4. Persepsi Biaya Pendidikan
a. Pengertian Persepsi Biaya Pendidikan
Menurut Jonathan Ling dan Jonathan Catling 2012:2 persepsi merupakan serangkaian proses rumit yang dengan melaluinya kia
memperoleh dan menginterpretasikan informasi indrawi. Sarlito W. Sar
wono 2012:86, dalam buku “Pengantar Psikologi Umum” menjelaskan
bahwa kemampuan
untuk membeda-bedakan,
mengelompokkanm, serta memfokuskan perhitungan pada suatu objek disebut sebagai persepsi. Persepsi berkenaan dengan fenomena dimana
hubungan antara stimulus dan pengalaman lebih kompleks ketimbang dengan fenomena yang ada dalam sensasi Rita. L. Atkinson., dkk,
1993:244. Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi merupakan serangkaian proses membeda-bedakan serta
memfokuskan perhatian pada suatu obyek yang diperoleh dari informasi indrawi.
Dedi Supriadi 2010:3 menyatakan bahwa biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental yang sangat
penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Biaya cost dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis
pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga yang dapat dihargakan
dengan uang. Mulyasa 2003:47 berpendapat bahwa keuangan dam
pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.
Abbas Ghizali 2012:1 menyatakan bahwa biaya pendidikan adalah merupakan nilai uang dari sumber daya pendidikan yang
dibutuhkan untuk mengelola dan menyelenggarakan pendidikan, oleh karenanya untuk menghitung biaya pendidikan harus terlebih dahulu
mengidentifikasi kebutuhan sumber daya pendidikan termasuk kualifikasi atau spesifikasi dan jumlahnya, untuk mengelola dan
menyelenggarakan pendidikan. Pada Panduan Fasilitas Perhitungan Biaya Operasional Satuan Pendidikan BOSP dan Penyusunan
Kebijakan 2008:9 menyebutkan bahwa biaya pendidikan didefinisikan sebagai nilai rupiah dari seluruh sumber daya baik dalam bentuk natura
barang, pengorbanan peluang, maupun uang, yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatan pendidikan.
Menurut Harsono 2007:9, biaya pendidikan adalah semua pengeluaran yang memiliki kaitan langsung dengan penyelenggaraan
pendidikan. Pengeluaran yang tidak memiliki kaitan langsung dengan penyelenggaraan pendidikan dapat disebut sebagai pemborosan, atau
pengeluaran yang mestinya dapat dicagah. Muljani A. Nurhadi 2012:1 membedakan antara pembiayaan pendidikan dengan pendanaan
pendidikan. Pembiayaan pendidikan lebih menyangkut persoalan estimasi dan perencanaan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk
mendukung proses pendidikan, sedangkan pendanaan lenih berkiatan
dengan persoalan bagaimana, siapa, dan seberapa mendanai pendidikan. Menurut Daljono 2011:13, biaya pendidikan dilihat dari sisi ekonomi
adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan
keuntunganmanfaat pada saat ini atau masa yang akan datang. Dari beberapa pendapat tentang biaya pendidikan di atas dapat
ditarik pengertian umum bahwa biaya pendidikan adalah nilai dari uang atau nilai rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah, penyelenggara
pendidikan, masyarakat, maupun orang tua siswa, dalam bentuk natura barang, pengorbanan peluang, maupun uang yang digunakan untuk
mengelola dan menyelanggarakan pendidikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan pula bahwa persepsi biaya pendidikan dapat diartikan
sebagai proses saat individu mengatur dan mengiterpretasikan kesan- kesan sensoris mereka terhadap keseluruhan pengorbanan finansial
yang bisa beruap barang, pengorbanan peluang, maupun uang yang digunakan untuk mengelola dan menyelenggarakan pendidikan dari
awal hingga akhir.
b. Klasifikasi Biaya Pendidikan