2. Landasan Konsepsi
Penggunaan konsep dalam suatu penelitian adalah untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap kerangka konsep yang dipergunakan penulis dalam
merumuskan konsep dengan menggunakan model defenisi operasional.
36
a Kebebasan Beragama
Agar terdapat persamaan persepsi dalam membaca rencana penelitian ini, maka dipandang
perlu untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan konsep-konsep dibawah ini :
Kebebasan secara klasik dapat diartikan dengan “tidak adanya larangan.”
37
Meskipun demikian, konsep dasar “kebebasan” juga harus memperhatikan tidak adanya intervensi dari kebebasan yang telah dilakukan tersebut terhadap kebebasan
orang lain. Jadi ada dua kebebasan yang seimbang, yakni bebas untuk melakukan dan bebas untuk tidak diintervensi oleh tindakan tersebut.
38
Selain itu, Kamus Hukum Black, “kebebasan” diartikan sebagai sebuah kemerdekaan dari semua bentuk-bentuk
larangan kecuali larangan yang telah diatur oleh undang-undang.
39
36
Universitas Sumatera Utara, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Thesis, Medan :Universitas Sumatera Utara, 2009, hal. 72
Maksudnya bahwa manusia mempunyai hak untuk bebas selama hak-hak tersebut tidak bertentangan
dengan larangan yang ada didalam hukum. Kamus Jhon Kersey mengartikan bahwa ‘kebebasan’ adalah sebagai “kemerdekaan, meninggalkan atau bebas
37
Cooter, Robert, D., 1987, liberty, Efficiency, and Law. Law And Contemporary Problems, hal 143. http:www.jstor.org.
38
Al Khanif, Loc. Cit, hal. 86
39
Ibid hal. 87
Universitas Sumatera Utara
meninggalkan.”
40
Isaiah Berlin membedakan ‘kebebasan’ dalam dua bentuk yaitu kebebasan dalam bentuk yang positif dan kebebasan dalam bentuk negatif. Kebebasan dalam
bentuk positif artinya ‘apa atau siapa’ yang bertindak sebagai sumber hukum, yang bisa menentukan seseorang untuk menjadi, melakukan atau mendapatkan sesuatu
‘kebebasan’. Sedangkan kebebasan dalam bentuknya yang negatif bersinggungan dengan ruang lingkup dimana seorang harus dihormati atau dilindungi untuk menjadi
atau melakukan sesuatu seperti yang dikehendakinya tanpa ada paksaan atau larangan dari pihak lain.
Artinya semua orang bebas untuk tidak melakukan atau melakukan sesuatu hal.
41
b Agama
Kebebasan dalam arti negatif ini sesuai dengan pengertian kebebasan dari Kamus Kersey, sedangkan kebebasan dalam arti yang positif lebih
condong kepada pengertian yang diajukan oleh Kamus Hukum Black.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah sistem yang mengatur tata keimanan kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta
tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.Kata agama berasal dari
bahasa Sanskerta ,
āgama yang berarti tradisi. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah “religi” yang
40
Ibid.
41
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
berasal dari bahasa Latin
“religio” dan berakar pada kata kerja
“religare” yang berarti mengikat kembali. Maksudnya seseorang mengikat dirinya kepada
Tuhan .
42
Sumber terjadinya agama terdapat dua katagori, pada umumnya agama Samawi dari langit, agama yang diperoleh melalui Wahyu Illahi antara lain Islam,
Kristen dan Yahudi. Selain itu agama Wad’i atau agama bumi yang juga sering disebut sebagai agama budaya yang diperoleh berdasarkan kekuatan pikiran atau akal
budi manusia antara lain Hindu, Buddha, Tao, Khonghucu dan berbagai aliran keagamaan lain atau kepercayaan.
43
Agama Asli adalah bentuk-bentuk atau cara-cara penyembahan yang ada pada suatu suku dan sub-suku; kerohanian khas pada suatu
bangsa, suku, dan sub-suku; berasal dari antara mereka sendiri, serta tidak dipengaruhi atau meniru dari komunitas ataupun orang lain.
