7 Seperti yang dikemukakan oleh Mantle Hood 1982:124 bahwa
organologi yang digunakan adalah berhubungan dengan alat musik itu sendiri. Menurut beliau organologi adalah ilmu pengetahuan alat musik, yang tidak hanya
meliputi sejarah dan deskipsi alat musik, akan tetapi sama pentingnya dengan ilmu pengetahuan dari alat musik itu sendiri antara lain : teknik pertunjukan,
fungsi musikal, dekoratif, dan variasi sosial budaya. Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa studi organologis
adalah suatu penyelidikan yang mendalam untuk mempelajari instrumen musik baik mencakup aspek sejarahnya maupun deskripsi alat musik itu sendiri dari
berbagai pendekatan ilmu sosial budaya. Saluang Darek Minangkabau adalah instrumen musik yang tergolong ke
dalam klasifikasi Aerophone, memiliki enam lobang, yang terdiri dari: empat buah lobang nada, satu lobang hembusan, dan satu lobang keluaran udara. Alat musik
ini dimainkan secara tunggal.
1.4.2 Teori
Teori merupakan pendapat yang dikemukakan mengenai suatu peristiwa Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005. Sebagai acuan berpikir dalam penelitian
ini penulis mempergunakan teori-teori yang relevan, yang sesuai untuk permasalahan penelitian penulis.
Teori mempunyai hubungan yang erat dengan penelitian dan dapat meningkatkan arti dari penemuan penelitian. Tanpa teori, penemuan tersebut akan
Universitas Sumatera Utara
8 menjadi keterangan-keterangan emperis yang berpencar Moh. Nazir, 1983 : 22-
25. Menurut teori yang dikemukakan oleh Curt Sach dan Hornbostel 1961
yaitu : sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama bunyinya. Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian yaitu :
- Idiofon, penggetar utama bunyinya adalah badan dari alat musik itu
sendiri, -
Aerofon, penggetar utama bunyinya adalah udara, -
Membranofon, penggetar utama bunyinya adalah membran atau kulit,
- Kordofon, penggetar utama bunyinya adalah senar atau dawai.
Mengacu pada pengklasifikasian diatas tersebut, maka Saluang Darek Minangkabau adalah instrumen musik Aerofon dimana penggetar utama bunyinya
adalah udara yang memiliki 4 lubang pengatur nada, satu lobang tiupan dan satu lobang keluaran udara.
Untuk mendeskripsikan alat musik, penulis berpedoman pada teori yang dikemukakan oleh Susumu Kashima, 1978:174, yang mengatakan bahwa studi
musik dapat dibagi kedalam dua sudut pandang yakni studi struktural dan studi fungsional. Studi struktural adalah studi yang berkaitan dengan pengamatan,
pengukuran, perekaman, pencatatan bentuk, ukuran, konstruksi serta bahan bahan yang dipakai dalam pembuatan alat musik tersebut. Sedangkan Studi fungsional
memperhatikan fungsi dari alat dan komponen yang menghasilkan suara, antara lain membuat pengukuran dan pencatatan terhadap metode memainkan alat musik
Universitas Sumatera Utara
9 tersebut, metode pelarasan dan keras lembutnya suara bunyi, nada, warna nada
dan kualitas suara yang dihasilkan. Berdasarkan penjelasan di atas maka, penulis menggolongkan proses dan teknik pembuatan Saluang Darek Minangkabau
buatan Bapak Aziz Mandri Chaniago ke dalam Studi struktural dan fungsional.
1.5 Metode Penelitian