusikan kepada yang berkepentingan untuk mendapatkan tindak lanjut. 8. Mengelola administrasi karyawan absensi, cuti, SPPD, pembagian uang makan dan anggran Unit Kerja. 9. Menyeleksi, menrima dan melayani tamu Kepala Kantor Wilayah dan menjawab telepon sesuai substansi Jamsostek. 10. Mengatur agenda kegiatan Kepala Kantor. 11. Menyusun laporan Kegiatan secara tepat waktu. Universitas Sumatera Utara

4. Kepala Bagian Pengendalian Operasi

Kepala Bagian Pengendalian Operasi memeliki wewenang untuk merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pemasaran dan pembinaan kepesertaan berdasarkan strategi dan target yang telah ditetapkan di seluruh Kantor Cabang di wilayahnya. Seorang Kepala Bagian pengendalian Operasi bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah dan wakil Kepala Kantor Wilayah.

A. Tanggung Jawab Pengelolaan Personil. 1. Mengalokasikan pekerjaan, mengarahkan kegiatan, dan

mengoordinasikan pengambilan keputusan dalam unit kerja. 2. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kualitas serta mengusulkan pengembangan karir bagi seluruh jajarannya. 3. Bertanggungjawab atas penialaian kinerja jajaran di unit kerjanya.

4. Membina dan memotivasi serta memastikan agar seluruh jajarannya

memetuhi peraturan baik perturan perusahaan maupun peraturan perundangan yang berlaku. B. Tanggung Jawab Pengelolaan Operasional 1. Merencanakan dan mengendalikan pencapaian target kepesertaan, iuran serta memastikan tersedianya saldo JHT bulanan papa Kantor Cabang di wilayahnya. 2. Melakukan pengendalian penyelesaian PWBD, PDSTKProgramUpah, tunggakanpiutang iuran dan KPJ di Kantor Cabang Wilayahnya. Universitas Sumatera Utara 3. Melakukan pengendalian biaya kegiatan pemasaran di Kantor Cabang di Wilayahnya. 4. Memastikan tersusunnya data statistik kepesertaan dan Iuran Kantor Cabang. 5. Melakukan koordinasi dengan Kepala Cabang di wilayahnya untuk mengatasi permasalahan bidang pemasaran. 6. Melakukan evaluasi sistem dan prosedur kepesertaan dan Iuran Kantor Cabang untuk membuat usulan perbaikan dan penyempurnaannya. 7. Mengoordinasikan dan mengusulkan pembentukan kantor Cabang Baru di wilayahnya. 8. Menyusun Laporan Kegiatan secara tepat waktu.

C. Tanggung Jawab Individu

1. Mengusulkan pembentukan Kantor Cabang baru untuk diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah. 2. Mengusulkan promosidegradasi Account Officer.

4.1 Penata Pemasaran Wilayah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

18 141 162

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Internal Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Sinar SosroTanjung Morawa Sumatera Utara

4 49 116

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Terkait dengan Sustainable Development

4 89 188

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Bank Bni Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Studi Pada PT. BNI 46 Kantor Cabang Universitas Sumatera Utara)

5 90 106

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Corporate Social Responsibility (CSR) Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya (Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan)

2 52 161

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2 12 74

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Komitmen Manajemen terhadap Implementasi Good Corporate Governance pada PT. Telkom Indonesia, Tbk.

0 0 21