Uji Normalitas Uji Linearitas

standar deviasi empirik terhadap standar deviasi ideal menunjukkan tinggi rendahnya variasi skor para responden. Hasilnya nilai standar deviasi empirik dari semua variabel lebih kecil dari pada standar deviasi ideal, yang berarti skor atau variasi jawaban yang diberikan oleh responden cenderung seragam atau cenderung mirip. Hal tersebut bisa menjadi sebuah evaluasi ketika Universitas ingin mengetahui persepsi dari masyarakat akan lebih baik jika tidak diberikan secara bersama-sama agar mengurangi keseragaman dalam memberikan penilaian, dan pada akhirnya akan terlihat nilai yang lebih variatif.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah rumus Kolmogorov -Smirnov. Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-masing variabel normal atau tidak dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. Jika nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka data tidak berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Asymp. Sig 2-tailed0,05 maka data berdistribusi normal. Tabel 29. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual Kolmogorov Smirnov Z nilai Asymp. Sig 2-tailed Keterangan 1,319 0,062 Normal Dapat dilihat bahwa pada Asymp. Sig 2-tailed diperoleh hasil sebesar 0,062 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan prasyarat analisis regresi terpenuhi.

2. Uji Linearitas

Uji liniearitas merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dapat dikatakan linier jika kenaikan skor yang terdapat di variabel bebas diikuti dengan kenaikan skor pada variabel terikat. Uji linieritas diperoleh dengan menggunakan Uji F. Kriteria untuk menilai uji linieritas yaitu apabila nilai P5 0,05, maka hubungann variabel bebas dengan variabel terikat. Selain itu juga dilakukan penilaian dengan menggunakan Uji F, yaitu harga F hitung dikonsultasikan dengan harga F tabel dengan taraf signifikansi 5. Kriterianya adalah apabila F hitung sama dengan atau lebih kecil dari F tabel maka regresi dinyatakan linier. Sebaliknya, apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka hubungan antara masing-masing variabel bebas dan variabel terikat tidak linier. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 21 pada lampiran Uji Asumsi Klasik, hasil pengujian liniearitas yaitu sebagai berikut: Tabel 30. Hasil Uji Linieritas No. Variabel Df F hitung F tabel SigP Kesimpulan Bebas Terikat 1. X 1 Y 32176 0,640 1,54 0,932 Linear 2. X 2 Y 5203 0,237 2,26 0,946 Linear Sumber: Data primer yang diolah 2016 Berdasarkan tabel tersebut diketahui harga F hitung dari perhitungan masing-masing variabel lebih kecil dari pada F tabel pada taraf signifikansi 5 sehingga semua pola hubungan variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier. 1 Uji Linearitas variabel Citra Merek Brand Image X 1 dengan variabel terikat yaitu Minat Melanjutkan Studi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNY Y menunjukkan koefisien F hitung 0,640 lebih kecil dari F tabel 1,54 dengan nilai P sebesar 0,932 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Citra Merek Brand Image mempunyai hubungan linier dengan variabel Minat Melanjutkan Studi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNY. 2 Uji Linearitas variabel Persepsi Biaya Pendidikan X 2 dengan variabel terikat yaitu Minat Melanjutkan Studi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNY Y menunjukkan koefisien F hitung 0,237 lebih kecil dari F tabel 2,26 dengan nilai P sebesar 0,946 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Persepsi Biaya Pendidikan mempunyai hubungan linier dengan variabel Minat Melanjutkan Studi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNY.

3. Uji Multikolinieritas