Tujuan Indikator Pencapaian Kompetensi
IPA SMP KK I
15
Gambar 7. Carta Identifikasi Warna Tanah Chroma:
menunjukkan derajad perubahan warna dari warna netral pada value yang sama-batas bawah adalah 0, tapi tidak ada batas atas-dalam tanah, Chroma
jarang melampaui 8
Jika value = 10 YR, V= 3, dan C= 2, maka warna tanah= 10 YR 32.
c. Pembentukan Tanah Tanah terbentuk dari batuan induk yang mengalami pelapukan. Ada tiga jenis
batuan induk utama: 1
Batuan beku– terbuat dari material panas yang cair dari dalam perut bumi, seperti lava yang keluar dari gunung berapi.
2 Batuan sedimen – terbuat dari lapisan-lapisan sedimen partikel-partikel
yang mrngendap ke dasar air dan saling berikatan. 3
Batuan metamorfik – adalah batuan sedimen yang mencair oleh panas dan tekanan karena adanya gerakan kulit bumi. Saat mendingin, bentuk cair ini
berubah. Contohnya adalah. Batu kapur menjadi marmerbatu pualam
Tanah terbentuk dari batuan induk yang telah terpecah-pecah karena mengalami pelapukan. Batuan-batuan itu dapat membentuk tanah di tempat-
tempat tertentu atau bisa terbawa oleh air sungai dan dideposisi di tempat lain. Asal-muasal tanah adalah berbagai batuan, jika kondisi iklim dan cuaca
mamungkinkan, maka terjadilah pelapukan.
Kegiatan Pembelajaran 1
16
Ada tiga jenis pelapukan yaitu pelapukan fisik, peapukan kimia, dan pelapukan biologi. Pada pelapukan fisik – batuan pecah menjadi partikel-partikel yang lebih
kecil oleh matahari, salju, sungai, hujan, dan angin. Di daerah tropis, panas matahari menyebabkan batuan mengembang dikuti dengan retak dan lepasnya
lapisan permukaan batuan tersebut. Di daerah yang beriklim sedang sub tropis, air meresap ke dalam retakan pada batuan dan membeku menjadi es.
Peristiwa ini menyebabkan mengembangnya batuan yang dikuti dengan terbentuknya retakan lanjutan dan pecahnya batuan tadi. Batuan yang terbawa
hanyut oleh air sungai hancur jadi partikel-partikel yang lebih kecil pada saat batuan-batuan tersebut bergerak.
PERTANYAAN: Apa pelapukan itu dan bagaimana proses pelapukan membantu pembentukan
tanah?
Gambar 8. Sungai Mahakam banyak mengasilkan tanah aluvial Sungai memiliki peranan besar dalam mengangkut tanah ke tempat jauh. Tanah
tersebut menjadi deposit di daerah hilir yang lebih rendah, di daerah ini terjadi sedimentasi tanah yang berasal dari erosi
Gambar 5. Jika kecepatan arus air
meningkat kecepatan pengangkutan tanah pun meningkat. Ketika air sungai memasuki daerah yang lebih datar, air mengalir lebih lambat dan terjadilah
deposisi sepanjang daerah ini di mana material tanah itu tak bisa lagi bergerak terbawa air. Jika ada tanah di atas aliran tadi, maka aliran air yang cepat akan
memotong tanah di bagian bawah. Tanah-tanah yang terpotong oleh aliran air akan membentuk teras yang menunjukkan berbagai jenis tanah. Sungai juga