Bagaimana Gempabumi Terjadi? Gempabumi
IPA SMP KK I
109
Subduksi lempeng menyebabkan terjadinya peningkatan suhu dan tekanan pada lempeng samudera yang bergesekan dengan lempeng benua. Hal tersebut
menyebabkan lempeng meleleh serta melepaskan air yang terkandung di dalamnya sehingga terbentuk magma. Magma ini memiliki densitas yang lebih
rendah dibanding lingkungannya sehingga secara perlahan naik menuju permukaan melalui gunungapi.
Magma yang mendesak ke permukaan Bumi menimbulkan akumulasi tekanan yang dapat menyebabkan erupsi gunungapi. Erupsi gunungapi ini dapat
eksplosif yang membahayakan kehidupan di sekitar gunungapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunungapi dapat berasal dari lava, gas, atau materi
piroklastik seperti abu vulkanik dan pecahan batuan yang keluar dari lubang gunungapi.
Gambar 50 Letusan gunungapi dan berbagai potensi bahayanya. Sumber: Lutgens dkk., 2012
Gambar di atas menunjukkan bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunungapi secara umum. Beberapa diantaranya adalah:
Kegiatan Pembelajaran 3
110
1 Aliran Lava. Lava adalah magma yang mengalir di permukaan Bumi. Lava ini sangat panas. Suhunya dapat mencapai 800 -1200
C. Kecepatan alirannya tergantung pada kekentalan magmanya.
2 Lahar. Lahar merupakan lumpur dari sampah vulkanik yang bercampur dengan air. Lahar ini dapat bergerak dengan kecepatan 100 kmjam.
3 Aliran piroklastik. Aliran ini merupakan salah satu bentuk becana letusan gunungapi yang sangat mematikan. Aliran ini dapat mengandung gas, uap
air, abu, maupun lapili yang mengahambur ke bawah dengan kecepatan bisa mencapai 700 kmjam.
4 Jatuhan piroklastik seperti hujan abu, lapili dan bomb. Abu, lapili, dan bomb merupakan meterial yang dilepaskan dari gunungapi. Mereka dibedakan
dari ukurannya. Jika diameterya kurang dari 2 cm maka disebut abu vulkanik; jika diameternya antara 2 – 64 cm maka disebut lapili; dan jika
diameternya lebih besar dari 256 cm disebut bomb.
d. Mitigasi Bencana Dalam pengelolaan bencana disaster, terdapat istilah hazard bahaya, risk
risiko, vulnerability kerentanan, capacity kapasitas. Bahaya adalah fenomena yang berpotensi menimbulkan kerugian atau kerusakan. Fenomena
tersebut dapat disebabkan oleh alam atau buatan manusia. Gempabumi atau letusan gunungapi merupakan bahaya hazard yang disebabkan oleh alam.
Risiko
adalah kemungkinan akibat yang terjadi jika sesuatu yang rentan terkena
bahaya. Kerentanan adalah faktor atau kendala yang dapat mengurangi
kemampuan untuk mempersiapkan diri dan mengatasi bahaya. Kerentanan dapat berupa kerentanan fisik bangunan, jalan, jembatan yang lemah,
kerentanan sosial kemiskinan, anak-anak, lansia, serta kerentanan mental ketidaktahuan,
tidak menyadari,
kurangnya percaya
diri.
Kapasitas adalah kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap situasi
tertentu dengan sumber daya yang tersedia. Kapasitas ini selain dapat berupa uang, sarana juga dapat berupa kearifan lokal masyarakat.
Hubungan antara risiko, kerentanan, bahaya dan kapasitas adalah:
Risiko = Bahaya Kerentanan Kapasitas. Jadi faktor yang mempengaruhi risiko
bencana adalah bahaya, kerentanan serta besarnya kapasitas. Bahaya yang besar belum tentu menimbulkan risiko yang besar, misalnya gempabumi yang