Pembangunan Gereja Pembangunan Vihara Rumah yang dijadikan Pendirian Rumah

Tabel: 4 DATA KASUSKONFLIK KEAGAMAAN DI SUMATERA UTARA 2007-2012 No Jenis Kasus DaerahLokasi Permasalahan Penyelesaian 1. Pembangunan Gereja GKPS di desa Buntu Pane Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan Adanya keresahan masyarakat karena adanya pembangunan Gereja GKPS tersebut yang tidak memenuhi persyaratan administrasi yang diatur didalam PBM tentang pendirian rumuah ibadah dan permohonan pendirian rumah ibadah belum diterima instansi terkait Permasalahan ini, pemerintah dalam hal ini FKUB Kabupaten Asahan meminta Pemerintah langsung menangani masalah perizinan ini.

2. Pembangunan Gereja

HKBP didesa Gung Pinto Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo Adanya keberatan warga atas pembangunan Gereja tersebut Permasalahan ini diselesaikan oleh FKUB Kabupaten Karo secara musyawarah.

3. Pembangunan Vihara

Meitreya Jaya, di Kelurahan Tebing Kisaran Kecamatan Kota, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan Adanya surat penolakan dari MUI Kabupaten Asahan dikarenakan pendirian Vihara berdekatan dengan Mesjid Agung Kisaran FKUB Kabupaten Asahan sudah meneliti kelengkapan administrasi dan survey dilapangan, dan FKUB telah mengeluarkan rekomendasi pendirian rumah ibadat. Selanjutnya permasalahan ini masih di Kantor Departemen Agama Asahan karena Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Asahan masih belum mengeluarkan Universitas Sumatera Utara rekomendasi pendirian rumah ibadat.

4. Rumah yang dijadikan

rumah ibadat Gereja GBI Antiokhia di Komplek perumahan Tebing Indah Permai di Lingkungan 2, Kel. Bandar Utama, Kec, Tebing Kota, Tebing tinggi Adanya Warga Masyarakat Kelompok Perumahan Tebing Indah Permai yang meresa keberatan dengan keberadaan GBI Anthiokia tersebut. FKUB Tebing Tinggi Telah melakukan dialog dengan perwakilan masyarakat dan penelitian dilapangan serta menerima konfirmasi dari Kepala Kelurahan Bandar Utama. Selanjutnya rapat pleno pengurus FKUB Tebing Tinggi memutuskan untuk memberikan rekomendasi pemamfaatan gedung bukan rumah ibadat paling lama 2 tahun.

5. Pendirian Rumah

Ibadat Gereja HKBP Resort Binjai Baru Kota Binjai. Adanya keberatan dari warga masyarakat atas pendirian rumah ibadah tersebut. Pengurus FKUB kota Binjai sepakat bahwa penyelesaian permasalahan ini diserahkan kepada Pemerintah Kota Binjai.

6. Balai pengobatan yang