Asal usul masyarakat Minangkabau di Kota Medan Pengaruh kebudayaan Minangkabau di kota Medan

22

2.2.1 Asal usul masyarakat Minangkabau di Kota Medan

Merantau merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan orang Minangkabau sejak lama. Pada awalnya merantau didorong oleh kebutuhan perluasan wilayah karena tempat asal pedalaman Sumatera Barat tidak lagi memadai luasnya untuk menunjang kehidupan mereka. Kegiatan merantau etnis Minangkabau ini terus berlanjut bukan hanya ke wilayah Sumatera Barat tetapi menuju ke kota-kota besar terutama Batavia dan Sumatera, khususnya Jambi, Pekanbaru, Palembang, dan Medan Niam, 1982 dalam Nasution, 2002. Etnis Minangkabau datang ke kota Medan bertujuan untuk meningkatkan keadaan kehidupan mereka agar lebih baik dari yang sebelumnya. Seiring dengan berjalannya waktu mereka dapat memiliki lahan sebagai pertapakan rumah melalui proses jual beli dari etnis lain. Pada saat mereka membeli tanah tersebut dari etnis lain, keadaan tanah masih dalam keadaan kosong. Mereka membangun tempat tinggalnya berdasarkan pemikiran mereka, dengan tujuan sebagai tempat perlindungan diri sendiri beserta keluarga. Mereka membangun rumahnya dengan memilih letak sesuai dengan keinginannya, apakah disudut, dipinggir, atau ditengah kaplingan tanahnya. Adanya pertambahan penduduk baik secara alamiah maupun adanya pendatang baru urbanisasi yang terus menerus menyebabkan adanya penambahan bangunan dan sub devisi bangunan baru mengakibatkan permukiman yang semula masih renggang menjadi padat. Universitas Sumatera Utara 23

2.2.2 Pengaruh kebudayaan Minangkabau di kota Medan

Masyarakat Minangkabau adalah masyarakat yang berbudaya dan merupakan salah satu masyarakat yang masih berpegang teguh kepada budaya mereka. Dengan berkembangnya waktu, keberadaan kehidupan budaya mereka mengalami perubahan. Hal ini dapat terjadi karena adanya persentuhan dengan budaya etnis lainnya maupun pengaruh kemajuan teknologi yang begitu pesat. Perkembangan budaya mereka sudah berbeda dengan budaya yang mereka anut di kampung halamannya. Keadaan budaya yang baru, yang dialami oleh etnis Minangkabau di daerah baru di kota Medan ternyata memberi pengaruh terhadap pola ruang luar karakteristik seperti bentuk yang linier statis, linier dinamis, dan bidang statis. Karakteristik bentuk ruang luar tersebut merupakan interpretasi perwujudan budaya dari etnis Minangkabau yang menempatinya. Perbedaan antara masyarakat Minangkabau di kota Padang dengan masyarakat Minangkabau di kota Medan adalah kebudayaan di kota Padang masih kental dengan peraturan dan adat istiadat Minangkabau, sedangkan di kota Medan sudah bercampur dengan peraturan dan adat istiadat suku lainnya.

2.2.3 Sistem bahasa