Umpan Balik dan Tindak Lanjut Tujuan

IPA SMP KK I 129 terestrial terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan planet Jovian terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet juga dapat digolongkan berdasarkan letak orbitnya terhadap orbit Bumi. Planet-planet yang orbitnya berada di antara orbit Bumi dan Matahari disebut planet inferior. Sedangkan planet yang orbitnya berada diluat orbit Bumi dan Matahari disebut planet Superior. Dalam hal ini planet-planet inferior adalah Merkurius dan Venus, sedangkan planet-planet superior adalah Mars, Jupiter, Saturnus Uranus, dan Neptunus. Gambar 52 Planet Superior dan Planet Inferior. Sumber: Animasi Tata Surya, PPPPTK IPA [2012] Planet-planet inferior sampai kapan pun tidak akan pernah berada di atas kepala kita pada waktu malam hari. Sedangkan planet-planet superior pada waktu tertentu dapat mencapai kepala kita pada waktu malam hari. Perhatikan gambar 52 di atas. Planet-planet inferior juga dapat mengalami transit, sedangkan planet-planet superior tidak dapat mengalami transit. Transit terjadi jika planet tampak dari Bumi memasuki piringan Matahari seperti ditunjukkan dalam gambar 53. di bawah. Kegiatan Pembelajaran 4 130 Gambar 53 Transit Venus. Lingkaran besar putih adalah Matahari, sedangkan lingkaran kecil biru adalah Venus. Simulasi menggunakan Stellarium Jika dilihat oleh pengamat dari Bumi, planet-planet inferior dan superior juga dapat mengalami elongasi dan konjungsi. Namun, hanya planet-planet superior yang dapat mengalami oposisi. Sebelum era satelit dan teleskop ditemukan, pengamatan planet-planet sudah dilakukan. Copernicus mengungkapkan teori heliosentrisnya berdasarkan pengamatannya tentang elongasi planet. Jadi apa itu elongasi? Untuk penjelasan silahkan perhatikan gambar di bawah. IPA SMP KK I 131 A B Gambar 54 A Konfigurasi elongasi planet Inferior. B Konfigurasi elongasi planet superior. Elongasi planet adalah sudut yang dibentuk oleh vektor radius planet dan vektor radius Matahari. Planet inferior akan mengalami elongasi maksimum di sebelah timur sebelum Matahari terbit dan elongasi maksimum di sebelah barat setelah Matahari terbenam. Besarnya sudut pada elongasi maksimum tersebut sekitar 33 . Elongasi planet inferior tidak pernah mencapai 180 . Jika garis vektor planet dan garis vektor Matahari berimpit, maka planet dalam kedudukan konjungsi. Elongasi planet superior dapat mencapai 180 , pada posisi ini planet tersebut dalam kedudukan oposisi. Ketika elongasi mencapai 90 , maka planet berkedudukan kuadratur. 2 Planet-Kerdil Sebuah benda langit dikatakan sebagai planet-kerdil jika: a mengorbit Matahari; b bentuknya cenderung bulat; c dalam orbitnya ditemukan benda-benda angakasa lain. d bukan merupakan satelit. Salah satu contoh planet-kerdil adalah Pluto Gambar 52. Walaupun dulu sempat dikategorikan sebagai planet, namun karena definisi planet diubah maka sekarang Pluto bukan bagian dari planet, namun dijadikan sebagai