Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

1 Uji Linearitas variabel Citra Merek Brand Image X 1 dengan variabel terikat yaitu Minat Melanjutkan Studi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNY Y menunjukkan koefisien F hitung 0,640 lebih kecil dari F tabel 1,54 dengan nilai P sebesar 0,932 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Citra Merek Brand Image mempunyai hubungan linier dengan variabel Minat Melanjutkan Studi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNY. 2 Uji Linearitas variabel Persepsi Biaya Pendidikan X 2 dengan variabel terikat yaitu Minat Melanjutkan Studi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNY Y menunjukkan koefisien F hitung 0,237 lebih kecil dari F tabel 2,26 dengan nilai P sebesar 0,946 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Persepsi Biaya Pendidikan mempunyai hubungan linier dengan variabel Minat Melanjutkan Studi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNY.

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi dalam analisis regresi ganda. Asumsi dari multikolinieritas menyatakan bahwa variabel bebas harus terbebas dari gejala multikolinieritas, apabila terjadi gejala multikolinieritas maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikatnya menjadi terganggu sehingga model regresi yang diperoleh tidak valid. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidanya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance Value dan VIF. Tabel 31. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel VIF Tolerance Keterangan X 1 0,938 1,066 Tidak terjadi multikolinieritas X 2 0,938 1,066 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Data primer yang diolah 2016 Hasil uji multikolinieritas antar variabel bebas menunjukkan bahwa Variance Inflation Factor VIF masing-masing variabel bebas tidak lebih dari 10 yaitu baik pada variabel Citra Merek Brand Image maupun Persepsi Biaya Pendidikan sebesar 0,938. Selain penilaian berdasarkan nilai VIF juga menggunakan nilai Tolerance, dengan ketentuan nilai tolerance lebih dari 0,1 yaitu pada variabel Citra Merek Brand Image dan Persepsi Biaya Pendidikan sebesar 1,066. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil uji dari multikolinieritas tidak menimbulkan gejala multikolinieritas antar variabel bebas dan analisis data dapat dilanjutkan ke pengujian hipotesis.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya ketidaksamaan varian residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam suatu model regresi, dimana dalam satu model regresi tidak diperoleh adanya heteroskedastisitas. Perhitungan uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 21. Pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan model Glejser, yaitu dengan cara membandingkan sig t hitung dengan sig yang telah dilakukan yaitu 5 0,05. Jika sig t hitung lebih besar dari 0,05 maka tidak ada heteroskedastisitas, sebaliknya apabila nilai sig t hitung kurang dari 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas. Ringkasan hasil uji heteroskedastisitas, yaitu: Tabel 32. Hasil Uji Heteroskedastisitas No. Variabel Bebas t hitung Sig. Keterangan 1. Citra Merek Brand Image 1,632 0,104 Tidak terjadi heteroskedastisitas 2. Persepsi Biaya Pendidikan -0,674 0,501 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data primer yang diolah 2016 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil varibel Citra Merek Brand Image memiliki nilai sig t hitung sebesar 0,104 dan Persepsi Biaya Pendidikan 0,501. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terdapat heteroskedastisitas.

D. Pengujian Hipotesis