74 disuruh mendengarkan dengan baik ketika gurunya memainkan Saluang Darek
ini. Kemudian si murid belajar memainkan alat musik sambil mengingat nada- nada yang dimainkan oleh gurunya tadi. Begitulah prosesnya sampai si murid
dapat memainkan Saluang Darek dengan baik dan benar. Setelah guru merasa muridnya telah menguasai cara memainkan alat musik tersebut maka sang guru
akan mengajak muridnya untuk memainkan alat musik tersebut secara bersamaan.
4.3.1 Sistem pelarasan bunyi
Jarak antara lubang-lubang yang ada pada bambu Saluang Darek sangatlah berpengaruh dengan nada yang dikeluarkan. Namun, ini juga belum bisa
menjamin akan keharmonisan bunyi yang dihasilkan oleh Saluang Darek tersebut. Itu disebabkan karena pengaruh dari ruang resonator dan ukuran lubang-lubang
nada pada bambu Saluang Darek. Untuk melaraskan nada Saluang Darek, Bapak Aziz Mandri Chaniago
sedikit pun tidak dibantu dengan alat yang bisa mengetahui atau mendeteksi setiap nada yang dikeluarkan oleh Saluang Darek yang telah di buat beliau. Bapak Aziz
Mandri Chaniago hanya menggunakan kepekaan dari telinganya untuk mengetahui apakah nada-nada dari Saluang Darek buatannya tersebut telah
sejalan sikron, cocok dan harmonis untuk didengar. Cara pertama yang dilakukan beliau yaitu dengan memainkan Saluang Darek tersebut dan merasakan
keharmonisan bunyi nada yang di hasilkan. Apa bila bunyi Saluang Darek tersebut kurang harmonis atau ada nada yang baling sumbang, maka pada bagian
lobang nada akan di perbaiki, untuk memperbaikinya beliau menggunakan cara
Universitas Sumatera Utara
75 yaitu memperlebar lubang tersebut, hingga nada bunyi yang dihasilkan benar-
benar Sinkron dan harmonis untuk didengar. Cara kedua yang dilakukan beliau adalah dengan mengkikis lubang hembusan Saluang Darek. Jadi, beliau dalam
melaraskan bunyi Saluang Darek hanya menggunakan perasaan dan kepekaanya terhadap bunyi yang di hasilkan Saluang Darek tersebut.
Jika ingin mendapatkan Saluang Darek bernada tinggi dicarilah bambu dengan diameter kecil, dan sebaliknya untuk mendapatkan nada yang rendah
diameternya bambu diambil yang besar.
4.3.2 Cara memainkan Saluang Darek
Alat musik merupakan instrumen yang dimodifikasi dengan tujuan untuk menghasilkan bunyi. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara
dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh pemain, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus
ditujukan untuk musik. Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi
gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang dan besar ruang resonator, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara
menghasilkannya seperti alat musik Saluang Darek. Tata cara untuk bermain Saluang Darek ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Mulut
Posisi lubang tiup pada bibir sangat erat kaitannya dengan arah kemiringan Saluang Darek yang dimainkan oleh seseorang. Kalau Saluang Darek
Universitas Sumatera Utara
76 tersebut arah miringnya ke sebelah kiri maka lubang tiupnya diletakkan
pada tepi bibir sebelah kanan, sebaliknya kalau Saluang Darek tersebut arahnya miring ke sebelah kanan maka lubang tiupnya diletakkan pada
tepi bibir sebelah kiri. Kalau diperhatikan dengan seksama bahwa posisi Saluang Darek pada mulut dan teknik memegang Saluang Darek maka
akan terbentuklah sudut kurang 45 derajat sehingga arah kepala agak berlawan dengan kemiringan Saluang Darek.
2. Posisi jari
Dengan posisi Saluang Darek agak miring ke kanan dan ke bawah, maka posisi jarinya adalah sebagai berikut:
- Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kanan ditempatkan pada
dua buah lubang sebelah bawah dari Saluang Darek. -
Jari telunjuk dan jari manis dari tangan kiri ditempatkan pada dua buah lubang sebelah atas Saluang Darek.
- Sedangkan posisi tangan tidak tegak lurus seperti memainkan flute
tetapi sedikit serong. 3.
Posisi duduk Posisi duduk umumnya bagi si peniup Saluang Darek adalah dengan sikap
duduk bersila di atas tikar karpet bersama-sama dengan tukang dendang dan para penontonnya. Hal tersebut melambangkan kesederhanaan dan
dapat menimbulkan suatu keakraban satu sama lainnya. Ada 4 cara posisi duduk si peniup Saluang Darek:
- Bersilah utuh
Universitas Sumatera Utara
77 -
Kaki sebelah kanan di atas paha kaki kiri -
Sikap bersimpuh -
Bersilah sebelah
Gambar 4.1. Posisi Tukang Saluang Gambar 4.2. Posisi bibirmulut
Universitas Sumatera Utara
78 Gambar 4.3. Posisi jari
4.3.3 Nada yang di hasilkan alat musik Saluang Darek