Agama dan kepercayaan Kebudayaan Minangkabau di Kota Medan

26 akan dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan pengertian maksud dan tujuan. Hal semacam itu dapat disimak dalam pidato-pidato adat atau pesambahan. Setiap kata selalu diberikan batasan yang jelas. Seperti misalnya, orang minang tidak mengenal kata biru dalam kamus bahasanya, mereka mengenal kata biru dalam kamus bahasanya, mereka mengenal kata hijau. Untuk biru laut, mereka harus menjelaskan dengan sebutan “ijau lauik”, hijau seperti warna laut, ijau daun untuk warna daun, ijau pucuak untuk warna hijau muda, dan sebagainya. Memberikan batasan yang jelas terhadap suatu kata, dalam kehidupan masyarakat modern ditemukan saat meraka menyiapkan naskah perundang-undangan, perjanjian-perjanjian, pernyataan-pernyataan, kertas kerja ilmiah.

2.2.4 Agama dan kepercayaan

Masyarakat Minang saat ini merupakan pemeluk agama Islam, jika ada masyarakatnya keluar dari agama Islam, secara langsung yang bersangkutan juga dianggap keluar dari masyarakat Minang, dalam istilahnya disebut dibuang sepanjang adat. Untuk itu saya akan menjelaskan bagaimana proses masuknya agama Islam ke Indonesia. Indonesia Islam berkembang pada Zaman kerajaan Hindu-Budha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahien. Pada abad IV di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Universitas Sumatera Utara 27 Hindu-Budha, yaitu kerajaan Taruma Negara yang dilanjutkan dengan kerajaan Sunda sampai abad XVI Luckman Sinar, 1986. Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad VII hingga abad XIV,kerajaan Budha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatera. Hal ini di deskripsikan oleh seorang penjelajah Tiongkok yang bernama I-Tsing, yang mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada saat puncak kejayaannya Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah, dan Kamboja Luckman Sinar, 1986:65. Di abad XIV juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, yaitu Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dari Wiracarita Ramayana sejarah dari Ramayana. Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke XII, melahirkan kerajaan- kerajaan bercorakan Islam, seperti Samudra Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Sriwijaya dan Majapahit sekaligus menandai akhir dari era ini Takari dan Fadlin 2009. Di samping itu ada pendapat dari yang Mansur menyatakan: “Besar kemungkinannya bahwa Islam dibawah oleh para wirausahawan Arab ke Asia Tenggara pada abad pertama dari tarikh Hijriyah atau abad ke VII-M. hal ini menjadi lebih kuat, menurut Arnold dalam The Preaching of Islam sejarah Universitas Sumatera Utara 28 dakwah Islam dimulai pada abad II Hijriah, yaitu para pedagang Islam melakukan perdagangan dengan sailan atau Srilangka. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Burger dan Prajudi 2004. Mansur menambahkan Van leur dalam bukunya Indonesian Trade and Society 2003, menyatakan pada 674 di pantai Barat Sumatera telah terdapat perkampungan koloni Arab Islam. Perkampungan perdagangan ini dimulai dibicarakan lagi pada 618 dan 626. Tahun-tahun berikutnya perkembangan perdagangan ini dimulai mempraktekan ajaran agama Islam. Hal ini mempengaruhi pula perkampungan Arab yang terdapat disepanjang jalan perdagangan di Asia Tenggara. Mansur juga mengkritik keras adanya upaya sebagian sejarawan yang menyatakan bahwa Islam baru masuk ke Indonesia setelah runtuhnya Kerajaan Hindu Majapahit 1478 dan ditandai berdirinya kerajaan Demak. Pada umumnya keruntuhan Kerajaan Hindu Majapahit sering didongengkan akibat serangan dari kerajaan Islam Demak. Pada hal realitas sejarahnya yang benar adalah Kerajaan Hindu Majaphit runtuh akibat serangan raja Girindrawirdhana dari kerajaan Hindu Kediri pada tahun 1478 M. al-Atts mengatakan sarjana Barat melangsungkan penelitian ilmiah terhadap sejarah dan kebudayaan Kepulauan Melayu-Indonesia telah lama menyebarkan bahwa masyarakat kepulauan ini seolah-olah merupakan masyarakat penyaring, penapis, serta penyatu unsur-unsur berbagai kebudayaan. Disisi lain ada juga disebut dengan ras Proto-Melayu pedalaman, yaitu orang Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak-Dairi, yang memiliki kepercayaan adat istiadat sendiri. Memang pada dasarnya orang luar mengenal sebagian orang Universitas Sumatera Utara 29 Asia itu adalah orang Melayu, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan lain sebagainya. Tetapi pada kenyataannya mereka tidak mengatakannya mereka sebagai orang Melayu, karena mereka memiliki agama, bahasa dan kebudayaan yang tidak sama dengan konsep kebudayaan Melayu. Seperti contoh penulis, saya beragama Kristen Protestan, saya berasal dari suku Batak Toba, saya menggunakan bahasa Batak dan bercampur dengan bahasa Indonesia, dan saya juga melakukan adat istiadat suku saya sendiri. Namun demikian, jika orang luar menyatakan saya orang Melayu saya pasti akan menjawab saya juga orang Melayu, karena pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

2.2.5 Sistem kesenian