44
c Konstitusi
Istilah “konstitusi” dalam bahasa Indonesia berpadanan dengan kata “constitution” bahasa Inggris, “constitutie” bahasa Malaysia, “constitunonel”
bahasa Perancis, “Verfassung” bahasa Jerman, “constitutio” bahasa Latin, “fundamental laws”, Amerika Serikat.
45
42
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Dalam bahasa Perancis berasal dari kata kerja “constituer” yang berarti “membentuk” jadi konstitusi berarti pembentukan.
Dalam hal ini yang dibentuk adalah negara, maka konstitusi mengandung permulaan dari segala macam peraturan pokok mengenai sendi-sendi yang menegakkan
http:id.wikipedia.orgwikiAgama , Diakses 9 maret 2012
43
Pengertian-agama-secara-umum, http:umum.kompasiana.com20090610
diakses tangal 9 Maret 2012
44
Agama asli, http:www.jappy.8m.netblank_11.html
, Diakses tanggal 9 maret 2012
45
Ellydar Chaidir, Op. Cit. Hal 29
Universitas Sumatera Utara
bangunan besar yang bernama negara.
46
Istilah konstitusi sebenarnya tidak digunakan untuk menunjuk kepada satu pengertian saja. Dalam praktik, istilah konstitusi sering digunakan dalam beberapa
pengertian. Di Indonesia selain dikenal istilah konstitusi, juga dikenal istilah Undang- Undang Dasar. Demikian juga di Belanda, disamping dikenal istilah “groundwet”
Undang-Undang Dasar dikenal pula istilah “constitutie”. Pengertian lainnya ada konstitusi tertulis Undang-Undang Dasar dan konstitusi tidak tertulis konvensi.
47
Undang-Undang Dasar sendiri adalah suatu dokumen hukum yang mengandung aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang pokok atau dasar-dasar
mengenai ketatanegaraan dari suatu negara yang lazimnya kepadanya diberikan sifat luhur dan “kekal” dan apabila mengadakan perubahannya hanya boleh dilakukan
dengan prosedur yang berat kalau dibandingkan dengan cara pembuatan atau perubahan bentuk-bentuk peraturan dan ketetapan yang lain-lainnya.
48
Undang-Undang Dasar UUD sama artinya dengan konstitusi dalam penelitian ini. Pendapat seperti ini antara lain dikemukakan oleh Sri Soemantri dalam
disertasinya yang tidak membedakan antara konstitusi dengan Undang-Undang Jadi
pengertian Undang-Undang Dasar itu baru merupakan sebagian dari pengertian konstitusi, yaitu konstitusi tertulis.
46
Wirjono Projodikoro, Asas-asas Tata Negara Indonesia, Jakarta: Dian Rakyat, 1997, hal 10
47
M. Solly Lubis, Asas-Asas Hukum Tata Negara, Bandung: Alumni, 1978 hal 45
48
Juniarto, Sumber-sumber Hukum Tata Negara di Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 1981, hal 22.
Universitas Sumatera Utara
Dasar.
49
Konstitusi dipandang sebagai perwujudan dari perwujudan dari hukum tertinggi yang harus dipatuhi oleh negara dan pejabat-pejabat pemerintah, sesuai
dengan dalil:” Government by laws, not by men” negara yang menganut gagasan ini dinamakan dengan Constitusional States Negara Konstitusional. Negara
Konstitusional adalah negara yang pertama-tama mengakui dan menjamin hak-hak warga negaranya, serta membatasi dan mengatur kekuasaannya secara hukum.
Jadi dalam penelitian ini ketika pemakaian istilah konstitusi itu merujuk kepada Undang-Undang Dasar, dan ketika menggunakan istilah Undang-Undang
Dasar itu merujuk kepada konstitusi.
50
G. Metode Penelitian