IPA SMP KK I
89 Kegiatan Pembelajaran 3
Kebumian
Bumi merupakan satu-satunya planet di Tata Surya yang dihuni oleh makhluk hidup. Semua fenomena di Bumi menunjukkan bahwa Bumi yang kita huni ini
merupakan sistem yang sangat dinamis. Walaupun Bumi sendiri secara fisis terdiri dari bagian atmosfer, hidrosfer, dan geosfer namun pada pembelajaran ini
hanya dibatasi pada sebagian fenomena Bumi yaitu bagian padat geosfer saja.
A. Tujuan
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini secara bertanggung jawab, Anda diharapkan mampu menjelaskan struktur internal bumi serta hubungannya
dengan gempabumi dan gunungapi yang terjadi di Indonesia dengan mengintegrasikan nilai cinta tanah air dan gotong royong.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi pada kegiatan pembelajaran ini adalah Anda diharapkan mampu:
1. Mampu menjelaskan bagaimana struktur internal bumi diidentifikasi
2. Mampu menjelaskan peristiwa gempabumi 3. Mampu menjelaskan peristiwa gunungapi
4. Menjelaskan mitigasi bencana gempabumi dan gunungapi
Kegiatan Pembelajaran 3
90
C. Uraian Materi
Gempabumi dan gunungapi sangat berkaitan dengan struktur internal Bumi. Oleh karena itu, materi akan diuraikan dengan diawali dengan apa dan
bagaimana struktur internal Bumi diidentifikasi. Berdasarkan responnya terhadap gelombang seismik gelombang gempa, struktur internal Bumi terdiri
dari kerak, mantel dan inti Bumi. Namun berdasarkan sifat reologisnya, internal Bumi terdiri dari litosfer, astenosfer dan mesosfer.
Istilah internal dalam hal ini untuk menekankan pada bagian Bumi padat yang tidak termasuk atmosfer Bumi. Walaupun dalam kajian ilmu kebumian, atmosfer
yang terdiri dari beberapa lapisan juga merupakan bagian dari Bumi. Selanjutnya, demi alasan kemudahan, maka yang dimaksud dengan struktur
Bumi dalam modul ini adalah struktur internal Bumi tersebut.
1. Struktur Bumi
a. Struktur Bumi Berdasarkan Perilaku Reologis
Para ahli telah membagi bagian internal bumi berdasarkan perilaku reologisnya yaitu bagaimana material bumi tersebut merespon gaya yang diberikan
kepadanya. Berdasarkan perilaku reoligisnya tersebut, Bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
Litosfer adalah bagian bumi terluar yang berupa lapisan batuan yang bertemperatur rendah dan bersifat kaku. Litosfer ini berada mengapung diatas
lapisan lain yang disebut astenosfer. Astenosfer berupa batuan yang bertemperatur tinggi mendekati titik leburnya sehingga mudah terdeformasi dan
besifat lebih plastis tidak kaku seperti batuan. Jika kerak bumi dan mantel berbeda karena komposisinya, maka litosfer dan astenosfer dibedakan karena
kuat-lemahnya batuan. Lapisan di bawah astenosfer adalah mesosfer. Pada waktu itu, konsep tentang litosfer dan astenosfer ini dikembangkan untuk
menjelaskan fenomena gerakan benua.
Walaupun saat ini kita sudah dapat mengetahui lebih detil mengenai struktur bumi, kedua istilah tersebut masih tetap digunakan sampai sekarang.
IPA SMP KK I
91
b. Struktur Bumi Berdasarkan Respon Gelombang Seismik
Sampai saat ini, para ahli bumi bersepakat bahwa struktur bumi dipisahkan menjadi beberapa bagian lapisan, yaitu: kerak, mantel, dan inti bumi. Inti bumi
kemudian dipisahkan lagi berdasarkan wujudnya, yaitu lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Pembagian internal bumi menjadi beberapa bagian tersebut
adalah berdasakan respon masing-masing lapisan terhadap gelombang seismik gelombang gempa yang melaluinya.
Karakteristik dan sifat masing-masing lapisan tersebut adalah sebagai tercantum dalam tabel 11 di bawah. Besaran pada tabel tersebut bisa jadi sedikit berbeda
jika kita bandingkan dengan sumber rujukan yang lain. Namun hal itu tentu tidak menjadi masalah karena semuanya merupakan prediksi hasil dari interpretasi
data.
Tabel 11. Karakteristik Lapisan Internal Bumi.
Nama Lapisan
Ketebalan km
Densitas gcm
3
Wujud Komposisi
Dominan
Kerak 7-70
2,7 – 3 Padat
Oksigen, Silikon, Alumunium, Besi,
Kalsium, Sodium,
Potasium, Magnesium Mantel
2885 3,4 – 4,4 Padat
Peridotit di mantel bagian atas; Magnesium dan
Silikon Oksida di mantel bagian bawah
Inti Luar 2270 10-12
Cair Besi, Nikel
Inti Dalam
1216 13
Padat Besi, Nikel
1 Kerak
Kerak bumi crust merupakan lapisan bumi paling luar berupa batuan. Kerak bumi ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Kerak
samudera memiliki ketebalan sekitar 7 km terbentuk dari batuan bekuan hitam yang disebut batu basal. Kerak samudera ini menjadi dasar bagi
lautan yang ada di bumi. Kerak benua memiliki ketebalan lebih besar dibandingkan dengan kerak samudera, yaitu antara 35 km sampai 70 km.
Tidak seperti kerak samudera yang lebih homogen, kerak benua tersusun dari berbagai macam batuan granitik dan granodioritik. Kerak samudera dan
kerak benua juga memiliki densitas dan umur yang berbeda. Kerak